[05]. Ketidaksengajaan

219 27 2
                                    

____________________________❀

New chapter unlocked
____________________________❀

[ N: - chapter ini sudah direvisi            ]
[       - ini akan jadi chp yang panjang ].

____________________________________
.
.
.
"Head shot, haha"

__________________________

Dikapal, Sean duduk santai di dek kapal dengan Nix yang tidur di perutnya. Tak lama ia mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur.

Tuk

Nix yang merasa terganggu pun terbangun dari tidurnya. Ia lihat dihadapannya, [ M/n ] yang baru saja selesai berbelanja.

[ M/n ] yang menyadari tatapan Nix hanya menempatkan telunjuknya di bibir dengan sedikit menaikkan sudut bibirnya, menandakan untuk tidak berisik. Ia menyadari bahwa Sean kelelahan setelah menerjang badai sebelum berlabuh disini.

Setelah memindahkan perbekalan yang ia beli, Ia berjalan kearah Sean dan mengambil Nix. Nix sontak hinggap di pundak [ M/n ]. Sedangkan Sean yang merasa beban di perutnya hilang lantas bangun dari tidurnya.

" Emh.. Udah belanjanya? " - Sean berucap sambil meregangkan tubuhnya.

" Udah" -  [ M/n ].

" Ada roti nggak, kalo ada mau dong 1 ".
- Sean sebenarnya masih mengantuk namun ia memaksakan untuk bangun karena lapar.

[ M/n ] mengambil 2 roti dari inventorynya lalu memberikannya 1 ke Sean dan 1 lagi ia bagi 2 lalu memberikan setengahnya pada Nix.

" Makanlah, jika masih lelah masuk ke dalam dan istirahat. Aku tau kau lelah karena badai kemarin".- [ M/n ] menyodorkan setengah roti pada Nix dan langsung disaut oleh Nix.

" Ngomong-ngomong, aku tadi bertemu dengan Dia " - ucap [ M/n ] sembari bersandar di pembatas kapal dan menyantap setengah roti ia bagi tadi.

" Dia siapa? " - Sean.

Hening sejenak.

" Rambut siapa tuh yang dibelakang~ ".
- [ M/n ] dengan tenang masih mengunyah rotinya.

Sruk

Tak    

" Sialan.. sikapmu tak berubah sama sekali,  [ M/n ] ". - ?  

Sean langsung berdiri mengambil sikap siaga. Namun [ M/n ] mengangkat tangannya yang berarti tak perlu bertarung.

' Dia.. '. - Sean.

" Sikapmu juga tak berubah, Arias. ". - Ucap  [ M/n ] sambil tersenyum tipis.

Arias adalah salah satu teman [ M/n ]. Dia adalah seorang bucin tolol yang akan melakukan apapun untuk kekasihnya kecuali perbuatan yang menurutnya buruk.

" Dimana Serra? Dia tak bersamamu?........hwaahhhh...".- Sean terlihat masih mengantuk.

" Tebel bener tu kantung mata, Kalo ngantuk tidur di dalem aja sono".- Arias  sedikit menarik sudut bibirnya saat mengatakan itu. meski terdengar mengejek sebenarnya ia khawatir, hanya saja ia terlalu gengsi. Tentu saja pengecualian untuk kekasihnya.

" Bacot".-Sean menatapnya datar.

Hanya informasi saja. Sean dan Arias tidak pernah akur.

" Serra sedang bekerja di bar, mungkin sebentar lagi dia akan kesini". - Arias.

' Jelas banget boongnya'. - [ M/n ].

" Ada apa tiba-tiba menemuiku ? ".- [ M/n ].

" Kami ingin bergabung denganmu. Asal kau tau kami sudah bosan menjadi pembunuh bayaran, kami butuh istirahat".
- Arias.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Roger Twins [One Piece x M!Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang