Assalamualaikum teman teman...
Ini sebenarnya karya kedua aku tapi karena yang kemaren aku hapus jadinya, tersisa ini😁😁😁😁Semoga kalian suka ya sama cerita aku
Jangan lupa bintang nyaa⭐⭐⭐Spam 🥀🥀🥀
Bismillahirrahmanirrahim
"Anifa Syakira Az-Zahra!"
Gadis itu menoleh saat nama lengkapnya diteriaki seseorang. senyum nya terbit saat melihat siapa yang memanggilnya itu adalah sahabatnya.Namanya Rania Nur Jannah, gadis manis yang memiliki gingsul dan termasuk manusia paling aktif disini.
"Kamu dari mana sih fa, dari tadi aku cariin?" Anifa tersenyum menatap gadis didepannya, "Nifa habis dari dapur, bantu bantu sedikit disana" jawabnya masih tersenyum,
Rania mengangguk mengerti menanggapi nya, "emangnya kenapa ran?"
"Oh itu, kamu dipanggil sama kyai"
"Ayah nyariin Nifa?"
"Iya, yaudah sana cepetan"Anifa mengangguk, lalu pergi meninggalkan Rania yang hanya memandang kepergian nya.
Setelah sampai didepan rumahnya, Anifa masuk dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam, "Assalamualaikum ayah..." Langkah nya terhenti kala melihat seorang pemuda yang sedang berbincang bersama sang ayah.
Gadis itu masih setia menundukkan kepalanya dan berdiri agak jauh dari mereka.
"Kalau begitu saya pamit kyai, Assalamualaikum..." Pemuda tersebut mencium tangan sang kyai dan cepat berjalan keluar meninggalkan pekarangan rumah tersebut.
Kyai Khalid tersenyum kearah putrinya, yang masih menunduk "Nifa, sini nak..." Gadis itu berjalan mendekat dan duduk dibawah ayah nya yang duduk diatas kursi kayu itu
"Nifa tau tidak kenapa ayah panggil?" Anifa hanya menggeleng yang membuat senyum dibibir kyai Khalid mengembang, "Apa Nifa berbuat kesalahan yang membuat ayah marah?"
Pertanyaan dari sang putri membuat kyai Khalid menggeleng pelan sebagai jawaban "Ayah tidak marah, ayah hanya ingin berbicara. Tapi sebelum itu angkat dulu kepalanya"
Anifa mengangkat kepalanya, menatap lembut dan sopan sang ayah "Anifa, apakah kamu mengenal pemuda tadi?" Gadis itu menggeleng, "Tidak ayah"
"Apa kamu ingin mengenal nya?"
"Nifa rasa itu tidak perlu"
"Mengapa?""Nifa belum mau mengenal ataupun melihat lelaki lain selain ayah dan kak Alfa." Jelas Anifa yang membuat kyai Khalid mengelus lembut kepala putrinya yang berbalut hijab tersebut
Sementara dari ambang pintu dapur terlihat bunda Amira yang memandang keduanya dengan senyum yang terus terukir indah
"Ayah sudah membicarakan ini sama kakak kamu, jika dia belum memiliki pasangan maka Nifa akan lah yang akan menikah"
Nafas Anifa tertahan, rasanya benar-benar tercekat, pasokan udara tiba tiba saja menghilang dari permukaan bumi
Gadis itu masih bergeming, pandangannya lurus kedepan tanpa sadar ayahnya sudah menepuk pundaknya beberapa kali, "Anifa, kamu tidak apa apa?"
Anifa tersadar dari lamunannya, dan memandang Sang ayah dengan raut bingung "m-maksud ayah?"
"Tenang Nifa, tidak sekarang. Tapi mungkin dalam waktu dekat ini, ini yang terbaik untuk kamu. Jadi tidak usah takut" ucap kyai Khalid meyakinkan putrinya yang tampak terkejut dan kurang yakin
Gadis itu menghembuskan nafas panjang, dan kembali menatap sang ayah "jika itu memang pilihan ayah, Nifa hanya ikut karena Nifa yakin ayah melakukannya bukan tanpa sebab, pasti ada alasannya"
Jawab Anifa mencoba berpikir baik terhadap ayahnya, gadis itu hanya taat atas perintah kedua orang tuanya terlebih ayahnya.
Anifa, gadis tersebut tersenyum kearah ayahnya dan setelah nya terjadi perbincangan hangat antar keduanya, dan terlihat pasangan ayah dan anak itu tampak bahagia sekali.
******
Gimana chapter pertama nya??
Maaf ya kalo ada typo nyaJangan lupa kasih bintang nyaa ⭐⭐⭐
'untuk hujan yang jatuh berkali-kali, terima kasih telah mengajarkan ku apa itu kekuatan sesungguhnya'
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA: Semesta Itu Bukan Milik Kita
Roman pour Adolescents"pilihan nya ada pada dirimu, saya atau dia" "Kalo itu yang terbaik gue ikhlas sa" "Nifa sayang ayah, tapi apa Nifa boleh menolak untuk kali ini?" Jangan membenci takdir yang membawa mu Kedalam dunia yang penuh rasa sakit ...