Chapter 2

227 38 0
                                    

oOoOo

Warning!!
Biasakan budidaya vote
Char asli bukan milik saya
Di larang copy

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━

.

.

.

.

.

Aku membawa 1 tas besar dengan enteng yang berisikan banyak cemilan yangku beli di minimarket, aku sudah bilang kepada mereka terlebih dahulu untuk duluan saja karena aku ingin membeli sesuatu di minimarket yang berada tak jauh dari tempat yang ku lewati tadi.

"Hey cantik" aku tak mempedulikan mereka dan tetap berjalan.

"Ck jual mahal" seorang memakai baju merah mencolek daguku, bau rokok langsung menyengat di indra penciumanku karena tanganya.

Bruk

3 temannya nampak kaget melihat temannya berbadan besar langsung jatuh pingsan karena membentur aspal di tangan (name) yang seorang gadis.

"Kau kira dengan bisanya kau alkido kami akan takut" seorang yang memakai hoodie putih dan baju hitam langsung berlari menyerangku secara bersamaan.

Plak

Aku menampar lelaki yang memakai baju hitam itu sehingga membuatnya terjatuh karena tamparan keras yang menurutku biasa saja, seperti saat (name) selalu menampar pantat zin.

Sedangkan yang menyerangku dari belakang sudah jatuh meringis sambil memengangi perutnya yang ku siku dari belakang.

Baru saja baju hitam ingin bangkit setelahku tampar aku kembali menendangnya sehingga membuatnya terpental dan menambrak tempok yang meninggalkan bekas retak di sekitarnya, tentu saja orang yang memakai baju hitam itu langsung pingsan.

Seorang gadis yang memakai rok panjang seketika menatapku horor karena berhasil menumbangkan teman-temannya dengan mudah.

Aku menghampirinya membuatnya terduduk ketakutan sambil menutup kedua matanya.

Satu bungkus rokok yang berada di tangannya langsungku ambil, aku mengambil satu batangnya lalu menyalakan macis yang berada di dalam pembungkus rokok.

Aku menghisap panjang rokok itu lalu menghembuskannya keluar "Ckck kroco banyak tingkah" aku menatap remeh mereka bertiga yang sudah tak sadarkan diri dengan kepulan asap rokok yang keluar dari mulutku.

Aku pun pergi meninggalkan gadis yang nampak akan pingsan karena mati kutu itu.

Baru saja berjalan 3 langkah (name) kembali di hadang oleh preman lainnya "Ada 500 won enggak" aku menatap bosan sepatu putih yang menghalangi tatapanku.

"Punya" aku mengeluarkan uang sen yang berada di sakuku uang itu tadi menjadi uang kembalian di minimarket.

"Thanks" ia mengambil uang sen yang ku sondorkan, lalu dengan cepat ia langsung merebut rokok milikku dan menghisapnya membuatku menatapnya tajam.

"Ayo ke game center" taehoon si maniac 500 won menarik tanganku untuk mengikutinya, sedangkan aku hanya bisa pasrah mengikutinya.

Hari sudah menunjukkan bahwa langit sudah gelap menandakan hari sudah berganti menjadi malam, tapi si maniac taekwondo satu ini belum juga lepas dari gamenya membuatku bosan terus-terusan melawannya yang selaluku kalahkan.

Questims x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang