Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Keesokan harinya jeera sudah dibolehkan pulang. Jaehyun masih datar dan jutek ke aura. Aura memaklumi itu, tapi jaehyun cukup baik dan tidak memecat aura. Kalau dia jadi jaehyun mungkin saja dia akan memecat orang yang menyebabkan anaknya masuk rumah sakit.
Mobil berhenti didepan pintu rumah, jaehyun menggendong jeera dan aura membawa barang barang jeera dari rumah sakit. Jeroz dan bibi sudah menunggu didepan pintu dengan tatapan gembira, senang karena jeera sudah sembuh dan tidak terjadi apa apa.
"Sini gendong sama bibi" - bibi.
Jaehyun memberi jeera kepada bibi, bibi menggendong jeera dan membawa keruang tv sambi memberi jeera mainan barbie.
"Taruh barang jeera dikamarnya, dan temui saya diruang kerja" - jaehyun.
"Baik om" - aura.
Aura mengangkat barang jeera dibantu jeroz, mereka berdua berjalan menuju kamar jeera.
"Tante yang sabar ya, daddy kalo marah emang serem" - jeroz.
"Iyaa gapapa" - aura.
Setelah meletakkan barang barang, aura pergi keruangan jaehyun sesuai dengan perintah jaehyun tadi.
"Ada apa ya om?" - aura.
"Duduk" - jaehyun.
Aura duduk dengan tatapan bingung.
"Saya akan mengecek cctv" - jaehyun.
"Ah iya saya juga mau ngasih tau ke om buat cek cctv tapi saya lupa" - aura.
Jaehyun hanya diam, raut wajahnya tegang dan fokus menatap kearah laptop yang menampilkan rekaman cctv kemarin siang.
"Sialan" - jaehyun.
Aura terperanjak kaget dan menatap layar laptop jaehyun. Disana menampilkan shinta yang dengan sengaja melepas tali yang diikat ditiang dan membuat jeera jatuh.
Tanpa lama jaehyun langsung keluar ruangannya dan ingin menyusul shinta ke apartementnya tetapi dicegah oleh aura.
"Pak jangan gegabah pak" - aura.
Jaehyun menepis tangan aura sehingga tangan aura tergores ke guci yang ada disamping pintu dan membuat guci pecah.
"Jangan cegah saya, saya tau apa yang harus saya lakukan" - jaehyun.
Aura meringis kesakitan dan membiarkan jaehyun pergi. Tangan aura berdarah dan air matanya mengalir begitu saja. Tidak menyangka jaehyun membentaknya padahal aura bermaksud mencegah jaehyun karena jaehyun sedang emosi tapi apalah daya emosi jaehyun lebih besar daripada tenaga aura.
Aura berjalan menuju kamar mandi dan membasuh lukanya. Kemudian mengambil kotak p3k didalam laci untuk mengobati luka ditangannya itu.
Sementara itu, jaehyun membawa mobil dengan ugal ugalan kearah apartment shinta dan berharap shinta ada disana.
Sesampainya jaehyun dilobi, jaehyun langsung memarkirkan mobilnya dan masuk lift untuk sampai dilantai apartemen shinta.
"Shinta, keluar kamu" - jaehyun.
Jaehyun menggedor pintu apartemen shinta, tak lama Shinta keluar dengan wajah kusut dan sepertinya sedang mabuk.
"Hai sayang, akhirnya kamu kesini juga" - shinta.
Shinta ingin memegang dagu jaehyun namun ditepis jaehyun.
"Lo apain anak gue hah?" - jaehyun.
"Cuma dorong aja" - Shinta.
Shinta seperti tidak merasa bersalah saat menjawab itu. Hati jaehyun terasa sakit dan mendorong shinta.
"Lo gue pecat, dan ini akan gue bawa ke jalur hukum. Siap siap dipenjara lo" - jaehyun.
"Kamu jahat. Yang aku lakuin cuma ingin kamu jadi milik aku karena kamu ga pernah perhatiin aku sedikit pun" - shinta.
"Buat apa gue perhatian sama psikopat kek lo" - jaehyun.
"Aku sayang kamu jeff, aku mau kamu tetapi kamu lebih milih rose" - shinta.
"Bukannya dulu lo yang pergi dari gue? Lo tinggalin gue disaat gue lagi dalam keadaan sulit" - jaehyun.
"Bukan, tapi rose yang minta aku untuk ninggalin kamu" - shinta.
"Udah gausah banyak ngarang cerita. Siap siap lo bakal masuk penjara" - jaehyun.
Jaehyun pergi dari apartemen shinta. Sementara shinta hanya meringkuk didepan pintu dengan rambut yang acak acakan dan pipi yang basah akibat menangis.
•••
Vote bestie!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️
Novela JuvenilBerawal dari salah masuk rumah hingga akhirnya menjadi istri dari sipemilik rumah. Tapi yang punya rumah itu duda dengan 2 anak lucu yang menggemaskan. Bagaimana kehidupan jaehyun mengasuh 2 anaknya hingga kewalahan dan mencari babysitter sekaligus...