chapter 4

627 81 7
                                    

Jungwon kembali melihat sekeliling, mencoba mencari keberadaan sunoo. Dia hanya meninggalkan sunoo beberapa menit untuk mencoba pakaian tetapi ketika ia kembali sunoo sudah menghilang. Setelah beberapa menit akhirnya dia menemukan sunoo yang berjongkok di balik salah satu rak pakaian yang berada di dekat dinding. Dengan segera jungwon berjalan menuju sunoo dan berjongkok di depannya. Ketika sudah berada di depan sunoo, jungwon dapat mendengar sunoo menangis kecil dan tubuhnya juga bergetar hebat.

“sunoo, kamu kenapa ?” jungwon mencoba mencari tau apa yang terjadi pada temanya. Sejujurnya dirinya panik melihat sunoo seperti ini, tetapi dia mencoba tenang demi menenangkan sunoo.

Bukannya menjawab, sunoo malah beringsut menjauh dengan ekspresi ketakutan ketika mendengar suara jungwon. “a-ampun , pergi” sunoo trus meracau seakaan dia melihat hantu yang sangat menakutkan.

“tenang, ini aku jungwon” ucap jungwon selembut mungkin sambil memegang tangan sunoo agar fokus kepadanya.

“j-jungwon” saat itu lah akhirnya pandangan sunoo fokus padanya. Ketika jungwon berpikir sunoo sudah agak tenang, pemuda rubah itu tiba-tiba berubah menjadi waspada. “pergi, jangan sampai dia melihat kita berbicara. Dia bisa menyakitimu juga jika tau kita berteman” .

“apa-”bangun dari keterkejutannya, jungwon segera menahan sunoo sudah hendak pergi menjauh, “tidak, aku gak bisa biarin kamu pergi dalam kondisi seperti ini. setidaknya kasih aku penjelasan dulu, kita ini teman kan”

Sunoo diam tak tau harus menjawab bagaimana. “aku...” sunoo menghentikan dirinya sendiri. Dia ingin berbagi dan menceritakan nya pada jungwon, tapi sunoo takut. Sedangkan sunghoon yang sudah dikenalnya bertahun-tahun saja mengkhianatinya, jadi bagaimana bisa dia mempercayai jungwon yang baru dikenalnya . “aku i-ingin pulang”

jungwon menghela nafas, tau bahwa percuma memaksa sunoo sekarang.  “ya sudah aku akan menunggu kalau kamu sudah siap bercerita. Aku akan panggil kak jay-“

“JANGAN-“ sunoo tidak bisa untuk bertemu alpha lainnya, tidak setelah bertemu orang itu. “aku pulang sendiri saja”

“ya sudah kita naik bus, aku akan mengantarmu”

“tapi-“

“tidak ada tapi-tapian”

.

.

.

Sunoo memberi satu garis lagi di belakang bukunya, menandai satu hari lagi telah terlewat sejak sunghoon meninggalkannya sendiri. sudah satu setengah tahun sejak pemuda park itu meninggalkannya di neraka yang dia jalani ini. tanpa memberi penjelasan apapun dan tanpa mengucapkan selamat tinggal. sejujurnya sunoo tidak tau apa alasan dia hidup, tidak ada yang mencintainya dan tidak ada yang mempedulikannya. Satu-satunya yang dipunya hanyalah kebencian yang di dapatnya karena status omeganya. Apalagi sejak orang itu muncul di hidupnya, nerakanya menjadi semakin parah. Andai saja sunghoon tak meninggalkannya, semuanya tak kan terasa seberat ini. dia membenci sunghoon tapi dia juga merindukannya.

“sunoo, kenapa kamu tidak mati saja ?”

Suara sunghoon membawanya keluar dari lamunan. Sunghoon seperti yang terakhir di ingatnya, berdiri di depan dirinya. Dengan wajah tenangnya dia tersenyum kemudian menunjuk jendela yang berada di samping sunoo. Ya benar untuk apa dia hidup, sunghoon tak kan kembali. Bahkan sunghoon dalam hayalannya pun menyuruhnya mati. Dengan pemikiran itu dia melompat dari jendela kelasnya yang berada di lantai empat, mengabaikan teriakan ngeri dari murid-murid di kelasnya.

.

.

.

Sunoo terbangun dengan perasaan cemas serta bingung. Sial ingatannya perlahan kembali . padahal sunoo sudah sangat bersyukur ingatannya menjadi kabur karena percobaan bunuh dirinya itu. namun pertemuaannya dengan orang itu siang tadi mungkin memancing nya. Jika ingatan nya sepenuhnya kembali, sunoo benar-benar  takut. Bagaimana dia bisa tetap waras dengan semua kejadian yang telah dialaminya. Dengan tangan gemetar dia segera mengambil telfon dan menelfon nomor yang bahkan sudah di hafalnya di luar kepala.

“hallo”

“jin hyung, bagaimana ini ingatan ku perlahan kembali” ucapnya panik.

“tenang, semua akan baik-baik saja. Apa perlu aku menjemputmu sekarang ? kau bisa menginap di rumahku”

Sunoo sangat ingin mengatakan iya, tapi ayahnya pasti akan sangat marah kalau dia keluar jam tiga pagi begini karena akan membuat tetangga akan membicarakan mereka. “a-aku tidak bisa”

“ah benar juga, ya sudah aku akan temani sampai kamu tenang. ”

.

.

.

“lagi-lagi kau membeli es krim rasa pasta gigi itu”

Sunghoon tak memperdulikan ucapan beomgyu yang mengejeknya. “terimakasih” ucap sunghoon ramah pada kasir minimarket tempat dia berbelanja.

“yak jangan mengabaikanku”

“aku lelah membalas ucapan tidak pentingmu ” Setelah mengatakan itu sunghoon duduk di salah satu kursi yang ada minimarket. Rasa mint dan coklat memenuhi indra perasanya ketika dia memakan es krim itu. Sejujurnya sunghoon tidak terlalu menyukainya, tetapi sunoo menyukainya. Entah mungkin saking rindunya, sunghoon sampai seperti ini. sunghoon ingin trus melakukan semua kenangan manis yang di ingatnya dari sunoo. dan sunghoon semakin tenggelam di kenangannnya, mengabaikan beomgyu yang terus berbicara.

.

.

.

Tbc

note :
aku sebenarnya berat lanjutin ini, soalnya bakal ada adegan rape dan pelecehan. aku takut kalian gak nyaman bacanya nanti TT

btw aku baru up cerita , gendre nya comedy . kalau kalian berminat liat di bio aku yang judulnya "damn , i was fooled" ^^

omegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang