affandra

Affandra.8

" InsyaAllah atas ridha dan izin Allah, aku mau menjadi calon istrimu, tapi ada beberapa persyaratan. Aku masih mau melanjutkan kuliah aku sampai tamat, hanya tinggal 1 semester lagi, setelah itu  baru kita menikah" Semua pun menghembuskan nafas lega.

" Tapi aku belum ada bilang mau nikahin kamu, jadi udah mau di nikahin aja nih" Affandra berhasil membuat Dara malu tingkat dewa. Semua yang ada di ruangan pun ikut tertawa.

Affandra mengeluarkan dua buah cincin dari saku bajunya, sepasang cincin berwarna putih perak dengan sebuah hiasan berlian putih.

Foto cincin :

" Bunda, tolong pasangin cincinnya ke Dara ya" Affandra menjulurkan cincin yang berukuran kecil kepada bundanya

"Loh,, kok bunda yang pasangin cincinnya bang? " Bunda Affandra seketika mengerutkan keningnya.

" Meskipun Dara udah abg lamar. Tetap, hubungan abg sama Dara masih belum halal bund"

"Ya udah" Bunda tersenyum ke arah Affandra mengambil cincin itu dan memasangkan cincinnya di jari manis Dara.

Sekarang Dara sudah berstatus Calon istri orang, namun masih belum ada kata ikatan halal.

Malam sudah semakin larut, keluarga Affandra sedari tadi sudah pulang dari rumah Dara.

Bulan sabit terus terukir indah di wajah kedua pasangan itu.

"Memang ya takdir itu tidak terduga" Affandra duduk di balkon kamarnya sambil menatap langit. Dari seberang jalan Dara juga terduduk di balkon sembari menatap bintang yang menghiasi langit malam.

Matahari menggantikan tugas Bulan, bersinar indah menyambutnya hari baru.
Dara sudah bersiap untuk pergi ke kampus, Sebelum Berangkat Dara dengan berat hati harus melepas cincin pertunangannya itu.

Pagi yang cerah, Dara berkendara dengan Penuh senyum, seperti hari ini mengetahui suasana hati Dara.

Sesampainya di kampus, Dara memarkirkan motor dan berjalan menyusuri Lorong menuju kelasnya.

Foto kampus mitra