Yuna meletakkan minuman baru saja dihirupnya dengan kasar, kini dia sedang beradu pandang dengan wanita di sebelah Chaeryeong.
Yuna berdecak, menunjuk Minju dengan mengerut kesal, "kenapa dia ikut sekali?"
"Karena dia sahabatku," jawab Chaeryeong tersenyum padanya yang membuang muka.
Sementara wanita di sebelahnya menyunggingkan senyum penuh kemenangan berhasil mengalahkan Yuna yang menggeram diam.
Yeji mampu geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka seperti anak kecil beradu tatapan.
"Jadi …"
Enam mata memandangnya serentak, membuatkan Yeji jadi salah tingkah sebelum berkata, "aku dan Chaeryeong ingin berbicara dulu."
Chaeryeong menatapnya sebelum beranjak dari kursi meninggalkan dua insan yang sedang mencerna apa baru saja terjadi.
"Wait!"
Yeji memejamkan matanya sedetik kemudian dan berbalik tubuh saat Yuna menahannya pergi bersama Chaeryeong.
Wanita berponi tipis mencibir pelan, "jangan katakan bahwa kau melakukan hal ini, kan?"
Yuna memang tidak pernah terpikir memikirkan apa yang berada di akal Yeji dan sahabatnya.
Bisa-bisanya mereka sengaja menyusun rencana untuk kencan pertamanya— walaupun, ya sudahlah.
Yeji tersenyum kecil, "bersenang-senanglah!"
Wanita itu segera meraih lengan kekasihnya sebelum ditahan oleh Yuna.Yuna membuang napas kasar. Beralih memandang Minju yang menatapnya kesal dia tengah menghirup minumannya.
"Apa?"
Yuna yang tidak nyaman dengan tatapan Minju terus mengamati wajahnya. Hal itu memburukkan hatinya.
Minju menatapnya, memutari bola matanya sebal, "apakah aku salah memandang mu?"
"Tak salah, tapi tatapanmu yang membuatku tak nyaman," jujur Yuna kini bersitatap dengannya.
Dan sekali lagi, wanita itu merotasi bola matanya kesal tanpa memandang kearah meja, dia mengambil salah satu minuman di sana.
Dan kemudian mula meminumnya secara langsung tanpa melihat terlebih dahulu.
Wanita di hadapannya hanya mendiamkan diri, tak mampu mengeluarkan protes saat bibir Minju bersentuhan langsung dengan bekas bibirnya di gelas.
Minju tersadar Yuna menatapnya tanpa berkedip langsung mengernyit heran serta campur kesal saat mata Yuna tak lepas dari bibirnya.
Kedua pipinya merona merah, lekas memetik jarinya di wajah Yuna sedang melamun langsung tersadar.
"Ada sesuatu di mukaku? Kau melihatku tanpa berkedip!"
"Minju…"
Minju mengangkat alisnya sebagai tanggapannya, sebelum keduanya memerah setelah Yuna berujar.
"I-itu minumanku."
Oh Shit.
— t r u e l o v e —
"Apakah tidak apa jika kita meninggalkan mereka? Kamu tahu mereka itu seperti anjing dan kucing."
Yeji senyum, kedua tangannya tengah memegang setir mobil memutarkan ke arah kiri seiringan beberapa kendaraan turut ke samping kiri.
Satu tangannya memegang setir mobil sementara tangan satunya lagi menggenggam tangan Chaeryeong sebelum meliriknya.
"Aku yakin Yuna tidak berani berbuat apa-apa kepadanya," ucap Yeji dengan percaya dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
true love • chaerji [✔️]
FanfictionChaeryeong tidak tahu rasanya dicintai karena dia memilih mencintai © zvywrte, 2O23.