Rasa
Kini kurasa
Kuncup mawar merekah di dada
Akar cinta menjalar, menggerogoti jiwa
Diriku tengah terpana
Sosok bayang yang tak jauh disanaRasa
Ingin kugapai
Walau langkah ini mati
Menolak lupa ditampar realita
Pintu yang kukagumi telah terkunciPernah suatu ketika
Dalam lamunan ku terbayang
Mengisi hari bersama dia
Setiap menit dan detik tak tersisa
Dunia seakan milik berduaDihamparan pasir seribu kisah
Desiran ombak menjadi saksi
Kedua insan mengukir cerita
Menyatu hati melalui tanya
"Maukah kau menjadi rumah"Senyum terbit tanpa sengaja
Mengundang hati tuk berbicara
"Iya, aku mau"
Jari jemari saling bertaut
Janji bersama menghadap maut
Melupakan waktu yang semakin larutTes tes tes
Mataku terjaga
Menatap kaget langit yang menangis
Ahh sial
Semuanya hanya bualan fana
Khayalan yang takkan pernah nyataHahhaaa
Selera humorku sangat payah
Alam bahkan tak tertawa
Hanya tatapan iba dari senja
Menyuruhku hentikan rasaRasa
Rupanya usahaku tak berguna
Rasa itu hanyalah angin lalu
Bagi sosok yang beranjak jauh
Bagi dia yang tak acuh
Tak peduli, itu derita kuRasa
Kini kusadari
Aku terjerat tali putus asa
Tersandung batu kebodohan
Terjebak dalam angan yang payahSeharusnya aku tahu
Aku bukan rumah impianmu
Hanya rumput liar pengganggu
Mengotori rumah yang kau bangun
Bersama dia yang kau mauRasa pun bertindak
Memanggilku tuk berpaling
Pergi dari bayangan mimpi
Lewat surat yang kubaca sore tadi
Dari Rasa : "Kau Bukan Rumah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Kehidupan
PoetryTentang kehidupan seorang pelajar muda yang masih mengabdikan hidupnya di dunia yang semakin canggih dan modern. diaplikasikan dalam bentuk puisi inspirasi dan perjalanan hidup dengan kata-kata menyentuh mengandung makna tersirat yang tersembunyi me...