(11) Too late

928 63 5
                                        

2 hari sebelumnya...

"Kita berhasil!" Pekik Albert gembira.

"Selamat, sayang." Hamish mencium kening tunangannya bangga.

"Aku tidak akan berhasil tanpamu. Dengan ini kita bisa menyelamatkan Draco." Ujar Albert senang.

Sejak Draco datang ke flat nya dan mengatakan akan memberikan ramuan penyembuhan nya pada Harry, Albert telah mencoba membuat ulang ramuannya.
Dia bahkan kembali meneliti ramuannya dan menyempurnakannya, dia berusaha agar waktu pembuatan ramuan berhasil dengan sesingkat mungkin.

Dengan bantuan Hamish, mereka membuat formula sihir waktu yang dapat menyingkat waktu fermentasi.
Jika waktu yang dibutuhkan untuk ramuan sebelumnya adalah 3-4 tahun, mereka berhasil menyingkatnya hanya dalam waktu 2 tahun.

'Dengan ramuan ini, Draco bisa selamat...'

Kembali ke masa sekarang...

"Harry, kita harus melepaskannya..."
Itu suara seorang wanita yang dikenali Albert sebagai milik Pansy Parkinson.

"Tidak...aku...aku tidak bisa. Aku...aku menyesal, kumohon...Draco, aku mencintaimu." Suara Harry Potter! Dia disini!?

Lalu Albert dapat melihat orang-orang menangis sambil mengelilingi ranjang yang dia simpulkan milik Draco Malfoy.
'Apa yang...tidak...'

"Draco!" Albert berlari ke sisi ranjang diikuti dengan Hamish.

"Minggir! Aku membawa obatnya, dia bisa sembuh?" Albert tidak pernah merasa... perasaan apa ini? Marah? Sedih? Khawatir?
Apa dia mengkhawatirkan Draco Malfoy?
Dia sudah mengenal Draco Malfoy bertahun-tahun dan bahkan menjadi partner penelitiannya. Draco Malfoy yang dia kenal adalah orang dengan talenta menakjubkan, agak menyebalkan, kadang hangat(walaupun dia tidak mengakuinya), dan tidak dapat disangkal...orang yang bisa mencintai dengan tulus.

Albert berusaha menuangkan ramuan ke mulut Draco Malfoy yang kini sudah menutup mata dan berhenti bernafas.
"Ayolah Malfoy! Teguk!"

Seseorang menyentuh pundaknya, itu Hamish. Dia menggelengkan kepalanya.
"Maafkan aku, Love." Bisiknya dengan wajah duka dan penyesalan.

Apa ini? Dia gagal? Perjuangannya untuk menyempurnakan ramuan buatannya untuk menyelamatkan temannya...gagal?
Teman? Apakah Draco adalah teman?
Ya, dia adalah temannya.

"Tidak...dia...dia bisa sembuh jika meminum ramuan ini, aku sudah menyempurnakannya! Ini pasti berhasil!" Albert tetap mencoba menuangkan ramuannya dari botol ke bibir Draco hingga ramuan menetes ke bantal.

"Sudah terlambat, maaf Albert. Kau terlambat, dia sudah pergi." Ujar Blaise.

Albert bisa mendengar isak tangis Harry Potter, itu membuatnya marah dan jengkel. Kenapa dia ada disini? Harry Potter seharusnya tidak ada disini.
Tidak...dia seharusnya tidak marah.
Itu bagus, Draco bertemu dengan Harry Potter sebelum dia meninggal.

"Maaf, seharusnya aku tiba lebih cepat..." Albert berkata sambil tertunduk.

"Ini bukan kesalahan mu, Albert. Jangan menyalahkan dirimu sendiri." Pansy berusaha menghibur Albert.

"Jika ada yang harus disalahkan, itu adalah aku. Aku...aku seharusnya tidak mengatakan hal-hal jahat itu, aku seharusnya tidak percaya perkataannya saat dia membohongiku, aku seharusnya...tidak mengatakan kalau aku membencinya. Maafkan aku..." Harry berkata dan langsung dipeluk oleh Narcissa.

"Ini bukan kesalahan mu, Harry. Draco sangat mencintaimu, tidak ada yang salah disini, ini semua pilihan Draco sendiri. Jadi berhenti menyalahkan diri kalian sendiri, oke? Draco akan sedih jika mengetahuinya." Ujar Narcissa sambil mengusap punggung Harry.
Hati Narcissa juga sangat sakit dan hancur, putra satu-satunya telah meninggal sebelum dirinya. Ibu mana yang tidak sedih?
Tapi dia akan berusaha untuk kuat, bagaimanapun juga Draco tidak ingin kematiannya menghancurkan hidup semua orang.

The lost Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang