01. Bukan Jaman Siti Nurbaya

8.1K 279 0
                                    

enjoy reading~
.
.
.
.
.

•••

Disebuah rumah yang cukup megah terdapat mobil mobil berjejeran cukup banyak dan karangan bunga yang bertuliskan 'Happy Wedding Day Rahmat & Aura'. Tamu pun berdatangan satu persatu dan mulai bercengkrama dengan kerabat bahkan kolega bisnis dari Pak Rahmat.

Didalam kamar, pengantin wanita sibuk memikirkan cara untuk kabur dari pernikahan sialan ini. Ya, pernikahan karena dijodohkan.

Bukannya Aura ga mau nikah sekarang, tapi masalah nya dia nikah sama bapak bapak umur 47 tahun.

"Gila aja gue nikah sama orang tua begitu, mana anaknya seumuran sama gue. Ga malu apa dia"

Aura mengangkat rok songket yang menjadi bawahan kebaya putih yang dia kenakan saat ini, niatnya aura mau melompat dari jendela samping rumah pak tua itu.

Tapi sebelum aura berhasil kabur, pintu kamar diketok oleh mama nya.

"Aura ayok, tamu tamu udah dateng" - mama sambil mengetok pintu.

"Tck"

Kalo mama nya denger aura ngomong gitu pasti udah disentil mulutnya dan bilang 'berani berani nya kamu tck tck sama mama? anak durhaka kamu. mau dikutuk jadi batu atau jadi tai?'

Aura bukannya mau ngebantah mamanya, tapi tolong lah aura cuma gamau nikah sama om om itu. Bukan karena orang tua nya punya hutang sama pak tua itu, tapi karena aura bandel makanya dijodohin. Tapi dijodohin nya sama yang udah tua, ya Allah kuat kan Aura.

"Auraaa cepet" - mama sudah teriak teriak dari tadi.

Aura tetap diam sambil membayangkan yang engga engga. Dia membayangkan bagaimana malam pertama nya dengan om om itu, sungguh menjijikkan.

"Ihhh anjir, ngeri"

Aura bergidik ngeri dan melanjutkan aksinya untuk membuka besi jendela, kalo ga dibuka ga bisa keluar dong.

"Auraaaa astagfirullah cepettt naakk" - mama sudah mendobrak pintu tapi sia sia karena tenaga mama ga bisa membuat pintu itu terbuka.

"Aura gamau ma, aura masih mau sekolaaahhh"

Ya, aura kelas 12 dan sebentar lagi bakalan mengikuti Ujian Nasional. Disekolah aura itu bandel, suka bikin onar dan heboh satu sekolah. Pernah ngempesin ban mobil pak Rohit karena guru tersebut menyalahkan nya atas apa yang tidak dia lakukan.

Suatu pagi dihari Senin, setelah upacara akan ada pelajaran matematika dan yang ngajarin itu pak Rohit, guru yang sudah berumur dan sebentar lagi bakalan pensiun mengajar dengan suara yang lemah lembut seperti teteh teteh Sunda.

Bayangin aja kalian belajar matematika dengan pak Rohit, dijamin ga bakal ada yang masuk keotak. Suaranya aja kadang masuk ditelinga, kadang juga melayang dilangit langit kelas.

Pak Rohit duduk dan memulai pelajaran, dikursi itu sudah ditempelkan permen karet bekas Jovan tapi malah aura yang dituduh.

Pernah juga aura ngeprank satu sekolahan dengan memposting foto salah satu temannya di laman ig nya bertuliskan 'selamat jalan kawan, semoga kau tenang dialam sana' dan itu membuat heboh satu sekolah. Pasalnya setelah aura memposting foto itu, temen temennya dateng kerumah okin sambil membawa beras buat ngelayat.

Ada ada saja, tapi aura itu pintar pernah membanggakan nama sekolah mengikuti olimpiade fisika bersama Zara diajang nasional.

Suara dobrakan pintu membuyarkan lamunan aura, dengan cepat aura melompat keluar jendela dan lari dari sana.

Aura berlari tidak memakai sepatu dan itu membuat kaki nya sakit sehingga aura lari tertatih tatih.

"Gue gamau dijodohin sama pak tua ituuuu, geliii" 

Aura berlari sambil melihat kearah rumah pak tua itu, berharap orang orang disana tidak dapat menemukan nya.

Aura memberhentikan angkot dan menaiki nya sebelum antek antek pak tua itu menemukan nya.

Sementara dirumah pak Rahmat, semuanya kalang kabut mencari aura. Pak Rahmat juga sudah mengerahkan antek anteknya untuk mencari aura.

"Aduh kok anak itu bisa kabur" - mama aura yang tampak cemas sementara tamu tamu sudah mendatangi bahkan sudah bosan menunggu akad yang belum dimulai sejak tadi.

"Mama bukannya ngawasin aura malah kedapur cuci piring, kan aura nya jadi kabur. Bandel banget anak itu" - papa aura.

"Papa juga jangan nyalahin mama aja, salahin anak papa yang dapet sifat bar bar nya dari papa" - mama.

"Kok papa sih, kan mama juga mama nya aura" - papa.

"Ah gamau tau pokoknya papa yang salah" - mama.

"Mama lah, kenapa ga ngawasin aura" - papa.

"Kok mama sih" - mama.

"Kok papa sih" - papa.

Kedua nya sama sama kesal gara gara aura kabur. Aura ga bermaksud ngebuat mereka berantem dan ngebuat mereka malu karena pernikahan batal, tapi aura lebih sayang nyawa dan tubuhnya jika harus menikah dengan pak tua yang umurnya hampir setengah abad itu.

Aura memberhentikan angkot didepan kos2an Zara. Pasalnya aura ga bawa apapun, hp bahkan dompet dan jadilah dia menginap dirumah teman nya buat sementara.

Aura mengetok pintu dan memanggil Zara.

"Mana sih tuh anak" - aura tak sabar, takut antek antek pak tua menemukan nya jika berdiam diri lama lama didepan pintu.

Aura mengetok pintu terus terusan tapi terlambat, para antek pak Rahmat menemukan nya dan mengejarnya.

"Jangan kabur hei" - antek 1.

Aura berlari tak tentu arah, melihat kebelakang hingga terpeleset.

"Aduuhh, kotor deh semuanya"

Aura membersihkan roknya yang kotor dan melanjutkan larinya.

"Auraaa" - antek 2.

Aura melihat kebelakang dan antek antek itu tertinggal cukup jauh, aura tersenyum dan melanjutkan larinya sampai antek antek itu kehilangan jejaknya.

Aura melihat pagar rumah yang tinggi nya sekitaran 3 atau 4 meter terbuka cukup lebar dan aura melihat ada ART yang lagi ngobrol dengan pak satpam di pos satpam rumah itu.

"Masuk ajalah terobos, mumpung dua dua nya ga nyadar"

Aura masuk mengendap endap dari samping rumah itu, entah bagaimana caranya dia masuk kerumah itu dan sembunyi dibalik lemari baju dirumah itu.

•••
Salah satu adegan capt ini merupakan kisah nyata!

Duda Tampan | Jung Jaehyun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang