duka

14.5K 166 2
                                    

Kini tito mulai khawatir akan rendi, dia takut rendi kenapa-napa atas perbuatan bejatnya

Semua alat-alat bondage yang menempel di tubuh rendi dilepas oleh tito

Tito kemudian membersihkan bekas airmata rendi yang mengering dengan tisu basah, juga membersihkan hole rendi yang nampak berdarah lalu memakaikan nya baju dan celana

Ia bergegas membawa rendi ke rumah sakit terdekat

Sesampainya di rumah sakit>>>

"Gimana dok keadaanya?"

"Semuanya normal, sepertinya dia hanya pingsan kelelahan"

"Lalu kapan dia bisa sadar dok?"

"Hari ini mungkin bisa"

"Baik dok, terimakasih"

Jam 3 sore kini rendi baru terbangun dari pingsannya, seluruh badanya terasa sakit, rendi mencoba mengingat apa yang membuat badanya sakit seperti ini

ia menengok ke kanan dan kiri mencoba mencari seseorang

Rendi melihat ada seseorang berkemeja biru navy, dengan celana berwaran coklat

Tito menyadari gerakan dari rendi dan mencoba menghampirinya

Tito yang semakin mendekat membuat rendi ketakutan, nafasnya tak karuan, rendi sangat ingin berlari menjauhi tito, namun kini tubuhnya sangat lemah

"Udah nggak usah takut" ucap tito dengan memeluk tubuh rendi dari samping lalu mencium kening rendi yang membuat rendi sedikit tenang

"K...kak, kenapa rendi disini?" Ucap rendi dengan perlahan dan terbata-bata

"Tadi pagi kamu pingsan, terus gw bawa kesini, kalo udah siuman kata dokter udah boleh pulang kok, lu cuma kecapean"

"Bentar yah, gw cari makan dulu, kasian lu belum makan dari pagi"

"Iya kak"

Setelah beberapa menit, tito datang dengan membawa bubur ayam, susu, dan beberapa cemilan biskuit

"Nih makan" sambil menyodorkan satu bungkus bubur ayam ke perut rendi

Tito membantu rendi untuk duduk, rendi membuka kotak bubur itu dengan perlahan, menyendok bubur dengan perlahan

Kini tito paham, sepertinya rendi masih lemas, ia pun mengambil bubur dan sendok dari tangan rendi lalu menyuapi rendi

Rendi sempat heran akan sikap tito, namun rendi tetap diam

Setelah bubur nya habis dan meminum susu, kini suasananya menjadi canggung, mereka hanya diam

Rendi mencoba mengambil biskuit yang dibawa tito dan memakanya

Rendi merasakan dirinya ingin buang air, ia pun mencoba turun dari tempat tidur, terlihat rendi seperti merasa kesakitan

"Mau kemana?"

"Rendi mau pipis kak, tapi sakit"

Tito paham akan perkataan rendi, ia langsung membawa tubuh rendi ke kamarmandi tak lupa membawa infus yang masih menyangkut di tangan rendi

"Makasih kak"

"-------------"

"Udah kak, sana keluar"

"Emang kenapa toh gw udah pernah liat punya lu"

"Ih, keluar kak"

"Nggak"

"Keluar!!!" Teriak rendi, walau terdengar pelan karna masih lemas

Tito pun keluar kamar mandi sambil tersenyum karna baru pertama kali melihat rendi yang marah padanya

Setelah selesai, tito kembali mengangkat tubuh rendi ke tempat tidur

Setelah berbincang cukup lama, terdengar suara telefon dari saku tito, suara itu berasal dari ponsel milik rendi, tito pun memberikan ponsel itu ke pada rendi

Terlihat nomor telefon itu dari tetangganya

"Halo"

"Ren, gini......."

"Ada apa ya bang"

"Emmm, kamu sabar dulu yah, jadi..... Orang tua kamu meninggal kecelakaan"

Degg!!!

Ponsel itu terjatuh dari tangan rendi, dia terdiam, air matanya mengalir di kedua pipinya

"Ada apa ren?" Tanya tito

"---------"

"Renn, kenapa?"

"---------"

Tito sadar, pasti ada masalah besar sedang menimpa rendi, tito langsung memeluk tubuh rendi

"Kamu kenapa?" Dengan nada tenang

Kini rendi tak kuasa menahan tangisnya, ia menangis sejadi-jadinya di pelukan tito, hingga kemeja di bagin dada tito basah

"Orang tua ku, udah nggak ada kak...." Ucap rendi sambil menangis

Tito terkejut mendengar perkataan rendi

Kini rendi hanya sendiri

Tito mencoba mencari solusi untuk menenangkan rendi

Setelah berfikir, tito bersedia merawat rendi

"Kamu yang sabar ya, kakak bersedia kok ngerawat kamu, sekarang kamu udah punya kakak baru, kak tito"

Setelah mendengar perkataan itu rendi semakin memeluk erat tubuh tito

Jam 8 malam setelah dokter memeriksa rendi, kini rendi dibolehkan untuk pulang

Tito membawa rendi ke rumahnya agar rendi bisa tidur lebih nyaman dari pada harus di kamar karyawan

Sepanjang jalan rendi tak henti menangis,bahkan sampai dikamar tito pun ia masih menangis hingga ketiduran

Pagi harinya mata rendi lebam karna terlalu lama menangis, ia selerti anak yang linglung

Rendi sudah ditawari beberapa makanan namun tak satupun dipilih oleh rendi

Tito berusaha sebaik mungkin agar rendi mau makan, dengan kasih sayang dan sedikit kecupan kini rendi mau melahap suapan dari tito

Pagi ini tito akan mengantar rendi untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari dan membawanya lagi untuk dirawat oleh tito

-
-
-
-
-
-
-

Lanjut part selanjutnya..........
Jangan lupa vote juga komen yah







maaf (gay bdsm)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang