#06

63 15 0
                                    


Tempat yang asri, banyak tumbuhan hijau, bunga-bunga yang indah dan suara kicauan burung yang merdu. (name) bersumpah bukan kah ia tadi di padang pasir? mengapa sekarang berada di tempat seperti ini? oh apakah dia sudah mati dan sekarang berada di surga?

"Tempat apa ini?" ia melihat ke sekeliling, tidak ada seorang pun di sana.

Ia bangkit kemudian pergi berjalan-jalan menyusuri tempat itu. Sepanjang jalan ia hanya melihat pemandangan yang sama tidak ada yang berubah.

"aku rasa ini tempat aku bertemu dewi itu, tapi di mana ia sekarang?" melihat ke kanan dan kiri, berharap menemukan sosok yang ia cari namun tak dapat juga ia temukan.

"(name)"

Tidak itu bukan suara dewi itu, (name) tau betul siapa pemilik suara ini. Seorang peri kecil berambut putih, dan jangan lupa ia gila akan makanan.

"Itu suara Paimon! tapi di mana?" ia melihat ke kanan dan kiri sekali lagi, namun tidak dapat menemukan sosok paimon.

"Paimonnnnn!" (name) berteriak sekarang.

Tidak ada jawaban sama sekali. Sekarang (name) yakin bahwa ini adalah alam bawah sadarnya, ia mengfokuskan dirinya untuk 'bangun' agar segera meninggalkan tempat ini.

"ayo (name) kamu harus bangun" yakin (name) pada dirinya sendiri.


---

Rasanya sangat empuk, oh apakah dirinya sekarang berada di awan? untuk memastikannya akhirnya (name) membuka matanya. Dan hal yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit ruangan yang sangat asing untuknya.

"huh? di mana ini?" (name) bangun secara perlahan dari tempat tidur.

"wuaaa, kaliann cepat ke sini!" ah ini suara yang tadi dia dengar, ternyata benar itu Paimon.

Paimon memangil semuanya untuk masuk ke ruangan itu, ada pengembara , wanderer , nahida dan juga seorang dokter?

"sebenarnya di mana ini? aku kenapa?" tanya (name) 

"Anda hanya terkena bius, namun waktunya cukup lama. Saya akan ambilkan air dulu, tolong kalian jaga pasien ya" dokter itu kemudian pergi dari ruangan itu.

Dan sekarang giliran (name) mendapat ceramah dari semuanya.

"(name) aku tau kamu pemberani, tapi pergi sendirian di daerah asing itu bukanlah ide bagus. Terlebih kokomi menitipkan mu kepadaku, jika sesuatu terjadi padamu tentu aku akan kena juga. Tolong jangan di ulang" 

Pengembara yang sering diam juga sekarang berceramah cukup panjang kepada (name).

"Pengembara benar, aku tau kamu adalah gadis pemberani. Tapi (name) aku harap kamu mengurangi sifat keras kepala mu" Nahida berpesan.

(name) semakin menundukan kepalanya, tinggal satu orang lagi yang belum bersuara. Untuk melihatnya saja sangat menakutkan.

"kuni maafkan ak-"

"tch, diamlah" Wanderer langsung memotong ucapan (name) dan pergi dari ruangan itu.

(name) semakin merasa bersalah, seharusnya ia mendegarkan apa kata pengembara untuk kembali.

"Bisakah kalian meninggalkan ku sendiri?" pinta (name) pada paimon, pengembara  dan Nahida.

Sekarang tinggal (name) sendiri di ruangan itu, perlahan air mata yang sedari tadi ia tahan mulai mengalir. (name) adalah orang yang tidak bisa di bentak dan membentak karena ia akan menangis karena itu.

"sekarang aku harus apa?"


---

(name) sekarang berada di Port Ormos, hari ini adalah hari terakhirnya di sumeru. Selama beberapa hari terakhir (name) berusaha menghubungi wanderer bagaimanapun caranya, namun tidak ada balasan apapun. Surat yang ia titip kepada pengembara hari ini semoga saja ia balas.

"aku tidak ingin  kembali sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi"

Kapal Beidou datang beberapa saat kemudian. Yang menyambut (name) pertama kali ialah kazuha, teman dekatnya.

"sudah lama tidak bertemu (name)-chan, bagaimana kabarmu?" sapanya hangat.

"aku baik, bagaimana denganmu kazuha?"

"aku selalu baik , ayo naik" 

kazuha mengulurkan tangannya pada (name), tentu (name) menerimanya. Dan akhirnya (name) pergi meninggalkan sumeru.

Sementara itu di kejauhan, seseorang yang di harapkan (name) untuk datang menemuinya sebelum kembali ke inazuma ternyata hanya melihatnya dari kejauhan. Ada rasa cemburu pada dirinya,jika saja dia ada di sana mungkin hal itu tidak akan terjadi.

"menyebalkan"










-continue

Old love | WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang