Affandra.14

3 1 1
                                    

Affandra terus menggoyangkan badan Dara agar dia bangun.

"Dara kamu kenapa, hey,," Affandra mengusap hijab Dara dan sedikit panik.

Papa,,,
Pa,,
Papa,,!
m
Dara tiba-tiba bangun dan langsung memeluk Affandra. Affandra hanya bisa terdiam dan membalas pelukan Dara.

" Aku kangen sama papa, papa gak kangen sama Dara? Dara di sini sendiri pa" Dara terus mengigau di pelukan Affandra.

"Aku di sini ada untuk kamu dar, aku selalu ada buat kamu, kamu jangan kek gini dong, bangun hey,,, " Affandra sedikit mengguncang tubuh Dara.

Dara perlahan membuka mata dan sadarkan diri. Dara terlihat sangat pucat. Tampa dia sadari air mata Affandra pun mengalir.

***
Sekarang kondisi Dara lumayan membaik. Mama Dara juga sudah tau semua masalah yang menimpa Dara.

Sekarang mereka semua sedang berada di ruang rawat Dara, termasuk semua anggota geng motor Affandra.

" Kok rame banget sih" Dara tersenyum melihat banyak sekali orang yang menjenguknya.

"Iya dar, ini semua anggota geng motor aku sekaligus teman dan saudara aku, ya gak bro"Affandra yang duduk di samping ranjang Dara pun tersenyum melihat ke arah gengnya.

" Yoi bro, kami selalu ada buat lu" Ucap Salah satu anggota geng motor

"Ooh iya Teman-teman perkenalkan nama calon istri gue Adara Alisya Esham bisa di panggil dara"

"Oke, Dara, besok kalau lu kenapa, terus ngeliat motor atau mobil yang ada stiker ATB, itu berarti anggota geng motornya Affandra, lu jangan sungkan mau binta tolong sama mereka, lu bilang aja nama lu siapa, mereka juga bakalan tau"

"Makasih ya semua" Dara tersenyum

"Affandra aku gak kuat, aku gak bisa" Dara bergumam dalam hati

***
Keesokan harinya. Dara sudah sampai di parkiran kampus, dia langsung masuk ke gedung menuju kelasnya.

Sekarang status Dara sebagai calon istri Affandra sudah menyebar luas di kampus.

Affandra sudah berinisiatif untuk mengumumkan pertunangan mereka karena Affandra takut kalau Dara di ganggu lagi oleh Eca. Namun Dara menolak semua itu secara mentah-mentah.

Sesampainya di dalam kelas, Dara langsung melihat geng Eca sedang duduk di bangkunya sambil bercanda gura.

"Ya Allah, mereka ngapain lagi" Dara terhenti di pintu masuk kelas.

Akhirnya Dara pun memutuskan untuk masuk ke dalam kelas.

"Hay calon istri kesayangannya Affandra" Eca melambaikan tangannya ke arah Dara

"Minggir" Dara masih berdiri di sebelah Eca

"Gue mau duduk di sini, dan lo gak ada hak ngatur-ngatur gue Dara"

"Ini bangku gue ECA!! "

"What? Berani lo bentak gue?"

Eca tiba-tiba berdiri dan memukul meja dengan keras, seketika membuat semua orang yang berada di ruangan itu kaget.

"Eca" Tiba-tiba kayla masuk ke dalam ruangan dan langsung mendorong tubuh Eca.

"Lo mau cari gara-gara lagi" Kayla memegang kerah baju Eca dengan kuat.

"Apaan sih lo" Eca mendorong tubuh Kayla hingga dia terjatuh ke lantai

" Kayla!! " Dara langsung membantu Kayla untuk berdiri

"Lo siapa sih, bangsat" Tiba-tiba Eca menampar Pipi mulus Kayla

"Eca lo apa-apaan sih, gak jelas banget jadi orang, bisa gak lo tu sehari gak gangguin orang lain" Dara yang sudah emosi ngegas ke arah Eca

"Udah mulai berani lo"

"Ini,,, lo kalau gak mau keluar dari kelas gue, lo bakalan gue laporin ke Affandra dan lo bakalan di DO dari kampus" Dara mengacungkan hpnya di udara.

"Ok, sekarang kita mundur guys, lo tunggu pembalasan gue Dara"

Eca dan gengnya sudah keluar dari ruangan Dara.

"Kamu gak kenapa-napa kan kay, ada yang sakit gak" Dara memeriksa seluruh tubuh Kayla

"Aku gak kenapa-napa kok dar, cuman pipi aku aja yang sakit" Kayla tersenyum ke arah Dara.

" Maaf ya, karena aku kamu di tampar oleh Eca" Dara tertunduk merasa bersalah.

"Enggak apa-apa kok dar, aku juga mintak maaf

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

affandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang