Chapter 6

355 46 2
                                    

Sore itu sunoo duduk di taman melipat lututnya di dadanya, mencoba menghenti tangisnya. Sekarang tidak ada yang akan memperdulikannya lagi. Orang tuanya membencinya. Dan kalau seandainya teman-temannya di sekolahnya mengetahuinya, mereka pasti akan membencinya juga. kenapa di antara semua orang di dunia harus dirinya yang menjadi seorang omega ? . rasa sesak di dadanya semakin tidak tertahankan. Tidak peduli sebanyak apapun air mata yang dia keluarkan, dia tidak bisa mengubah takdirnya  ini.

“sunoo ?” sunghoon yang baru pulang berbelanja menepuk bahu sunoo. dia heran melihat sang sahabat yang duduk di tepi danau. Ketika sunoo berbalik melihatnya, sunghoon melihat bahwa ia sedang menangis.

“kamu kenapa  ?” ucap sunghoon segera duduk di samping sunoo dan mengelap air matanya dengan telapak tangannya.

“hoonie, firasatku benar. Aku omega, mama dan papa membenciku. Sekarang aku sendirian” ucap sunoo tanpa menatap sunghoon. “dan kau juga pasti tidak mau berteman lagi denganku”

Sunghoon segera menggenggam tangan sunoo, “aku sudah bilang kan, walaupun kamu omega aku akan tetap jadi sahabatmu”.

“tapi aku omega, kalau orang lain tau mereka juga akan menjauhimu” bantah sunoo. walaupun sekarang dia sangat takut akan keaadaannya kedepannya dia tak ingin membawa sunghoon terlibat di dalamnya.

“lalu kenapa ? toh selama ini aku juga hanya memilikimu sebagai temanku. Jadi buat apa memusingkan orang lain” ucap sunghoon. “lagipula aku seorang alpha” tambahnya.

Sunoo menoleh melihat sunghoon, bingung dengan ucapannya.

“seorang alpha tidak akan tunduk pada orang lain, jadi aku tidak akan peduli pada ucapan orang lain. Sampai kapan pun aku akan tetap di sisimu”

.
.
.

Setelah kejadian sore itu, sunghoon memberitahu sunoo agar menyembunyikan statusnya. Untunglah pemerintah juga memperketat izin untuk mengetahui status seseorang apakah omega, alpha ataau pun beta demi melindungi omega pria. jadi karena itu sunoo dengan mudah berbohong pada teman-temannya dengan mengatakan dia adalah seorang beta.

Tak terasa sudah lima bulan sunoo menyembunyikan statusnya. Saat ini adalah hari pertama sunoo datang untuk semester dua. Dari pelajaran pertama hingga jam makan siang tidak ada yang aneh. Hingga ketika sunoo kembali dari kantin, beberapa anak sedang mengerumi mejanya. Awalnya sunoo bingung, namun ketika sunoo melihat mereka sedang memegang obat penahan heatnya , sunoo tau kalau statusnya terbongkar.
Mereka berbalik melihatnya yang terdiam.

“sudah kuduga kau benar-benar omega, seperti yang sunghoon bilang” ucap salah satu dari mereka meremehkan.

Rasa takut karena identitasnya terbongkar segera berganti dengan rasa tidak percaya.  Bagaimana bisa mereka mengatakan bahwa sunghoonlah yang membongkar rahasianya. Tidak mungkin. Sunghoon sudah berjanji. Sunghoon adalah orang yang paling  sunoo percayai, tidak mungkin dia mengkhianatinya kan ?

tak lama kemudian guru masuk dan membuat semua orang kembali ke tempat duduknya masing-masing. Untuk sementara sunoo bisa tenang dan berpikir. Sejujurnya sunoo sudah tidak peduli lagi dengan teman-temannya yang tau identitasnya. Dari dulu sunoo tau semuanya akan terbongkar, hanya saja sunoo berharap setidaknya rahasianya bisa bertahan lebih lama. Sunoo bahkan sudah bersiap untuk kehilangan teman. Tidak masalah jika nanti dia tidak memiliki teman, setidaknya dia masih punya sunghoon. tapi nyatanya sunghoon yang membocorkan statusnya.

.
.
.

Ketika bel pulang sekolah berbunyi, sunghoon segera datang ke kelas sunoo dan membawanya pergi. Melihat tatapan tajam sunghoon tidak ada yang berani mendekati mereka. Sedangkan sunoo hanya diam mengikuti sunghoon.

Sepanjang perjalanan baik sunoo dan sunghoon tidak ada yang berbicara. Tak lama mereka sampai di taman. Untunglah saat itu tidak ada orang lain selain mereka jadi mereka bisa berbicara dengan tenang. Tiba-tiba sunghoon bersimpuh didepan sunoo.

“aku minta maaf, kalau saja aku tidak terpancing emosi, mereka tidak akan tau.” Sunghoon menunduk melihat tanah dengan air mata di pipinya. “aku benar-benar menyesal-“

“jadi kau tidak sengaja melakukannya kan ?” potong sunoo. tanpa menunggu jawaban sunghoon, sunoo segera menarik agar dia berdiri. “tidak perlu seperti ini, aku sudah menduga dari dulu kalau semuanya akan terbongkar. Tidak usah merasa bersalah” ucap sunoo sambil berusaha memberikan senyuman meyakinkan. Walaupun tadi dia sempat curiga tapi sunoo tau dari dalam lubuk hatinya dia percaya bahwa sunghoon tak kan mungkin sengaja menyakitinya.

“tapi walaupun tidak sengaja, ini tetap kesalahanku. Mereka semua akan menjauhimu,,mereka juga bisa saja menyakitimu-“

“hei aku punya alpha dipihaku, apalagi yang aku takutkan ?” potong sunoo. “ayo pulang”

.
.
.

Keesokkan harinya, dengan rasa gugup sunoo berangkat sekolah. Walaupun dia sudah tau hari seperti ini akan datang, bukan berarti dia siap. Setelah yakin dia siap, sunoo segera melangkah kan kakinya memasuki gerbang sekolah. Ketika dia melewati orang lain, pasti mereka menatapnya seolah dia adalah makhluk langka atau seolah dia adalah binatang paling menjijikkan yang pernah mereka lihat. Berita tentang dia adalah omega pria pasti sudah tersebar ke seluruh sekolah.

Tiba- tiba seorang menepuk bahunya, dan ketika sunoo berbalik ternyata itu adalah sunghoon. “sudah kubilangkan kita berangkat bersama hari ini” ucap sunghoon.

“maaf”

“ya sudah tidak apa-apa, nanti kita juga pulangnya bareng ya” sunghoon terus melanjutkan berbicara seolah-olah ini hanya hari biasa. Bahkan dia terkesan sangat cerewet, berusaha mengalihkan perhatian sunoo dari tatapan-tatapan tidak menyenangkan orang-orang. Dan sunghoon berhasil. Rasa takut dan gugup yang dirasakan sunoo perlahan hilang dan dia mulai tersenyum.

Namun rasa nyaman itu tidak bertahan lama. Ketika sunghoon sudah kembali kekelasnya, anak-anak di kelas sunoo mulai mennyindirnya. Mereka mengatakan betapa menjijikannya sekelas bersama seorang omega pria. yang bisa sunoo lakukan hanya dia dan berpura-pura tidak mendengar kata-kata menyakitkan mereka.

Sunoo pikir jika dia tidak menunjukkan reaksi mereka akan berhenti sendiri. namun kenyataannya, semakin hari mereka malah semakin bersemangat membullynya. Kehilangan barang dan tugasnya, tidak bisa makan siang, mendapat hinaan sudah menjadi hal biasa bagi sunoo sekarang. Semuanya terasa sangat berat, tapi untunglah masih ada sunghoon di sisinya. Walaupun sunghoon sendiri sibuk dengan tugasnya sebagai atlet, tapi setiap dia ada waktu pasti dia akan bersama sunoo. dan ketika sunghoon ada bersamanya orang-orang tidak ada yang membullynya. Hal ini karena baik beta atau omega secara naluriah akan takut pada alpha.

.
.
.
tbc

ternyata flashback jauh lebih panjang dari yg kurencanain

omegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang