A-2 [ WHO OWNS THE BABY? ]

760 105 30
                                    

Kalo bisa satu, kenapa harus dua?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo bisa satu, kenapa harus dua?

•••••••

Adzana segera membaringkan bayi yang sudah mengenakan pakaian lengkap, anak itu terlihat sangat tampan dan wangi setelah memakai bedak bayi miliknya.

Untung saja tadi ia membeli perlengkapan bedak bayi di salah satu toko serbada di samping rumahnya.

Ia menatap bayi itu yang tengah tidur di atas kasurnya. "Gue kasih nama siapa ya?" Pikir gadis itu kepada dirinya.

"Bingung mau kasih nama siapa." Monolog Adzana merasa bingung.

Ting!

Kutil Bagong : Lo dimana?

Dahi gadis itu mengernyit heran menatap notifikasi yang ada di hpnya, tumben cowok yang tinggal di depan rumahnya menghubungi dirinya.

Kutil Bagong :
Anjir, balas

Anda
Apaan?

Kutil Bagong :
jwb

Dengan malas ia membalas pesan dari cowok tengil tersebut, entahlah setan apa yang merasuki tubuh cowok itu.

Anda
Rmh

Kutil Bagong :
gue mau ke rumah lo

Anda
Ngapain🐖

Kutil Bagong :
Mau antar bolu dari bunda gue
Gue kesitu
Read

Adzana mendesis kesal, memang lelaki yang mengirim dirinya pesan online itu adalah tetangga depan rumah. Menurut Adzana lelaki itu bukan lelaki dingin, tapi tengil dan jahil. Bahkan, Adzana sampai bingung dengan tingkah cowok itu jika berada di rumahnya, sangat nakal.

Entahlah sewaktu hamil ibunya ngidam apa, mungkin ngidam nonton Hillywud karna banyak tingkah.

"Neng ada Nathan di bawah," ucap Maria sedikit berteriak di depan pintu kamar, untung saja bayi yang ada di depannya tidak terusik.

Tanpa menjawab Adzana langsung keluar dari kamar, ia memastikan bayi itu tertidur nyenyak, bisa bahaya jika terbangun pasti lelaki yang berada di lantai bawah itu curiga.

"Ngapain lo?" Sahut Adzana yang masih berjalan di anak tangga.

Lelaki itu tersenyum manis. "Di suruh bunda anterin bolu buat lo," balasnya sambil menyodorkan sebuah kotak berbalut kresek hitam.

ADZANA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang