#03

149 21 0
                                    

Hari-hari berikutnya (name) jalani seperti biasa, hanya saja ada satu hal yang berbeda.

"heh kau sedang apa disana? apakah kau merindukanku?"

"kuni bisakah kau berhenti, aku sedang rapat"

Ya Wanderer selalu menghubungi (name) lewat telepati,dan selalu saja di waktu yang tak tepat. Contohnya saat ini, ketika ia sedang menghadiri rapat bersama Gorou.

"ada apa (name)? kau baik-baik saja?"tanya Gorou

"eh aku baik-baik saja, hanya terpikir sesuatu"

"baiklah tolong fokus ya, karena rapat ini sangat penting"

---

(Name) jadi terfikir untuk pergi ke sumeru, daripada harus menunggu Wanderer yang entah kapan mengunjunginya karena jadwal di akademi nya yang cukup padat, bagaimana jika ia saja yang pergi ke sana? Tentu saja dengan alasan berlibur.

"Jadi bolehkan aku berlibur? sumeru kan negeri kebijaksanaan, aku ingin mencari tahu sesuatu"

"Kau yakin akan pergi sendirian ke sana? aku bisa meminta Gorou mendampinggimu "

"Tidak usah, ada pengembara yang akan menemuiku"

"Baiklah aku mengiizinkan mu"


---


Lalu beberapa hari setelah nya (name) memutuskan untuk pergi ke sumeru. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 10 jam, akhirnya (name) sampai di sumeru. Sejauh mata memandang (name) tidak mungkin tidak menemukan pepohonan. Berbeda dengan di Inazuma, Sumeru sangatlah asri.

"(name) akhirnya kau sampai" sambut paimon dan pengembara.

"senang bertemu dengan kalian lagi, bisakah bantu aku mencari penginapan yang nyaman dan aman?"

"Tentu saja kami punya satu penginapan VIP untukmu, hehehe"

Entah mengapa perasaan (name) menjadi tak enak, apakah keputusan nya berlibur seorang diri ke sumeru adalah salah?

"entah mengapa perasaan ku tak enak, kalian menyembunyikan sesuatu?"

"ti-tidak kok, sebaiknya kita cepat keburu malam banget"

Barang-barang yang (name) bawa tak terlalu banyak, jadi mereka tak perlu menyewa seseorang untuk membawa barang, karena mereka bisa membawa semuanya sendiri.

"Kalian tau tidak kuni di mana?" tanya (name)

"sepertinya ia sedang berbicara dengan Nahida, archon dendro" paimon menjawab

"begitu ya, mengapa kuni bisa dekat dengan archon dendro? apakah terjadi sesuatu di sini?"

"ya ceritanya panjang"

Selama di perjalanan, Paimon bercerita tentang apa saja yang telah Wanderer lakukan selama di sumeru.(Name) terkejut tak menyangka akan cerita yang diceritakan, kuni nya telah berubah sejauh itu?

"aku tak menyangka, mengapa tak memberitahukan hal itu kepadaku"

"kami bahkan tak bisa meninggalkan sumeru saat pertama datang, karena akasha"

Paimon kembali bercerita mengenai perjalanannya bersama pengembara saat di sumeru.

"wah ternyata akademiya menyimpan kebusukan yang sangat busuk"

"kau tau si Grade Sage berengs-"

Mulut paimon langsung di bungkam oleh pengembara.

"maafkan dia ya, mulutnya tidak pernah di sekolahkan jadi begitu"

"tak apa, sudah sifat paimon seperti itu bukan"

selang beberapa menit mereka sampai di kota sumeru, tempat pertama kali yang mereka kunjungi adalah....

"Selamat datang di kediaman ku" ucap seorang anak kecilnya berbaju hijau

"Tunggu apakah dia archon dendro?" tebak (name)

"Kau benar-benar pintar ya, iya aku adalah archon dendro, kamu bisa memanggilku Nahida seperti pengembara dan kekasihmu Wanderer atau yang kau panggil kuni"

"Anda sangat mengenal ku, apakah dia yang menceritakan nya?"

"Bisa di bilang begitu"

(name) di bawa ke sebuah ruangan, kamar tidur dengan nuansa yang sangat (name) sukai, oh apakah Wanderer sudah menyiapkan ini untuknya?

"persis seperti yang kau suka?" tanya nahida

(name) mengangguk sangat senang. Kamar itu nyaman sekali, terlebih lagi aroma di sana membuatnya tenang. Saat ia sedang melihat-lihat isi kamarnya, ia tanpa sengaja melihat benda itu.

"eh mahkota bunga ini dan boneka ini"

(name) teringat akan dirinya di kehidupannya sebelumnya, ia pernah membuatkan Wanderer sebuah mahkota dari bunga. Awalnya Wanderer tidak mau memakainya namun karena paksaan (name) akhirnya ia mau memakainya, (name) tidak menyangka ia masih menyimpan barang pemberian nya dengan baik.

Setelahnya (name) meminta agar Nahida bersama pengembara meninggalkan dirinya sendirian di kamar itu, ya itu butuh istirahat. Tentu saja ia lelah karena telah melakukan perjalanan yang cukup panjang. Tidak ada salahnya mengistirahatkan punggung nya yang pegal itu.

"perjalanan yang jauh, aku sangat lelah"

selang beberapa detik (name) langsung pergi ke alam mimpinya.

---

"sudah bangun putri tidur? aku sudah menunggu mu selama 3 jam di sini"

(name) masih belum 100% sadar, sehingga ia melanturkan kata-kata yang aneh.

"kau siapa jelek, beraninya ke sini"

Wanderer yang memiliki tingkat kesabaran setipis tisu yang di bagi dua lantas segera bangun dari posisi duduknya kemudian segera menarik (name) dari tempat tidur.

"jelek-jelek seperti ini juga kamu suka bagaimana kalau tampan"

Setelah ucapan itu, kesadaran (name) sepenuhnya terisi.Kaget? jelas Wanderer sangat dekat dengannya bahkan mungkin jika ada seseorang yang mendorong kepala mereka bibir mereka mungkin sudah saling bersentuhan.

"AAAAA lepasskann aku"

(name) mendorong Wanderer cukup keras sehingga wanderer terbentur mengenai tembok yang tak jauh darinya.

"KUNII maafkan aku"

Segera ia menghampiri Wanderer, mengecek apa kepala nya luka atau tidak. Dan kemudian menolongnya untuk berdiri.

"maafkan aku" ucap (name) sambil berkaca-kaca.

"jangan menangis, aku tidak apa-apa. Kau sudah jelek jangan menangis nanti tambah jelek" ucap Wanderer sebari mengelus lembut kepala (name).

"kuni jahat, tapi aku sayang"

"berisik, sudah sana tidur lagi kamu pasti lelah"













▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

halooooo semua
MAKASIH BANYAK YA UDAH MAU BACA DAN VOTE CERITA INI, SEMOGA HUSBU MU MENJADI NYATA,ya walaupun ha mungkin sih haha. canda

makasih banyak ya all
love love buat kaliann😍

Old love | WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang