Papa Nathan🙏
•••••••••
Hari Minggu ini sangatlah cerah membuat Adzana tersenyum manis di dalam kamarnya bersama Alveno. Entah mengapa, hatinya menghangat jika berada di dekat bayi mungil ini.
Tampan itu yang menjadi hiasan di wajah Alveno, mungkin jika ia merawat sebagai anaknya saat dewasa nanti pasti Alveno menjadi lelaki tampan, mungkin seperti laki-laki brengsek yang telah menghamili ibunya Alveno. Semoga saja ia bisa merawat anaknya hingga besar nanti, jika ibu dari Alveno tidak mengambil alih.
Perempuan itu tega sekali membuang bayi mungil ini, jika ada wanita yang mengaku ibu kandung Alveno ia tidak akan sudi menyerahkan anak ini.
"Veno tidur terus," gumam Adzana menatap Alveno yang terlelap dalam mimpi.
Ting!
Ting!
Ting!
Adzana mendengar keributan di hpnya segera mengecek, pasti teman-temannya yang sedang spam chating WhatsApp. Sudah tidak heran lagi, sahabatnya itu pasti akan mengajak dirinya weekend. Namun, acara weekend itu selalu menjadi wacana apalagi jika acara dalam satu kelas, tidak akan pernah terjadi.
Ingat hanya wacana!
A I U E O (5)
Irisha : Jalan yok
Ulfa : Kemana yok?
Elsa : Mall kita happy shoping 👍
Onem : pantai yok
Irisha : pantai bosen, ke puncak lagi kui
Onem : ogah capek gue
Ulfa : I'm sick
Anda
Gue dpt bayiOnem : Ha? Serius?😨
Irisha : Bayi apa? Kucing lo ngelahirin lagi?
Elsa : Atau Bu Maria ngelahirin?
Ulfa : Jawab mbak cool!
Anda
Klian percya g?Irisha : percaya apa?
Onem : to the poin bestot🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
ADZANA [ ON GOING ]
Художественная проза📍 ZONA BAPER BERAT📍 __________________________ Gadis SMA yang menemukan bayi di pinggir jalan saat ia pulang dari pemakaman orang tuanya menjadi misteri dalam hidupnya karena wajah bayi itu mirip dengan seseorang. Dia merawat bayi itu bersama lela...