𝒈𝒚𝒎

189 21 10
                                    

" Dah jom sambung trainning kat sini "

" Tapi saya bosanlah trainning kat sini, takde ke tempat yang best sikit? " Rengek Tasnim

" Dahlah bilik ni penuh dengan senjata, seram pulak saya " Sambungnya lagi

" Lah, normallah tu, kita belajar menembak dalam ni. Awak pernah tengok ke orang trainning menembak kat taman bunga ? Tak kan ? So, dengar je cakap saya " Aariz menjongketkan keningnya

" Alaaa takpe, kita boleh jadi yang pertama kan ? " Tasnim mengedip-ngedipkan matanya

" Ah banyak cantik muka kau " Aariz menjeling Tasnim tajam

" Saya memang cantik ! " Tasnim mengibaskan tudungnya ke belakang. Gaya flip hair (?)

Aariz tercengang. ' Kecik besar kecik besar je aku nengoknya

Aariz mengeluh. " Awak nak tempat yang lagi best kan ? " Tanya Aariz

" iyee awakk "

" Ok, kalau macam tu jom " Aariz menarik lengan hoodie Tasnim yang berlapik

Mereka berjalan beriringan sehingga Aariz berhenti di hadapan pintu yang besar. Aariz memandang Tasnim sambil mengangkat sebelah keningnya.

" Are you ready ? " Tanya Aariz sambil tersenyum sinis

" Ay, ay captain ! " Balas Tasnim sambil mengangkat tabik

" Let's go, baby " Aariz menggenggam lengan baju Tasnim yang berlapik manakala tangannya yang sebelah lagi memulas tombol pintu bilik tersebut.

" Taadaaa ! " Jerit Aariz

Tasnim membuntangkan matanya. Dengan laju dia menyorok di belakang Aariz. Mana tak terkejutnya, bukak - bukak pintu terus nampak abe -abe sado tak pakai baju.

" Aik, awak ni dah kenapa ? " Aariz menoleh ke arah Tasnim.

" Eeee saya cakap bawak dekat tempat yang best sikit lah ! Bukannya tempat macam ni ! " Tasnim masih menyorok di belakang Aariz.

Aariz melepaskan tawa dengan kuat sehingga menarik perhatian anak-anak buahnya yang berada dalam bilik tersebut.

" Bos ? " Kata salah seorang anak buah Aariz yang berada di dalam bilik tersebut. Figura tersebut hanya mengenakan sepasang seluar (?) tanpa baju. Terserlahlah dada bidangnya bersama 6 ketul ' coklat bar '

" Yes? " Aariz melangkah masuk ke dalam bilik tersebut diikuti Tasnim daripada belakang. Tangannya tidak lepas daripada memaut baju Aariz

Kesemua anak -anak buah Aariz yang berada di dalam ' private gym ' tersebut berkumpul di hadapan Aariz

" Ok, semua ni Tasnim Lufeeya, you guys can call her as Tasnim, i hope that korang boleh bekerjasama dengan dia, okay ? " Terang Aariz kepada anak-anak buahnya

Aariz pantas menoleh apabila dirasakan seseorang sedang mencuit pinggangnya dengan kuat.

" Aduh, aduh , sakitlah Nini ! " Jerit Aariz lantang sambil menghadap Tasnim

" Saya taknak duduk sini ! " Bisik Tasnim perlahan sambil menunduk ke bawah.

" Aik, tadi kata boring? " Usik Aariz sambil tersengih

" Eiii memanglah saya suka jalan-jalan dekat tempat awak ni, tapi takyahlahh bawak sampai sini ! " Tasnim menunduk menahan malu

" Ewah, ewah, sapa cakap yang saya nak bawak awak jalan-jalan? Saya bawak awak datang sini untuk trainning okay ? " Aariz menjeling manja.

" Ni gym kan ? " Tanya Tasnim

" Yes honey "

" Awak takda gym lain ke ? "

" Mana ada dah, ni pun dah cukup besar dah ni " Balas Aariz

Tasnim mengeluh

" Asal ni? Kenapa tak nak trainning kat sini ? " Soal Aariz prihatin.

" Bukan taknak, tapi awak tengoklah anak-anak buah awak tu " Tasnim menunding jari ke arah anak-anak buah Aariz yang sedang memerhatikan ' drama ' mereka sedari tadi.

" Kenapa dengan dorang? " soal Aariz semula

" Dorang tak pakai baju lah " Sejurus mengungkap sebaris ayat tersebut, Tasnim laju menundukkan mukannya.

Kesemua di situ ternganga selepas mendengar luahan hati seorang Tasnim Lufeeya. Aariz memandang kesemua anak buahnya di situ. Boleh kira-kira seramai 30 orang di situ. Maklumlah, gym dia besar.

" Mana baju ? " Soal Aariz sambil memandang anak buahnya silih berganti.

" Tu " Salah seorang daripada mereka menunjukkan keberadaan baju mereka

" Pastu? Tak reti nak pakai ke? Ke nak suruh aku pakaikan ? " perli Aariz sedas

" Aduh bos, orang pergi gym mana ada pakai baju, berpeluhlah nanti, astu nanti peluh tu terkena baju, busuklah baju tu nanti bos " Rengek salah seorang anak buah Aariz.

" Ah kau! Alasan je lebih. Habistu kalau perempuan pergi gym ada nampak diaorang bukak baju ke ? " Perli Aariz lagi sambil mengangkat keningnya.

" But, sometimes ada jee " bidas seorang lagi anak buah Aariz

" Kepala otak kau! Tu gila namanya, buduh! " Maki Aariz sambil menarik-narik rambut anak buahnya yang berkata tadi.

Tasnim yang memerhatikannya hanya memandang mereka dengan pandangan kosong.

" Diaorang ni betul-betul mafia ke? " Tasnim menggaru-garu keningnya yang tidak gatal.









Huhu, sorry if bab ni hambar sangat! Idea lost :(

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝑫𝑹𝑬𝑨𝑴 𝑲𝑰𝑳𝑳𝑬𝑹Where stories live. Discover now