Questims x Readers

Chapter 6

oOoOo

Warning!!
Biasakan budidaya vote
Char asli bukan milik saya
Di larang plagiat

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━

.

.

.

.

.

"Ukh, sial" melihatnya yang nampak kesulitan untuk bangun membuatku dengan sigap membantunya.

"Pelan-pelan saja" aku menuntunnya dengan lembut, apa yang terjadi sampai gadis malang ini nampak sangat kesakitan.

"Kau masih belum boleh bangun dulu" hyundong nampak membakar sebuah jarum yang entah ia dapatkan dari mana mengunakan sebuah macis.

"Terima kasih" gadis itu tersenyum canggung padaku yang sudah membantunya untuk berdiri.

"Aku harus gunakan lebih banyak ludah"

"Demi seniorku, aku belajar pengobatan tradisional korea" aku hanya mengeleng-geleng kepala dengan sifat hyundong.

"Ah maaf... Aku baru saja mimpi buruk" gadis itu nampak merasa bersalah membuatku tak tega melihatnya.

"Tak apa dia memang agak kurang waras jadi tak usah di pikirkan" oke sepertinya aku sudah memikirkan untuk menjadi onee-san gadis ini di masa depan.

"Eh bukan itu. Ini dimana?" gadis itu nampak bingung menatap sekitarnya yang nampak asing baginya.

"Astaga apa yang terjadi padamu sebelumnya sampai bisa kehilang ingatan! Dokter kita harus membawanya sekarang kerumah sakit hyundong jangan diam saja!" aku berlari panik ke arah hyundong lalu memengang pundaknya dan mengoyang-goyangkannya dengan panik.

"Tenanglah (name) hyundong nampak pusing" kuza memisahkan (name) dari hyundong.

"Kau di sma gangbuk barat, kau pingsan jadi kami membawamu ke sini" aku menatap aneh soohyun yang menatap keluar jendela dengan angin yang mengibaskan jas sekolah miliknya.

"Jangan khawatir kami tidak akan macam-macam pada tubuh perempuan"

"Kyaaaa senior memang keren-" mulut hyundong seketika kusumpal, bagaimana bisa soohyun terlihat keren jelas-jelas ia tak terlihat keren sama sekali.

"Memang seharunya begitu,kan? Dan aku juga bukan cewek" gadis itu memengang gagang pintu hendak keluar.

"Loh masa sih mas lanang" aku terdiam dan hanya menyimak.

"Kau kalah. tahu artinya,kan? Mulai sekarang, kau adalah anggota kami" seketika gadis itu terhenti dan menatap ke arah soohyun.

"Nggak mau, aku membatalkan janji itu" soohyun melangkah mendekat kearahnya.

"Kau benar-benar nggak mau bergabung?" gadis itu nampak tak mempedulikan soohyun.

"Semua ini untuk kebaikan dirimu sendiri, berapa usiamu sekarang? Kau masih 17 tahunkan? Saat umur segitu seharusnya kau punya impian yang besar, apa kau puas dengan mengurus 1 gedung biliar saja?" gadis itu terhenti seperti termakan kata-kata soohyun.