chapter 7

174 22 2
                                    

umm..hallo ^^a maaf banget ya updatenya lama banget. aku gak tau kalau masih ada yang nunggu book ini soalnya terakhir update dua tahun lalu, tapi kalau masih ada selamat membaca~


.

.

.

“aku nunggu aja”

“udah pulang duluan aja, aku kayaknya masih lama belajarnya” Ucap sunoo berusaha meyakinkan sunghoon.

Hari ini sunoo ada janji belajar dengan seorang guru yang bernama lee jaekyung. Guru matematika yang baru pindah ke sekolahnya sebulan yang lalu. Kendati dia masih tergolong guru baru, tapi jaekyung adalah guru yang paling dekat dengannya saat ini. sunoo bisa dekat dengan jaekyung karena ia adalah satu-satunya guru yang baik pada sunoo.  disaat semua guru lain pura-pura tidak melihat semua pembullyan yang diterimanya, hanya jaekyung yang berusaha membelanya. Bahkan sekarang dia menawari sunoo untuk ikut olimpiade matematika. Meski gara-gara hal ini dia jadi harus pulang terlambat untuk belajar tapi sunoo tidak merasa keberatan.

“tapi dia mencurigakan noo” balas sunghoon. ya sunghoon memang mencurigai guru baru itu, entah kenapa dia merasa jaekyung punya maksud lain berbuat baik pada sunoo. tapi tentu saja sunoo kembali tidak percaya. Dan akhirnya sunghoon mengalah dan setuju pulang lebih dulu.

.

.

.

Sunoo melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore hari. sedikit lagi semua soal yang harus dikerjakannya selesai dan dia bisa pulang.

Tiba-tiba jaekyung berdiri dari kursinya dan berjalan kebelakang sunoo.

“kamu pegal kan ? biar bapak pijit” ucap jaekyung  sebelum sunoo sempat bertanya.

“makasih pak tapi gak usah” tolak halus sunoo karena merasa tidak nyaman.

Akan tetapi jaekyung tidak memedulikan penolakan sunoo. dia mulai memijat bahu sunoo. sunoo merasa tidak nyaman tetapi tidak tau harus bagaimana. Kalau dia secara paksa menghindar mungkin jaekyung akan tersinggung. Sunoo tidak ingin kehilangan satu-satunya guru yang baik padanya.

“kau tau sunoo, harus ku akui wajahmu ini sangat cantik” ucap jaekyung.

Terkejut dengan ucapan tiba-tiba jaekyung, sunoo reflek melihat gurunya itu. jaekyung tersenyum padanya, tapi itu bukan senyum lembut yang biasa diberikannya. Senyum jaekyung terlihat mencurigakan membuat bulu kuduk sunoo merinding.

Merasa situasinya semakin aneh, sunoo segera mencoba berdiri “maaf pak, saya pulang-“

Tapi kedua bahunya di tahan oleh jaekyung. “kenapa buru-buru ? aku masih ingin mengobrol denganmu”

Sunoo tidak peduli lagi jika jaekyung membencinya, yang dia pikirkan sekarang hanya kabur. Sekuat tenaga sunoo berusaha melawan tapi jaekyung jauh lebih kuat darinya. Meskipun pada akhirnya perlawan sunoo sia-sia. Dirinya yang hanya anak berusia tiga belas tahun tak bisa melawan kekuatan orang dewasa. Tak lama setelah itu jaekyung  mendorong sunoo terbaring dilantai lalu menahan kedua tangan dan kakinya. Sunoo mulai menangis dan berteriak minta tolong. Tapi bukannya takut, jaekyung malah tertawa “coba saja terus berteriak, tidak akan ada yang mendengarmu. Harusnya kau bersyukur aku mau bermain dengan omega menjijikan sepertimu”

Air mata mengalir di pipi sunoo ketika dia terbaring di lantai, tak berdaya di bawah jaekyung. Semua usaha yang  sunoo lakukan untuk membebaskan dirinya berakhir sia-sia. Disaat sunoo mulai putus asa, tiba-tiba saja tubuh jaekyung yang ada di atasnya terdorong ke samping oleh sunghoon yang menerobos masuk ke ruangan. Dan Sunghoon memanfaatkan posisi jaekyung yang terjatuh di lantai untuk meninju wajah jaekyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

omegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang