Eighth

4.6K 321 12
                                    

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh pemuda manis yang tengah asik menatap dirinya di depan cermin besar, ia tak sabar untuk melihat dan blajar di sekolah barunya, semenjak ia berpindah raga ke tubuh seorang bocah yang ramah dan periang

Tapi di benaknya, ia menyimpan ketakutan, akankah dirinya bisa seperti Berlin atau tidak

Memikirkan itu semua membuat Asa kesal

"Aishh! Terserah gue tetap gue, walaupun beda jiwa, raga gue tetap seorang Angkasa Oscar Dwinata, si prince ice"ujarnya semangat

"Mari awali pagi ini dengan sebuah kejutan"

Tak

Tak

Tak

Tak

Tak

Terdengar langkah kaki seseorang yang tengah menuruni tangga dengan cepat, membuat atensi mereka melihat ke arah atas

"Siapa yang mengijinkan mu melewati tangga?"

"Apa?"

"Siapa yang mengijinkan mu melewati tangga Berlino!"tekan Gala

Ia tak suka adiknya itu melewati tangga, percuma daddynya membuat lift kalau dia meliwati tangga

Percuma juga kalo Lo bikin lift tapi ada tngganya juga bambank T_T repot deh, sama-sama bisa di pakek buat turun aja ribet😌

"Kenapa?"

Gala pun terlihat kesal karena jawaban dari Berlin

Doris yang melihat putra sulungnya tengah menahan emosi pun memilih angkat bicara

"Kemari lah, kita sarapan bersama"ujar Doris menarik Berlin dan mendudukkan di pangkuannya

Ayo lah ia bukan bayi yang harus di pangkuT_T

"Makan"

Perintah telah di keluarkan oleh Doris, membuat mereka segera memakan makanan yang telah di hidangkan

"Buka mulutmu sayang"

Berlin pasrah mau tak mau ia harus melalukan perintah si tua bangkotan ini

Lebih baik cari aman, ketimbang membangun kan kumpulan singa yang tengah kelaparan

"Godd boy"

Acara makan pun berjalan dengan lancar tak seperti sebelum-sebelumnya, biasanya Alon kan banyak bicara dengan mencari kesalahan Berlin

Tapi lihat sekarang, bocah itu anteng baek tak ada niatan mengusik si bungsu sama sekali

"Aku selesai"Alon pun bangkit dan berjalan keluar untuk brangkat sekolah sebelum mencium pipi Abang, Daddy serta sang kembaran, itu sudah biasa mereka kalukan sebagi bentuk kasih sayang

"Kau tak ingin mencium adikmu juga Al?"

"Tidak banyak firus"ujarnya dan beralih pergi

"Gue juga males di cium situ"gumam Berlin yang dengan jelas dapat di dengar oleh mereka

Mana ada orang menggumam terdengar sampai keluar kan aneh

"Baby aku yang antar"tanpa mendapat persetujuan dari sang empu Gala pun langsung menggendong Berlin dan membawanya keluar

Doris menggeram kecil karena kalah cepat dengan si sulung

"Kau kalah cepat dad"kekeh Kendra melihat sang Daddy menggeram kesal

"Daddy tau itu"

"Aku berangkat"ujar Alion dan Kendra bersamaan

.

_CHANGE_Where stories live. Discover now