[Cerita ini bertemakan brothership bukan cinta cintaan apalagi bxb]
Jadi anak angkat ceo dan mafia terkenal mah udah biasa, lalu bagaimana jadinya kalau Joan yang seorang brandalan di angkat menjadi anak seorang kyai yang memiliki sebuah pesantren y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada typo harap tandai dan maklumi
Namanya Carendino joan revanos
Seorang pemuda yang di besarkan oleh kerasnya sebuah kehidupan dan kejamnya suatu takdir, andai Joan bisa memilih sebuah takdir mungkin Joan tidak ingin menjadi salah satu anak dari puluhan bahkan ribuan anak brokenhome yang ada di dunia ini.
Namun seandainya ia bukan salah satu dari anak brokenhome tersebut mungkin Joan tak pernah merasakan seperti apa rasanya hidup sendiri, seperti apa susahnya mencari uang walau hanya satu lembar uang seratus ribuan dan bagaimana ia harus berpuasa saat ia tak mempunyai uang untuk membeli sebungkus nasi
Akibat pengalaman hidupnya yang terlalu keras, membuat jiwa dan hati Joan menjadi seorang pemuda yang keras dan kasar
Semua itu Joan lakukan agar orang lain tak berani untuk mengata ngatainya walau hanya satu kalimat dan agar Joan selalu bersikap tegar ketika telinganya mendengar kalimat kalimat ejekan dan hinaan untuk dirinya
Andai Joan bisa berteriak di depan muka semua orang yang mengata ngatai dirinya maka Joan akan berkata,
Lo pikir, gw mau hidup kayak gini?
Ga, gw ga pernah mau jadi anak brokenhome
Dan lo tau, setiap yang gw ucapkan ketika berdo'a?
Gw mau setiap orang yang pernah hina gw akan ngerasain apa yang gw rasaan
Saat lo nangis di tengah malam tanpa ada yang nenangin diri lo
Selalu iri saat liat anak kecil sedang bermain dengan keluarganya yang lengkap
Dan saat pikiran lo mengatakan mungkin mati jauh lebih baik dari pada hidup di dunia ini
Lo ga taukan rasanya?
Namun setelahnya ia sadar, bahwa mendo'a kan seseorang dengan hal yang buruk itu tidaklah baik dan ia tak ingin ada lagi Joan Joan lainnya yang merasakan yang ia rasakan saat ini
Memang Joan tak mampu menutup mulut semua orang yang mengatai dirinya akan tetapi ia mempunya dua tangan yang cukup untuk menutup telinganya agar ia tak lagi mendengarkan apa yang meraka katakan . . . . . . . . . . . . . . . . 'Maka saya ucapkan Selamat datang di kisah takdir seorang Joan'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
