BAGIAN 04

886 135 11
                                        


"Suna, kenapa kau selalu bersama lelaki jalang ini?!"

Shinsuke segera menutup telinga Atsumu, begitupun Rintarou yang menutup telinga Osamu. Masih kecil, tidak seharusnya dia mendengar kata itu.

Rintarou langsung memasang wajah datarnya. 'Kenapa wanita ini kembali muncul dihadapanku' Batinnya.

.
.
.
.

"Apa urusannya denganmu?" Ucap datar Rintarou.

"Kau lupa? Dia yang membuat hubungan kita hancur!!" Seru wanita itu.

Seluruh atensi pengunjung restoran menuju pada mereka. Jika sedang berada ditempat yang sepi, Rintarou mampu membunuh wanita ini.

"Nayuka, kita putus karena aku melihatmu selingkuh dengan mata kepalaku sendiri. Ini tidak ada hubungannya dengan Shinsuke." Jelas Rintarou.

Shinsuke muak dengan ini. Apalagi saat melihat sekeliling, banyak yang mengeluarkan kamera ponselnya untuk merekam kejadian ini.

Saking sibuknya melihat sekitar, wanita itu melempar gelas kearah Shinsuke. Beruntung Shinsuke cepat menghindar.

Sekarang, beberapa pengunjung berdiri dan membela.

"Hei, hubungan kalian sudah usai, jangan pernah mencampuri hubungan mantan kekasihmu." Ucap salah satu pengunjung.

"Jadi wanita harus punya harga diri, bukan menjual diri." Sahut pengunjung lainnya.

Banyak juga pengunjung yang mengerumuni Nayuka, beruntung Rintarou dan Shinsuke berhasil keluar dari kerumunan itu. Mereka tak sempat menghentikan. Dan akhirnya penjaga restoran datang untuk melerai pertengkaran itu.

Shinsuke merasa lega, tapi tidak dengan anak yang digendongnya. Shinsuke merasa Atsumu gemetar memeluknya, lalu dia mengode Rintarou untuk cepat menuju ke ruangannya.

Saat sampai di ruangan Rintarou, Shinsuke segera mendudukkan Atsumu di sofa yang disediakan disana. Lalu dia berlutut didepan Atsumu, melihat wajah sembab sang anak.

"Atsumu, kau tidak apa-apa?" Khawatir Shinsuke.

Rintarou juga menenangkan Osamu, walaupun tidak separah kakaknya.

"Keramaian tadi membuatku pusing dan takut, kejadian di panti kembali terulang." Tangis Atsumu kembali pecah.

Shinsuke segera memeluk si sulung, dan mengucapkan beberapa kata penenang. Dia tak tega melihat anak kecil seperti Atsumu sudah mengalami trauma berat.

"Setelah makan siang, kita pergi ke mansion milik keluargaku. Kita tak bisa membawa si kembar ke mall dan theme park dalam keadaan seperti ini." Ucap Rintarou.

"Kau ada benarnya. Tak masalah, aku akan meminta tolong ke kakak ipar ku untuk membeli bahan makanan dan perlengkapan untuk si kembar." Jawab Shinsuke.

"Baiklah. Ayo makan dulu dulu, anak-anak." Ucap Rintarou, sembari mendudukkan Osamu di kursi makan.

Sementara Atsumu sendiri, masih setia memeluk Shinsuke.

"Tsumu, makan ya? Nanti jika perut kamu kosong, Tsumu bisa sakit. Memangnya mau membuat Samu, mama dan papa sedih?" Bujuk Shinsuke.

Atsumu menggeleng, "Tsumu anak baik kok ma, jangan sedih." Ucapnya sembari menatap wajah sang mama.

Happiness [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang