#08

97 17 0
                                    

Janji itu harus di tepati, dan ucapan adalah suatu janji. Wanderer benar-benar menepati janjinya, sekarang ia berada di tanah kelahiran nya, Inazuma. Jika bukan karena (name), Wanderer tidak mau jauh-jauh datang kemari. Inazuma benar-benar tempat yang menyimpan banyak kenangan menyedihkan baginya.

Seketika beberapa ingatan terlintas dalam benak Wanderer. Terbangun di Paviliun Shakkei, tidak memiliki nama untuk dirinya sendiri dan hanya sehelai bulu. Kabukimono, itulah nama panggilan yang di buat oleh orang-orang yang menemukannya. Kabukimono diterima dengan baik oleh masyarakat  di Tatarasuna,ia di ajarinya berbagai keterampilan, termasuk menempa pedang. Ia sangat ingat akan hal itu, memori yang telah di lupakan oleh oang-orang namun tidak dengannya.

"Untuk apa aku mengigat kejadian menyedihkan seperti itu" Ia berkata lalu berjalan pergi meninggalkan pelabuhan.

___

Amakane Island, tempat yang cocok untuk berkencan. Walaupun Amakane Island memang lebih indah ketika di malam hari, tapi bagi Wanderer tempat itu terlihat indah saat siang hari seperti ini.

"Cepat juga sampai nya" Sapaan itu seketika membuat Wanderer melihat kepada sang pemilik suara.

"Bagaimana kabarmu?" Dengan cepat Wanderer menghampirinya dan langsung mengusap kepala kekasihnya itu dengan sangat lembut. 

"Maaf, untuk hal yang terjadi di Sumeru dan juga maaf karena aku tidak mengantar kepergian mu (name)"

(Name) menyentuh tangan Wanderer yang berada di kepala nya kemudian membawanya ke hadapan wajahnya, sebenarnya ia sudah melupakan hal itu, karena Wanderer selalu datang menghampiri nya dalam mimpi dan berkata seperti itu.

"Aku sudah memaafkan nya, tidak usah di bahas lagi ya?"

Wanderer hanya menggagukan kepalanya.

"Baiklah, sekarang ayo habiskan waktu liburku dengan berkencan" Wanderer menggengam tangan (name), kemudian keduanya berjalan memasuki tempat itu.


___

"Kenapa kamu memilih siang hari? padahal kalau malam tempat ini sangat indah loh"

"Aku tahu, kamu pikir aku orang asing?"

"iya, kamu kan penduduk Sumeru"

Secara Fakta, Wanderer memang penduduk Sumeru untuk identitasnya yang sekarang. Jadi (name) tidak salah, semua orang juga menggigatnya begitu. Kecuali untuk (name) dan pengembara kita.

"oh jadi ingatan mu sudah hilang kembali, baiklah akan aku bantu kembalikan"

Wanderer mulai mengangat tangan nya dan berusaha menyentuh dahi (name), tapi (name buru-buru menghalanginya.

"hei aku hanya bercanda oke? aku tidak mungkin kehilangan ingatan itu"

"baguslah, jika kamu lupa aku akan selalu mengigatkan mu"

Percakapan singkat itu di akhiri gelak tawa dari (name), memang pemandangan nya tidak seindah saat (name) pergi ke sini bersama yoimiya, Kazuha dan Ayaka, pada saat festival kembang api. Tapi ia merasa jauh lebih senang karena bersama orang sangat ia cintai. Bunga sakura yang berguguran menambah kesan romantis, siapapun yang melihat mereka sekarang pasti langsung merasa hanya menjadi topping kehidupan di teyvant.

"Kuni, bagaimana jika kamu tiba-tiba bertemu dengan Raiden ei"

Wanderer tahu betul nama itu, Dewa di tanah ini. Seseorang yang telah menciptakan nya, ibunya. Mendegar namanya membuat Wanderer sedikit cemas, ia tidak berfikir sejauh itu. Pulau yang ia datangi hari ini, jaraknya lebih dekat dengan kediaman sang Archon Electro.

"... kurasa tak masalah, karena ia tidak menggigatku"

(Name) hampir lupa dengan fakta yang mengetahui masa lalu Wanderer hanyalah pengembara dan dirinya. Tapi membayangkan jika anak dan ibu ini bertemu membuat (name) tersenyum dengan sendirinya.

"hei, kau tidak apa? kenapa tiba-tiba tersenyum?"

Pertanyaan Wanderer membuat fokus (name) kembali ke kehidupan nyata dan melupakan skenario di otaknya.

"Aku hanya membayangkan sesuatu"

"tidak yang aneh-aneh?"

"apa yang kamu pikirkan?"



















_____________

Haii haiii

maafkan aku karena baru bisa update sekarang, kehidupan RL aku sangatlah sibuk jadi ga ada waktu untuk update, mungkin nanti aku usahain update 1 bulan 2-3 chapter, kalau sanggup. Terimakasih yang sudah mau membaca cerita inii

see you in next chapterr


Old love | WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang