Still Love You part.2

1.5K 63 5
                                    

CAST:
KIM SO EUN - HWANG KYEONGMI (OC)
KIM SUNGGYU (INFINITE)
JOYCE - LEE KYUNGHO (OC)

So Eun terbangun dan menatap keadaan sekitarnya. Dia ingat dengan jelas tempat ini. Ini tepi sungai Han! Dia lalu berdiri dan melihat pantulan dirinya dari air sungai. Wajahnya berubah. Rambut dan matanya berwarna biru tua, persis seperti Joyce.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya seseorang, membuat So Eun terpana. So Eun menatap Joyce yang berdiri di sampingnya. Joyce yang ada di hadapannya sekarang amat sangat berbeda dengan Joyce sang malaikat penunggu arwah. Tampangnya sekarang lebih manusiawi, dan So Eun mengakui kalau malaikat yang satu ini amat sangat tampan. Rambutnya yang biru tua dengan poni menjuntai dan mata elang yang berwarna sama dengan rambutnya. Siapapun pasti menyangka bahwa sosok ini adalah artis terkenal.

"Woah.. kau.. manusia sekarang?" Tanya So Eun sambil menyentuh mantel tebal Joyce. Joyce tersenyum kecil, lalu menatap keadaan sekitarnya. "Tentu saja. Kau pasti sangat mengagumi ketampananku sekarang, bukan?" Tanya Joyce. So Eun mendelik kesal, lalu membalikkan badannya, tidak mau berhadapan dengan malaikat tampan itu.

"Kau biasa saja. Dan.. ini bukan diriku, Joyce," kata So Eun sambil menyentuh rambut biru tuanya.

"aku sudah bilang, tidak akan ada yang dapat mengenalmu sebagai Kim So Eun. Kau harus menggunakan tubuh baru karena tubuh lamamu sudah dikubur," kata Joyce sambil menatap gadis itu dengan datar. So Eun membulatkan matanya tak percaya,  "dikubur?!"  Joyce mengangguk.

"Lalu bagaimana aku bisa hidup tanpa identitas yang jelas? Aku bahkan bukan lagi Kim So Eun," lirihnya. Joyce membuka mantelnya, lalu mengeluarkan sebuah amplop.

"pakailah ini. Ini akan sangat membantu," lalu Joyce memberikan amplop itu kepada So Eun.

"Apa kau akan terus berada di dunia?" Tanya So Eun. Joyce mengangguk.

"untuk sementara aku akan menjadi manusia dan mengawasimu. Aku akan segera menghubungimu. Sampai jumpa," kata Joyce sambil berlalu pergi. So Eun hanya terdiam dan membuka isi amplop itu. Di dalamnya ada berbagai macam akte dan kartu identitas. So Eun juga menemukan sejumlah uang.

"Hwang Kyeong Mi..." So Eun membaca nama barunya. "Bahkan ada alamat tempat tinggal. Joyce sangat murah hati," kata So Eun sambil berjalan menuju kota.






Sementara itu, di makam So Eun. Para tamu yang menghadiri acara pemakaman sudah pulang, kecuali seorang pria yang sedang menangis di depan nisan So Eun.

"So Eun-ah, mianhae," isaknya berulang-ulang. Tiba-tiba seorang pria yang lebih muda datang mendekatinya.

"sudahlah, hyung. So Eun ssi pasti sudah bahagia di sorga. Ayo kita pergi. Sudah 2 jam kau menangis seperti ini," kata pemuda itu, berusaha untuk menghibur.

"Andwe! Biarkan aku sendiri, Woohyun!" Teriak pemuda itu lalu kembali menangis.

"Dia tidak mau berhenti menangis," kata pemuda yang dipanggil Woohyun itu kepada ke lima temannya yang sedang menunggu di gerbang kuburan.

"Jadi bagaimana ini? Manager hyung pasti marah kalau kita tidak segera kembali. Sebentar lagi kita harus mengikuti acara music bank," kata pemuda yang bertubuh paling tinggi. Mereka semua terdiam. Semua tentu merasakan atmosfer berbeda hari itu. Itu adalah hari ke 7 semenjak kematian kekasih leader mereka, sekaligus hari ke 7 dimana mereka terpaksa menghentikan semua jadwal manggung mereka karena masalah ini. Mereka adalah INFINITE, boygroup yang menjadi tenar sejak debut 2 tahun sebelumnya dan tahun 2012 ini melaksanakan banyak kegiatan. Namun semua schedule harus dihentikan, lantaran sang leader yang harusnya memimpin grupnya malah menangisi kematian kekasihnya selama seminggu ini.

"Begini saja, aku akan meminta ijin kepada manager hyung dan CEO hyung agar Sunggyu hyung di beri ijin tidak mengikuti jadwal," kata pemuda yang beralis tebal.

"Ide bagus, Hoya. Semoga mereka mengijinkannya. Sunggyu hyung betul-betul sedih," kata Woohyun. Mereka segera menutup wajah mereka dengan masker dan mulai berjalan menjauhi kuburan, meninggalkan pemuda yang dipanggil Sunggyu itu sendirian.


Sementara itu, So Eun sudah berada dalam apartemen yang diberikan oleh Joyce. Apartemen mewah dengan konstruksi elegan itu membuat mata siapapun akan terbuka. Dengan interior yang fantastis dan terisi dengan karya-karya seni yang terbilang amat mahal, apartemen itu seperti sebuah museum seni.

"Hmm.. tidak buruk untuk awal yang baru!" Kata So Eun sambil mengangguk. Dia lalu duduk di atas sofa, lalu menghempaskan kepalanya ke sofa super empuk itu.

"Akh.. malaikat itu kaya sekali.." pikiran So Eun mulai mengambang. Dia mengingat kalau dirinya juga punya apartemen yang cukup mewah dulu, mengingat pekerjaannya sebagai dokter specialis terkenal. Namun ia menyadari bahwa ia jarang pulang ke rumah, sehingga dia tidak pernah menikmati hidupnya dulu. Yang dilakukannya hanyalah mengurusi pasien dan pasien, tanpa istirahat yang cukup dan waktu untuk dirinya sendiri. Ia merasa menyesal sekarang mengapa tidak menikmati hidup dahulu, mengingat kematiannya yang terasa amat cepat datangnya. Tiba-tiba telepon rumah itu berbunyi, membuatnya terjungkal.

"Halo?" Tanya So Eun ketika mengangkat telepon rumah.

"ini aku. Kau sudah di rumah? Aku membelikanmu makanan. Aku akan segera ke sana," terdengar suara Joyce dari ujung telepon.

"wah, kamsamnida, Joy ssi," kata So Eun sambil tersenyum. Setelah menutup teleponnya, So Eun lalu berjalan menjelajahi apartemen itu.

"Tidak kusangka ternyata malaikat itu keren juga," kata So Eun sambil memandangi berbagai perabotan mahal yang terpampang di dinding. Saat sedang asyik melihat-lihat, terdegar bunyi suara pintu dibuka paksa.

"Siapa itu?! Jangan memaksa pintunya! Aish!" teriak So Eun yang langsung berlari untuk membuka pintu. Seorang pemuda yang matanya sipit dan kelihatannya habis menangis terlihat di sana. Dia kelihatan sempoyongan.

"dokter, saya..saya..." tiba-tiba pemuda itu terjatuh pingsan.

"Kyaa! Jogiyo, anda tidak apa-apa?!" Teriak So Eun yang panik. So Eun lalu mengangkat tubuh orang itu dan membaringkannya di sofa. Dia lalu memeriksa denyut jantung orang itu. Tiba-tiba dan entah darimana Joyce datang dan mendorong So Eun untuk menjauhi pria itu.

"dia pasienku. Aku seorang dokter di sini," kata Joyce lalu mengecek kondisi pria itu.

"Hei! Jangan lupa sebelum aku mati aku juga seorang dokter!" Kata So Eun sedikit sebal. Joyce tidak menjawab. "Dia akan pulih. Mungkin dia hanya tekanan biasa tadi," kata Joyce lalu menatap So Eun.

"kenapa dia bisa ada di sini?" So Eun mengangkat bahu.

"seseorang mencoba membuka paksa pintunya jadi aku membukanya. Lalu tiba-tiba orang itu terjatuh dan aku membawanya masuk," terang So Eun. Joyce melihat ke arah pasiennya itu, lalu menghela nafas.

"dia ini seorang idol terkenal. Managernya memintaku untuk menjadi dokter mentalnya. Dia sering merasa depresi. Kali ini penyebab depresi nya mungkin karena pacarnya yang meninggal batu-baru ini," terang Joyce.

"Aigoo manusia yang malang..." kata So Eun sambil melihat wajah orang itu lekat-lekat. Tiba-tiba matanya berubah menjadi merah dan kepalanya seperti disambar kilat.

"So Eun ssi, ada apa denganmu?!" Tanya Joyce yang langsung sigap menahan tubuh So Eun yabg nyaris jatuh. Mata So Eun kembali menjadi biru tua.

"kurasa aku perlu istirahat, Joy ssi," kata So Eun lalu pergi ke kamar. Joyce lalu duduk menunggui pasiennya hingga pemuda itu membuka matanya. "Sunggyu-ssi, anda sudah sadar?"

Media di atas adalah gambaran author bagaimana bentuk Joyce aka Lee Kyungho di benak author XD kekeke

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang