Bigshot Gets Loved By All After Transmigrating Into A Book (1)

Bab 56: Pembunuh Hitam-Putih-Abu-abu

Jiang Zeyu sedang menghafal jawaban-jawaban itu ketika dia merasakan seseorang menepuk bahunya.

Dia berbalik dan melihat Jiang Yu berdiri di belakangnya.

"Ayo pergi."

Jiang Zeyu mengangguk seperti anak ayam mematuk nasi dan mengikuti di belakangnya.

Berjalan ke mal, Jiang Yu bertanya dengan santai, "Apakah kamu tahu apa yang akan dikenakan ke pesta?"

Jiang Zeyu: "... Gaun malam ... gaun malam?"

Jiang Yu: "... Tidak apa-apa, lupakan aku bertanya."

Dia tidak berharap mendengar jawaban yang membantu dari Jiang Zeyu.

Dia? Mengenakan gaun malam ke pesta?

Dia mungkin tersandung dan membuat dirinya terpelintir seperti pretzel.

Memikirkannya saja membuat Jiang Yu...

Tidak, dia bahkan tidak tahan memikirkannya.

Jiang Zeyu memainkan jari-jarinya di belakang punggungnya.

Pantas saja adiknya ingin membeli pakaian, ternyata dia harus menghadiri jamuan...

Yang banyak dibicarakan tentang keluarga baru-baru ini di lingkaran dalam, mungkinkah itu jamuan keluarga Feng?

Huh, dia sudah lama memasukkan Jiang Chenglang ke dalam daftar hitam, mungkin dia seharusnya tidak melakukan itu.

Kalau tidak, mungkin dia bisa pergi ke perjamuan bersama saudara perempuannya?

"Tunggu di sini, aku akan pergi dan bertanya."

Setelah Jiang Yu menginstruksikannya, dia berjalan ke konter informasi dan berkonsultasi dengan staf di meja layanan.

Staf memberinya daftar nama toko dan nomor lantai, Jiang Yu kembali dengan jawabannya.

"Ayo pergi ke lantai dua dulu."

"Oke, adik perempuan."

Jiang Zeyu waspada.

Hari ini, dia akan menjadi sahabat karib saudara perempuannya. Ke mana pun saudara perempuannya pergi, dia akan mengikuti. Dia akan bertanggung jawab untuk membawa semua pembeliannya dan membayarnya, mencatat semua prosedur standar berbelanja dengan seorang gadis.

Sempurna.

Jiang Yu dan Jiang Zeyu pergi ke lantai dua. Jiang Yu menemukan toko yang dia cari.

Namun, Jiang Yu hanya sampai di pintu masuk. Dia melirik toko sebelum berbalik dan pergi tanpa ragu-ragu.

Toko itu dipenuhi dengan rok panjang dan pendek yang diperuntukkan bagi gadis-gadis muda. Mereka tidak cocok dengan gayanya.

Dia benci memakai rok.

Itu terlalu merepotkan.

Itu membuat pertempuran menjadi sulit.

Jiang Zeyu merasa sedikit kecewa.

Dia telah menantikan untuk datang ke sini hari ini.

Namun, sikap kakaknya begitu jelas sehingga dia merasa mimpinya telah hancur.

Dia merasa sedikit murung, sedikit kecewa.

Keduanya naik satu tingkat dan mencapai lantai tiga.

Kali ini, akhirnya ada beberapa pakaian di toko yang disukai Jiang Yu. Dia secara acak memilih dua pakaian dan pergi ke ruang ganti untuk mencobanya.

Sementara itu, Jiang Zeyu dengan patuh menunggu di luar ruang ganti.

Dia tampak tenang, tetapi tangan yang memegang ponselnya mengetik dengan cepat, "Adik perempuan membawa pakaian ke ruang ganti!"

Pihak lain menjawab dengan cepat, "Warna apa, gaya apa?"

"Atasan putih dengan jeans gelap, dan atasan abu-abu dengan celana panjang hitam."

Pihak lain: "..."

Pihak lain: "Apakah adik perempuanmu seorang pembunuh hitam-putih-abu-abu? Bukankah gadis-gadis saat ini menyukai soft pink? Meski tidak merah muda, bisa jadi biru langit! Tidak rugi memakai warna biru langit!"

Pihak lain: "Selain itu, bukankah ini hanya kombinasi dasar? Ada begitu banyak dari mereka di jalanan, apa yang perlu dikomentari? Anda tinggal memilih dan memilih sesuka Anda!"

Pihak lain mengirim tiga pesan berturut-turut. Ketika Jiang Zeyu melihat pesan kedua, dia bersiap untuk membela saudara perempuannya dan mengatakan bahwa dia mungkin punya ide sendiri.

Namun, di tengah kalimatnya, setelah dia membaca pesan ketiga, dia diam-diam menghapus kata-kata di kotak inputnya.

Hmm, memikirkannya dengan hati-hati, kata-kata Song Bi sepertinya masuk akal?

Dalam waktu singkat, Jiang Yu keluar dari ruang ganti dengan mengenakan pakaian baru.

Tepat ketika Jiang Zeyu hendak memuji adiknya, dia melihat seorang wanita muda yang telah memilih pakaian dengan Jiang Yu sebelumnya, berjalan keluar dari kios sebelah.

Dia melirik Jiang Yu dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Nona muda, Apa perbedaan antara set pakaian ini dan yang kamu kenakan sebelumnya?"