Mereka berdua sampai diparkiran khusus SCORPIONS GANG. Gevan menaiki motornya dan memberikan isyarat seakan menyuruh Allisya naik.
"Mau kemana? Bolos? Gas in lah!" Ucap Allisya bersemangat.
"Pegangan." Ucap Gevan.
"Udah." Jawab Allisya.
Gevan menoleh untuk melihat gadisnya ini.
"Pegangan aku, bukan belakang motor aku!" Ucap Gevan sambil menarik kedua tangan Allisya agar melingkar ke perut Gevan. Allisya terdiam dan menurut saja.
Setelah itu, Gevan menancapkan gas se kencang mungkin. Seperti biasa, Allisya dulu menyebutnya rosi? Kalian ingat?
"Lebihh kencengg Vann!!! Seruu!!" Teriak Allisya senang.
"Sesuai permintaan tuan putri." Jawab Gevan yang menarik gas lebih kencang.
Tidak lama kemudian mereka sampai ditempat tujuan.
"Turun." Ucap Gevan sambil mengelus telapak tangan Allisya yang masih memeluknya erat.
"Eh? Uda sampai?" Jawab Allisya yang segera turun dan menghadap Gevan.
"Iya udah sayangku." Ucap Gevan.
Gevan yang melihat Allisya menggunakan helm miliknya yang besar itu sungguh menggemaskan. Kalo kalian bingung helm Gevan dipake Allisya terus Gevan pake apa? Gevan pinjem helm punya Satria.
"Sini aku lepasin helmnya." Ucap Gevan.
Allisya pun menurut dan mendekatkan diri nya agar lebih mudah melepas helm super besar ini. Kalo boleh jujur, sungguh aroma shampo Gevan tertinggal di helmnya yang tidak sadar membuat Allisya candu dengan aroma itu.
Setelah helm sudah dilepas, Gevan menggandeng tangan Allisya menuju tempat yang indah.
"Pantai?" Tanya Allisya.
"Iya, cantik kan?" Ucap Gevan.
"IYAAA, CANTIK BANGET!!" Jawab Allisya senang.
"Tapi ada yang lebih cantik dari pantai ini, mau tau?" Ucap Gevan sambil melihat ke arah Allisya.
"Mauu, apa itu?? Ayo kesana!" Tanya Allisya tidak sabar.
"Kamu. Kamu lebih cantik dari pantai ini. Pacar Gevan cantik, pantai sampai insecure liat kamu." Ucap Gevan sambil mencubit pipi Allisya.
Blush,"Ishh apasiii, lebay ah Gevan!" Ucap Allisya salah tingkah.
"Lebay nya aku cuma sama kamu sayang. Jadi jangan khawatir!" Kata Gevan sambil mengacak rambut Allisya.
"Duh yang di acak rambut gue, tapi kenapa yang berantakan hati gue anjing. Gevan sialan!" Batin Allisya dalam hati.
"Duduk sini atau mau pangku hm?" Tawar Gevan.
"Duduk samping kamu aja, gausah macem-macem!" Jawab Allisya was was.
"HAHAHA, iya sayangku Gevan gabakal berani ngelakuin hal yang ada dipikiran kamu itu." Ucapnya.
Mereka menikmati semilir angin pantai dan langit yang begitu indah. Gevan memperhatikan Allisya yang begitu nyaman dan senang melihat hamparan langit di pantai ini. Tiba-tiba Allisya menaruh kepalanya ke bahu Gevan.
"Izin pinjem bahu kamu bentar ya, capek." Ucap Allisya lirih.
"Bahu aku atau apapun itu yang kamu butuhin gausah izin, aku punya kamu sayang. Selalu begitu dan akan tetap seperti itu." Ucap Gevan.
"Aku cape Van." Lirih Allisya.
Gevan setia mendengarkan gadisnya bercerita, tanpa ingin memotong ceritanya.
"Aku gagal ngelakuin setiap hal, i failed to be human. Van Lo tau ga? Gue capek dengan ekspektasi gue sendiri. Gue pengen punya pacar." Ucap Allisya.
Gevan yang mendengar hal itu, lantas menjitak kepala Allisya. Gemas sekali, ternyata masalah gadisnya hanya itu? DILUAR NALAR.
"Shit. Jadi itu yang buat Lo nangis di roof top hah? Cuma pengen punya pacar? Anjing lu, untung gue sayang."
Allisya mendongak dan menampilkan senyum kudanya,"HEHE."
Gevan yang melihat tingkah Allisya yang masih memeluknya tapi malah mendongak ke arahnya membuatnya semakin gemas!
"Gemes banget anjing!!" Ucap Gevan memper erat pelukannya.
"Tolongg...syasya gabisa napas. Gevann." Ucap Allisya berusaha melepaskan pelukannya agar bisa bernapas.
"Maaf babe, kamu terlalu menggemaskan! PENGEN CEPET NIKAHIN!!" Teriak Gevan.
"Masih SMA bodo." Ucap Allisya sambil menggeplak pundak Gevan.
"Bentar lagi lulus aelah. Sabi kali nikah yang!" Kata Gevan sambil menaik turunkan alisnya.
"Kuliah dulu, terus kerja. Kalo nikah ga punya kerjaan gapunya duid." Ucap Allisya.
"Aku udah kerja sayang. Nikah sama aku dijamin kehidupan kamu, ga perlu khawatir!" Ucap Gevan bersemangat.
Emang benar yang dikatakan oleh Gevan. Dia sudah bekerja, bahkan sudah memiliki perusahaannya sendiri yang ia rintis dan sekarang sudah maju. Nama perusahaannya Gv Intertain.
"Ga percaya, intinya jangan bahas nikah terus. Baru juga pacaran brody!!" Ucap Allisya.
"Huh, yaudah iya demi ayang tercinta." Kata Gevan mengalah.
Mereka berdua melanjutkan melihat keindahan yang ada didepannya. Setelah hari menjelang Dzuhur, mereka bergegas pulang.
"Pulang ya? Udah mau Dzuhur, panas juga." Tawar Gevan lembut.
"Mmm iyaa, makasi Van. Gue beruntung ketemu sama kamu. Ternyata kamu ga nyebelinn, kamu baik hehe." Ucap Allisya.
"Hayo kamu dulu ngatain aku apa aja, hm? Cosplay Rossi? WKWKK." Gevan meledakkan tawa nya saat mengingat pertama kali dia bertemu Allisya.
"Aaaa udaa, gausa di inget. Maluuu." Ucap Allisya menutupi wajahnya yang merah padam menahan malu.
Gevan yang melihatnya langsung mendekati nya dan memeluknya lagi, entah kenapa dia ingin terus memeluknya. Sepertinya Gevan memiliki hobi baru, memeluk Allisya yang menyandang status pacar nya. Teman-teman mereka belum mengetahui status mereka.
Bagaimana cara mereka memberitahu kabar gembira itu?
Apa reaksi anggota inti SCORPIONS?
Gimana reaksi temen-temen Allisya dan murid-murid lain?
Tunggu next chapter!!*****
Gimana chapter ini??
Vote+komen!!
Next kapan?
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO
Teen Fiction"Jangan membenciku, jika kau belum mengenalku." **** Gevano Alendra Farendrick adalah sosok lelaki berparas tampan, keras kepala, dan menakutkan. Tidak ada seorang pun di SMA GARUDA EMAS ini yang berani kepadanya. Dia juga ketua dari SCORPIONS GANG...