" Apa ala-ala, dosa tahu tak ? " Aariz menjeling Michael dengan tajam lalu meluru masuk ke dalam tandas . Pintu dikunci dari dalam
" Dosa lah sangat, masa bunuh orang tak rasa berdosa pulak " gumam Michael sendirian sambil menjeling ke arah pintu tandas yang dimasuki oleh Aariz.
" Aku dengar Michael ! " Jerit Aariz lantang
" Yela - yela "
Beberapa minit kemudian...
" Assalamualaikum warahmatullah, assalamualaikum warahmatullah " Seusai memberi salam yang terakhir. Aariz selaku imam solat mereka pada malam itu menadah tangan untuk memohon doa kepada Tuhan yang Maha Esa.
" Bismillah hi rahman ni rahim "
" Aamin ! " Jerit Michael lantang
" Diam " balas Darlon dalam nada berbisik sambil menjeling Michael dengan ekor matanya
Michael menunduk
" Aamin pun salah " Michael menggumam sendirian
" Rabbingh firli waliwa lidayya warhamhuma kama rabbayana songhiro "
" Aamin " Lantas mereka semua mengaminkan doa yang dibaca oleh Aariz sebentar tadi. Aariz menghulurkan tangannya ke arah Michael
" Apa ? " Tanya Michael sambil anak matanya menghala ke arah tangan Aariz
" Salam lah hanat, takkan nak suruh kau jilat pulak " Aariz menunjal dahi Michael
" Hish takyah lah nak tolak - tolak " Michael menyambut huluran Aariz
Aariz terpandangkan figura Tasnim yang sedang mengemas sepasang telekung bersama sejadah di dalam almari. Dia meluru ke arah Tasnim. Bahu Tasnim ditepuk perlahan. Tasnim menoleh
" Macam mana ? Ada rasa sakit-sakit lagi ? " Tanya Aariz lembut
" Alhamdulillah, sekarang rasa macam dah okey sikit " Tasnim tersenyum
" Baguslah kalau macam tu, awak pergi lah rehat " Jawab Aariz lembut sambil menayangkan senyuman manis
" Okey " Tasnim melangkah ke arah katil wad tersebut lalu merebahkan punggungnya
" Riz, aku balik dulu ah, nak urus masalah kat markas " Tegas Michael
" Ada masalah apa ? " Tanya Aariz
" Budak-budak kita detect yang manusia-manusia bodoh yang buat badan Tasnim sampai lebam-lebam tu dah join group Black Shark " Terang Michael serius
" Group bapak aku ? " Aariz mengerutkan keningnya
" Yes, Exactly. Aku rasa dorang ada plan lain untuk perangkap Tasnim. Kau kena kena buat persediaan " Michael berkata dengan tegas
Aariz melepaskan keluhan panjang
" Ok, kau gi settle dulu masalah kat sana, aku tak boleh ikut aku nak jaga Tasnim. Nanti update dekat aku dari semasa ke semasa
" Ok cun, aku bawak budak tu sekali " Michael menghalakan jari telunjuknya ke arah Darlon
Darlon menghampiri mereka
" Aku ikut boleh ? " Tanya Darlon kepada Aariz
" Ok, aku izinkan. Hati-hati " Pesan Aariz kepada mereka
" Ok! " Michael menayangkan jari berbentuk ' peace '
Michael dan Darlon melangkah menghampiri Tasnim
" Tasnim, i dengan Darlon dah nak kena balik ni. Sorry tak dapat teman lama-lama " Kata Michael sayu
" It's okay, thank you sebab datang melawat saya " Tasnim mengulumkan senyuman manis
" Sama - sama ! " Balas Darlon dan Michael serentak
Sejurus itu, mereka melangkah keluar daripada wad tersebut, meninggalkan Aariz dan Michael di situ. Aariz melangkah mendekati Tasnim
" Lapar tak ? " Tanya Aariz sambil menilik wajah Tasnim
" Sikitt " Balas Tasnim sambil menyambungkan jari telunjuk dan ibu jarinya
Aariz melepaskan tawa
" Sekejap tau, saya pergi beli makanan dekat cafe bawah ni jap "
" Okey " Tasnim mengulumkan senyuman tipis
Beberapa minit kemudian
Pintu dikuak dari luar. Tasnim menoleh
" Balik dah ? " Tasnim menghadiahkan senyuman manis buat Aariz
Aariz membalas senyuman Tasnim sambil melabuhkan punggungnya di atas kerusi bersebelahan katil Tasnim
" Nah, makanan untuk awak " Aariz menghulurkan sebungkus nasi goreng ke arah Tasnim. Tasnim menyambut laju.
" Wah ! Terima kasihhhh! Sayang awakkkk ! " Tasnim mengenyitkan sebelah matanya ke arah Aariz
Pipi Aariz berubah kemerahan.
" Sayang awak jugak.. " Aariz menunduk malu
" Hehe, awah dah makan ? Jom makan sama - sama nak ? " Tasnim mempelawa Aariz sambil menghalakan bungkusan tersebut ke arah Aariz
" Takpelah, awak makan lah dulu. Saya dah kenyang "
" Sure ? " Tanya Tasnim meminta kepastian
" Sure love " Aariz melemparkan senyuman manis
Tasnim mengangguk. Dia menyuapkan sesudu nasi goreng ke dalam mulutnya
" Erm, nini "
" Ye saya " Tasnim mendongakkan kepalanya memandang Aariz
Aariz mengeluh perlahan. Tangan dikepalkan. Pandangan matanya beralih ke arah wajah Tasnim
" Mulai harini, saya nak awak berhenti sekolah, berhenti berniaga dan sentiasa ada dengan saya. Jangan risau saya pun akan buat benda yang sama. Saya nak awak kemas semua barang-barang dalam rumah awak then, awak akan terus pindah masuk rumah saya. Jangan risau kita tak berdua pun, ada je maid-maid dekat rumah tu. So, don't worry " Terang Aariz panjang lebar
Tasnim laju membuntangkan matanya
" Tapi kenapa ? " Tanyanya sayu.
TBC :>
YOU ARE READING
𝑫𝑹𝑬𝑨𝑴 𝑲𝑰𝑳𝑳𝑬𝑹
Ficción GeneralKisah hidup seorang gadis yatim piatu yang telah kehilangan kedua orang tuanya tanpa sebab yang tidak dia ketahui telah menyebabkan dia nekad untuk menyiasat tentang sebab kematian mereka. Muncul seorang lelaki yang telah datang membawa sinar kebaha...