04

3K 191 2
                                    

"yaudah kalau kamu gak berhenti nangis aku panggilin umi aja ya"tawar Kirana

Syahla tidak menjawab dia hanya mengangguk anggukkan kepalanya
Tak berselang lama umi kaget kenapa ada santri putri malem malem pergi ke ndalem

"Assalamualaikum umi"

"Waallaikumusalam oh Kirana to ada apa ndok"

"Anu itu umi aduh gimana ya syahla umi" ucap Kirana ngos ngosan

"Syahla kenapa "

"Syahla nangis kakinya berdarah kena pecahan kaca yang ada di jalan sebelum asrama putri umi kayaknya lukanya dalem deh umi tapi dia gak mau diobatin darahnya keluar banyak banget umi Kirana takut syahla kenapa kenapa." ucap Kirana panik

"Astaghfirullah gimana bisa kejadian gitu yaudah ayok kita ke sana sebelum syahla kenapa kenapa"

Mereka ditemani santriwati lainya pun bergegas menuju kamar syahla sesampainya di kamar syahla sudah tidak ada tapi ada suara kran dia kamar mandi putri dekat kamar mereka umi yang tengah kebingungan mencari syahlapun reflek membuka pintu kamar mandi tersebut dan benar saja umi melihat Syahla yang sudah tergeletak disana dengan kondisi basah kuyup dan kaki yang masih bercucuran darah melihat itupun umi seketika berteriak

" Astaghfirullahhalazim syahla bangun ndok kamu kenapa" teriakan umi yang di dengar oleh Kirana dan santriwati lainya membuat mereka menghampiri umi

"Astaghfirullah syahla bangun" ucap Kirana

"Kalian telpon ambulans dan yang lain panggil Gus hafiz Gus Zai dan Abah dan kamu Kirana ambilkan baju ganti untuk syahla "

" Ndok bangun ndok kamu kenapa bisa sampai kayak gini" ucap umi sambil mengusap usap kedua tangan syahla yang sudah dingin

Tak berselang lama Gus Zai Gus hafiz Abah dan Ning Kayla pun datang

"Assalamualaikum"

"Waallaikumusalam"

"Umi ini syahla kenapa bisa seperti ini umi dan kenapa banyak darah kayak gini"

"Tadi waktu balik ke asrama kaki syahla kena kaca terus dia gak mau di obatain akhirnya Kirana panggil umi setelah umi kesini sama Kirana dan santriwati lainnya dia sudah tidak ada di kamar dan umi menemukan dia di kamar mandi dengan keadaan basah kuyup dan kaki yang masih mengucur darah "

"Terus sekarang kita harus gimana mi" tanya Abah

"Umi mau bawa dia ke rumah sakit tadi udah ada yang manggil ambulans bagaimanapun umi udah anggap dia sebagai anak umi sendiri umi nggak mau dia kenapa kenapa bah" ucap umi sembari mengusap air mata yang tanpa dia sadari mulai keluar

"Umi gimana kalau pakai mobil hafiz aja kalo nunggu ambulans bakalan lama dan dia nanti bisa kehabisan darah " ucap hafiz

"Yaudah ayo cepat ya fiz "

Disisi lain Zai masih berperang dengan hatinya yang mera bersalah atas ucapannya yang sampai membuat syahla seperti ini apalagi dia adalah colon istrinya sendiri

"Yaallah apa perlakuan saya tadi sudah seburuk ini saya telah melukai hati seorang wanita dan buruknya lagi sampai dia tidak sadarkan dia ya memang secara tidak langsung Zai yang menyebabkan syahla seperti ini" batin Zai

"Zai ayok masuk cepetan syahla keburu tambah parah" ucapa Ning Kayla

"I-iya mbak"

"Maaf kalian harap tunggu di sini pasien akan saya tangani"

" Baik dok lakukan yang terbaik ya dok " ucap umi khawatir

" Zai bukanya umi tadi sudah menyuruh kamu mengantar syahla sampai depan gerbang " ucap umi dengan nada marah dan menatap nanar wajah Zai

CINTA DISEPERTIGA MALAM [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang