#01

316 26 1
                                    

Lantunan lagu yang indah keluar dari bibir nya yang cantik. (name) adik dari Niwa seorang penempa pedang yang tinggal di pulau Tatarasuna. Hampir seluruh warga di sana bermata pencaharian sebagai penempa pedang, termasuk kakak (name). Berkat Escher seorang ilmuan yang berasal dari Fontaine, efisiensi penempaan dan produksi meningkat.

(name) berjalan mendekati Kabukimono yang tengah sibuk menempa. Nampak senyuman terpancar di wajah pemuda itu. Kabukimono di bawa oleh kakanya Niwa ke desa itu, sebenarnya yang pertama kali menemukan anak terlantar itu adalah Katsuragi, tapi ia menyerahkan anak itu kepada Niwa.

"sibuk sekali ya sepertinya?"

"iya, pesanan nya bertambah banyak"

(name) melihat ke sekeliling nya, mencari keberadaan kakaknya. Sosok kakaknya tidak dapat di temukan oleh matanya di segala sudut manapun.

"Kak Niwa tidak ada di sini?"

"ah, ia tadi pergi bersama tuan Escher"

(name) kenal nama itu, dia adalah ilmuan dari Fontaine yang terkenal di kalangan masyarakat Tatarasuna, mau apa dia berbicara dengan kakaknya?

"Kemana mereka pergi?"

"ke rumah mu, ada sesuatu yang terjadi?"

"tidak... hanya saja, firasatku sangat buruk"

"Kamu pergi duluan ke rumah, aku akan menyusul sebentar lagi"

Kabukimono menghentikan sejenak aktivitasnya, menaruh alat yang sedari tadi ia pegang kemudian menggengam erat  kedua tangan (name) dengan masing-masing tangan nya.

"Jangan khawatir, aku yakin mereka hanya mengobrol saja"

Usapan di tangan nya sedikit membuat (name) merasa lebih baik, untuk saat ini.

"Pergilah, aku akan menyusul mu, jika terjadi sesuatu di sana berjanjilah padaku untuk lari"

"baiklah aku berjanji"

---


Sesampainya di depan rumah (name) agak terkejut karena pintu rumah tidak tertutup rapat, apakah ada pencuri yang masuk ke dalam rumahnya? tapi seharusnya tidak mungkin. Saat masuk kedalam rumah samar-samar (name) mendengar kakaknya sedang berdebat di dalam.

"Kau bukan ilmuan dari Fontaine, kau menyembunyikan sesuatu dari kami"

Itu adalah suara kakaknya, (name) jadi membatalkan niatnya untuk langsung masuk ke ruagan itu, ia memilih untuk mengamati situasi yang saat ini tengah tejadi.

"para pekerja mulai mengalami sakit semenjak adanya tungku yang kau ciptakan, bukankah ini tidak bisa di sebutkan sebagai suatu kebetulan? tuan Escher, atau harus ku panggil The doctor"

Mata (name) sedikit terbelak kaget, ia pernah mendegar sekali nama itu. Dia adalah Fatui Harbinger, artinya ia adalah orang yang sangat berbahaya.

"KAKAK!!!!"

Tanpa berfikir panjang (name) langsung masuk ke dalam ruangan itu, betapa terkejutnya ia melihat yang ada di hadapan nya saat ini bukan lah tuan Escher yang ia kenal.

"Siapa kau?!"

The doctor hanya tertawa, Niwa berdiri melindungi (name) takut jika Fatui Harbinger itu akan melukai adiknya.

"Kenapa kamu tidak bersembunyi saja anak manis, kamu jadi sedikit mengacaukan rencana ku"

Suasana mencekam mulai terasa, suara Fatui Harbinger itu membuat semua bulu kuduk (name) berdiri. Ini jelas bukan tuan Escher, pikirnya.

"Ku pikir semua rencana ini akan berjalan mulus, tapi karena kalian mengetahuinya. Maka kalian harus mati"

---

Kabukimono segera pergi ke rumah Niwa setelah tempaan terakhirnya itu selesai, dengan perasaan sedikit cemas kakinya berlari dengan cepat menuju rumah Niwa. Kabukimono terus berharap dalam hatinya agar tidak ada hal buruk yang terjadi pada Niwa maupun (name), jika tidak dunia nya mungkin akan hancur seketika.

Pintu rumah yang tidak tertutup rapat, serta bau tidak enak membuat Kabukimono menhempaskan segala pikiran positifnya sebelumnya.

".... perasaan ku tidak enak"

Perlahan ia membuka pintu sebuah ruangan. Pintu pun terbuka menampilkan sebuah ruangan yang sangat berantakan, Kabukimono berfikir bahwa mungkin ada perampok atau semacamnya yang masuk ke rumah. Lalu arah pandangan nya menemukan sosok dua orang yang sedari tadi ia khawatirkan.

"kak Niwa, (name)!"

Ia segara memeriksa kedua tubuh yang terbaring itu, sayangnya Niwa sudah tak bernyawa. Kabukimono berusaha menyadarkan (name) yang masih terasa denyut nadinya.

"hei (name) sadarlah, kumohon bertahan aku akan panggil tabib"

"tidak usah.... aku tidak akan bertahan lama kuni"

"tidak, kau akan selamat jangan berkata seperti itu"

"kau tidak lihat luka ini, aku tidak mungkin bertahan.... jadi dengarkan aku, aku menyayangimu kuni.Jika aku lahir kembali aku ingin bisa bertemu denganmu lagi.... terimakasih,aku mencintaimu..."

"aku juga mencintaimu (name)"


---

"(name) kau baik-baik saja?" tanya seorang anak kecil terbang atau lebih tepatnya paimon, sahabat berpetualang pengembara terkenal di teyvant. (name) kini memiliki kehidupan baru, tapi dengan ingatan lama dari kehidupan pertamanya..

"ya aku baik-baik saja, hanya sedikit memikirkan tumpukan tugas di atas mejaku itu"

"begitu ya, oh ya kapan makanannya akan datang paimon sudah tidak sabar sekaliii"

pengembara di sampingnya langsung menarik syal paimon.

"sopan lah sedikit, (name) itu adiknya pemimpin watatsumi island"

(name) tertawa sesaat, ia sudah memaklumi sifat paimon yang blak-blakan seperti ini. Dan yang di katakan pengembara benar, (name) adalah adik Kokomi. Atau lebih tepatnya adalah adik angkatnya.

"tidak apa, kalian berjalan jauh dari sumeru jadi selamat menikmati hidangan dariku"

kemudian datanglah para pelayan yang membawakan sajian yang sangat mewah, paimon langsung berbinar. Berbagai hindangan lezat kini sudah ada di hadapan mereka.

"huahhh banyak sekali, terimakasih (name)"ucap paimon

~setelah selesai makan

"jadi, apa yang ingin kalian sampaikan padaku?"

"kau mengingat kunikuzi atau Kabukimono?"

"hah?"

kepalanya terasa sangat sakit, seperti terhantam sebuah batu besar. Nama itu seperti tidak asing baginya, siapa kunikuzi?

"hei (name) kau kenapa??  Ya ampun, pengembara cepat panggil kokomiii"






▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

Old love | WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang