Si kembar mengangguk, keempatnya masuk kerumah. Si kembar diantar ibu Suna ke kamar Rintarou, sementara Shinsuke mengambil baju untuk si kembar."Mau mengelak bagaimana lagi?! Bukti sudah banyak jika kau sudah selingkuh, brengsek!!"
.
.
.
.Keributan yang terjadi tersebut berasal dari ruang tamu. itu suara Mizumi yang marah dengan seorang lelaki yang Shinsuke tahu dia adalah kekasih Mizumi.
"Kau mendapatkan ini dari temanmu? Jadi kau lebih percaya temanmu atau aku?!" Seru kekasihnya, Hachiro.
"Aku lebih percaya dengan diriku sendiri, karena aku melihatmu bersama wanita lain dengan mata kepalaku sendiri!!" Ucap Mizumi.
Seluruh anggota tak ada yang mendekati, bahkan Rintarou pun hanya duduk di anak tangga terakhir. Mereka hanya mengawasi, namun jika lelaki itu bermain tangan mereka tak akan segan mengeroyok si brengsek itu.
Mizumi menyodorkan ponselnya, "Kau bersama si jalang ini di restoran adikku sendiri. Kalian memang cocok, sama-sama tak memiliki urat malu." Ucapnya.
"Bukankah kau lelaki yang bersama Nayuka siang tadi?" Sahut Shinsuke.
"Oh perusak hubungan Nayuka dan Sunarin ya?" Ucap Hachiro.
Seluruh anggota keluarga geram mendengarnya, tak terkecuali Rintarou.
"Terserah apa yang kau katakan, tapi kelakuan busuk kalian sudah terbukti jelas. Normalnya, kalian akan merasa malu karena hal buruk tentang kalian itu menyebar ke seluruh publik." Jelas Shinsuke.
Kemarahan Hachiro memuncak, "YANG SEHARUSNYA MALU ITU KAU, BERANI SEKALI MERUSAK HUBUNGAN ORANG. PADAHAL KAU SENDIRI DARI KELUARGA TERPANDANG!!"
Shinsuke tersenyum, "Saya dan Rintarou sudah bersama sejak kecil, bahkan semua orang tau jika keluarga kami juga teman dekat. Saya sama sekali tak mencampuri urusan percintaan Rintarou."
"Tapi, apakah Nayuka pernah melihat Rintarou menangis dihadapannya? Pernahkah Nayuka memberi waktu luangnya untuk Rintarou? Tentu tidak. Nayuka hanya memberikan waktunya untukmu, bukan untuk pacarnya dulu."
"Jangan menuduh apapun!! Aku bisa saja membuat orang-orang berfikir negatif tentangmu!" Geram Hachiro.
"Tapi sayang, perlakuan busukmu sudah terekam jelas di live Rintarou, yang pastinya banyak penonton." Ucap santai Mizumi.
Hachiro gelagapan, wajahnya memerah karena amarah.
"Awas kau, Shin!! Aku akan mengeluarkanmu dari perusahaan papaku!" Geram Hachiro.
Shinsuke tersenyum, "Memang aku akan keluar dari perusahaan itu, karena aku sudah bosan dengan lingkungan busuk perusahaan ternama itu." Ucapnya santai.
Setelah Shinsuke mengucapkan itu, Hachiro langsung keluar mansion dengan penuh perasaan marah. Semua orang bernafas lega karena orang sampah itu keluar dari mansion.
🦊🦊🦊
"Laki-laki seperti itu masih aja diterima di mansion ini? Gila." Gerutu Rintarou.
"Sudahlah, aku kan sudah memutuskan hubungan. Berkat Shin juga dia pergi, terimakasih calon adik ipar!!" Ucap Mizumi sembari memeluk Shinsuke.
"Ga boleh peluk-peluk, ini mamaku!!" Seru Atsumu, lalu menghampiri Shinsuke dan meminta untuk digendong olehnya.
Shinsuke tersenyum dan menggendong si sulung. Ide jahil Mizumi terlintas di benaknya.
"Hei, aku lebih dulu mengenal Shinsuke. Berarti hak ku memeluk Shinsuke lebih dulu." Ucap Mizumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness [ END ]
General FictionHal yang sama sekali tidak dipikirkan oleh Shinsuke, adalah menemukan anak kembar di halte saat pulang bekerja. Bukan bukan, lebih tepatnya dua anak tersebut memanggilnya dengan sebutan "mama".