Chapter 9

392 26 1
                                    

Saat Naruto dan Boruto pergi ke swalayan, secara diam-diam Sasuke mengutus kuchiyose ularnya untuk mengikuti mereka. Aoda nama dari kuchioise luar Sasuke.

Sasuke dapat melihat apa yang dilihat oleh Aoda, seperti saat ini ia melihat Sayuke sedang memerhatikan Boruto dengan diam-diam. Sasuke sudah tau anak dari Sakura itu menyukai putrinya.

Sasuke tidak mau ditinggalkan oleh Boruto kecilnya, ia mengutus Aoda untuk sekarang menjadi Kuchiyose dari anaknya. Saat Aoda berada di samping Boruto, nanti dia akan membantu saat dalam masalah.

Selesai dengan dokumennya, Sasuke merapikan dan menyimpannya kedalam Fuin Jutsu milik nya. Karena tidak melihat Naruko dan Menma, Sasuke berinisiatif untuk membangunkan mereka.

Menma kalau tidur sangat susah sekali bila dibangunkan, seperti contoh Naruto di anime. Membangunkan Menma memerlukan tenaga ekstra. Seperti saat ini Sasuke sedang membawa katana dan mengaktifkan Susanoo tengkoraknya.

Menma terbangun dari tidurnya karena merasa hawa yang mengerikan, ia dapat melihat Otou-san nya sedang mengeluarkan aura menakutkan.

"Ehh.... Apa yang akan Otou-san lakukan?" Tanya Menma ketakutan

"Otou-san mau memotong daging." Jawab Sasuke

Menma semakin dibuat merinding dengan jawaban Otou-san nya. Menma ingin melarikan diri dari kamarnya, tetapi tidak ada jalan keluar.

Sasuke merasakan Cakra Naruto dan Boruto dekat dari rumah, ia menonaktifkan Susanoo dan menyimpan katana dengan Fuin Jutsu.

"Cuci mukamu dan pergi kebawah, kita akan melakukan sarapan pagi." Perintah Sasuke

Tidak mau membantah, Menma langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah dari kamar Menma, Sasuke mulai pergi ke kamar putri sulungnya. Atas kejadian kemarin malam, Sasuke merasa bersalah dan hanya mengetok pintu saja.

'Cklek'

Suara pintu terbuka, Naruko hanya membuka sedikit pintu kamarnya. "Ada apa, Otou-san." Tanya Naruko

"Otou-san hanya ingin membangunkan mu, setelah ini turunlah kebawah." Jawab Sasuke

"Baiklah sebentar lagi aku akan turun." Ucap Naruko dan ingin menutup pintu kamarnya. Sebelum pintu tersebut tertutup, Sasuke menghentikannya.

"Ada apa lagi Otou-san?"

"Otou-san hanya ingin mengucapkan atas kejadian semalam." Jawab Sasuke

Setelah mengucapkan maaf, Sasuke mulai melangkah pergi. Naruko hanya diam mematung, setelah kepergian Otou-san nya.

"Selama ini aku telah salah berfikir tentang Otou-san, ku pikir dia hanya sayang kepada Menma dan Boruto-chan, ternyata dia juga menyayangiku. Maafkan aku juga, Otou-san." Ucap Naruko dengan diri sendiri, tidak terasa air mata juga turun secara perlahan.

Sebetulnya Sasuke masih berada disana, ia bersembunyi dibalik tembok dan menghilangkan hawa keberadaanya. Sasuke menyunggingkan senyum, setelah itu ia pergi dari sana.

.

.

Naruto dan Boruto sudah sampai didepan rumah, mereka mulai masuk kedalam.

"Tadaima."

"Okaeri, Naru-chan." Jawab Minato yang sedang duduk diruang tamu sambil membaca buku buatan Jiraiya.

"Tou-san sudah bangun, pasti tidurnya nyenyak." Tanya Naruto

"Awalnya terasa nyenyak, tapi setelah dibangunkan oleh Kaa-san mu suasana menjadi berubah." Jawab Minato

"Aku bisa mendengarnya." Suara Khusina dari arah dapur.

Minato hanya bisa menelan ludahnya, ketika suaranya terdengar oleh istrinya. Naruto hanya tertawa kecil melihat tingkah laku orang tuanya.

"Jiraiya jiji ada dimana, Tou-san?" Tanya Naruto

"Saat baru bangun tidur, katanya mau pergi ke Onsen." Jawab Minato

"Kelakuannya tidak pernah hilang, mungkin dia mencari referensi untuk buku novelnya." Ucap Naruto

"Naru, bolehkah Tou-san menemani Boruto kecil ini?" Tanya Minato

"Hihihih.... Tou-san lucu sekali, tentu saja boleh, siapa juga yang melarang." Ucap Naruto

Boruto saat ini sedang bermain bersama Minato, sedangkan Naruto pergi ke dapur untuk meletakkan barang belanjaannya.

"Boru-chan sudah punya teman apa belum?" Tanya Minato kepada Boruto

"Punya, tapi baru bertemu dengannya 2 kali, Jii-chan." Jawab Boruto

"Kalau boleh tau namanya siapa?"

"Emm... Namanya kalau tidak salah ialah Haruno Sayuke." Boruto menjawab sambil berfikir

"Boru-chan mau diajarkan sebuah Jutsu tidak." Tawaran dari Minato

"Boruto mau." Jawab Boruto dengan cepat

Minato menawarkan sebuah Jutsu, karena merasa penasaran kepada Boruto. Sebab dari cerita Sasuke, anaknya ini dapat meniru dan menghafalkan Jutsu seseorang dalam sekali melihat.

Minato mulai menuliskan huruf kanji pada kunai khusus bercabang tiga miliknya. Setelah selesai, ia menggenggam tangan Boruto dan dalam sekejap mata mereka menghilang dari sana.

Saat ini mereka berada di reruntuhan Uzushio. Minato bisa Hiraishin ke tempat ini, karena ia dulu pernah berkunjung disini.

"Wah seperti Jutsu teleportasi milik Otou-san, tapi dia menggunakan matanya." Ucap Boruto

"Apakah Boru-chan bisa melakukan Jutsu seperti tadi?" Tanya Minato

"Akan ku coba dulu, Jii-chan." Jawab Boruto

Boruto melakukan segel tangan dan mengucapkan Hiraishin no Jutsu. Dalam segenap mata mereka sudah kembali ke kediaman Uchiha. Jutsu Hiraishin milik Boruto tidak perlu suatu perantara seperti kunai, hanya perlu membayangkan tempat yang pernah didatangi saja.

Minato sangat terkejut melihat Jutsu tadi, ia tanpa menyentuh Boruto juga bisa dipindahkan kesini. Jutsu Hiraishin yang dilakukan Boruto sangat mirip dengan milik Naruto. Seseorang tanpa menyentuh pengguna Jutsu dapat berpindah tempat juga, tapi hanya dalam radius 5 meter dekat si pengguna Jutsu.

.

.

.

.

To Be Continued

My Hime UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang