"Apa harus seperti ini ayah..."
"Nifa gak mau..."Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00, tapi belum ada tanda tanda Anifa akan menutup matanya, ia masih setia mendudukkan dirinya pada kursi kayu itu bersama dengan Khalid ayah nya.
"Nifa, kamu benar-benar harus pindah, keadaan keluarga kita akan semakin hancur jika terus disini, kamu tidak akan aman"
Anifa terus menangis dan menggeleng kan kepalanya yang tertunduk,
"Putri kesayangannya ayah, ayah tau kamu tidak ingin meninggalkan pondok ini, tapi kita tidak punya pilihan lain selain dengan cara ini..."Kyai Khalid masih berusaha membujuk putrinya yang masih menangis.
BRAAAKKK....
"Ayah!"
Pandangan keduanya kini tertuju pada Alfa yang berdiri diambang pintu dengan nafas yang tidak beraturan.
"Astaghfirullahal'azim, ada apa Alfa?!"
"Bunda yah, bunda..."******
"Ini sudah tidak bisa tertolong."
"Bunda!"
"Jangan menyentuh bundanya Nifa!"Hi teman teman!!
Gimana prolog nya??
Jangan lupa follow and bintang nyata
⭐⭐⭐'tidak ada kehilangan yang tidak menyakitkan, jangan munafik ! Dunia tau kau tidak baik baik saja'
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA: Semesta Itu Bukan Milik Kita
Teen Fiction"pilihan nya ada pada dirimu, saya atau dia" "Kalo itu yang terbaik gue ikhlas sa" "Nifa sayang ayah, tapi apa Nifa boleh menolak untuk kali ini?" Jangan membenci takdir yang membawa mu Kedalam dunia yang penuh rasa sakit ...