4

58 14 0
                                    

Vote dulu lah sob, makasehh

"Le, gue minta maaf" Jisung berusaha menyamakan langkahnya dengan Chenle, tadi Jisung kelepasan dan sempat memaki Lea dihadapan Chenle.

"Chenle dengerin gue dulu" Jisung menahan Chenle dengan menarik lengannya.

"Bisa ga sih lo ga usah ganggu gue kaya gini Jie? kita masih disekolah" Aslinya Chenle tidak masalah jika Jisung ingin menggodanya tetapi Jisung harus tau tempat, Chenle tidak ingin orang orang mengetahui jika Jisung dan Chenle berada di fase PDKT.

"Gue cemburu Chenle!" Perlahan Jisung melepas genggam, manik manik coklat tua itu kini berair, Jisung tidak bisa lagi menahan rasa cemburunya saat melihat Lea dan Chenle bersama, itu terasa menyakitkan.

"Lo ga bisa pahami gue Jie!" Rasa kesal bercampur bingung kini mengganggu pemikiran Chenle.

"Gue lagi yang salah?" Akhirnya air mata itu menetes, Jisung memilih untuk meninggalkan Chenle daripada hatinya lebih tersakiti lagi.

Penyesalan memang datang diakhir, Chenle menyesal akan perkataanya sekarang.

***
Langit mulai memudar menjadi jingga, awan senja nampak begitu tenang menghiasi langit.

Siswa siswi SMA NEO terlihat mulai memadati halaman sekolah karena sekarang adalah waktunya pulang.

Chenle berdiri diparkiran nampak seperti menunggu seseorang disana, matanya langsung berbinar saat Jisung berjalan kearahnya bersama Jeno dan juga Sungchan.

"Jie, noh ayang lo senyum senyum sendiri ngelihat lo" Jeno menyikut bahu Jisung agar pria jakung itu memperhatikan apa yang Jeno lihat.

"Bukannya dia yang dirumorkan deket sama lo ya Jie?" ucap Sungchan, tatapan Jisung berubah menjadi datar.

"Gue duluan" Jisung mempercepat langkahnya dan melewati Chenle begitu saja yang jelas jelas sudah menunggunya sedari tadi.

"Jie pulang bareng ya? pak asep ga bisa jemput" Jantung Chenle berdegup begitu cepat menunggu balasan dari Jisung namun nyatanya, Jisung hanya acuh sebari menyalakan mesin motornya.

Chenle mengeryitkan dahinya, gimana lagi ini Chenle harus berbuat? "Lo diemin gue lagi Jie?"

"Minggir!" tanpa memperdulikan bagaimana Chenle bereaksi, Jisung memundurkan motornya untuk segera pergi tetapi Chenle tak gentar, ia loncat menduduki kursi kosong dibelakang lalu dengan erat melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Jisung.

"Gue ga mau turun, gue mau lo anter gue pulang! kalau ga gue ngambek!" Tak menghiraukan situasi tempat parkir yang ramai Chenle tetap merengek membuat Jisung pasrah saja toh dia juga tidak keberatan mengantar simanis pulang, apalagi jarang jarang si manis merengek gemash seperti ini.

"Pegangan yang bener" Jisung membenarkan lingkaran tangan Chenle padanya, lalu dengan cepat motor itu melaju keluar dari halaman sekolah. Tak disadari sedari tadi mereka berdua menjadi pusat perhatian khalayak ramai.

"Gue yakin Jisung dan Chenle benar benar berpacaran"

***
Singkat cerita Chenle sudah tiba dirumahnya, tadi Jisung bersikap sangat lembut saat berada diatas motor, Chenle benar benar di perlakuan layaknya raja. Telinga Chenle sampai memerah mengingat kejadian tadi yang membuatnya bahagia.

beep

Ponsel Chenle bergetar menampilkan notifikasi dengan nama "Jisung" sebagai tanda pengirimnya.

Jisung
"besok pulang bareng gue, ga ada penolakan!"

"iyaaa 🙄"

Si kecil tersenyum senyum sendiri seraya berguling guling diatas ranjangnya. Hari semakin menjadi gelap dan gosip baru tentu saja akan muncul besok, tapi apakah gosip tersebut?

Pengumuman!
Enaknya gue update berapa hari sekali yak? rencana sih tiap hari mumpung libur kuliah atau 3 hari sekali aja ya?

btw tx dah mo baca cerita gabut gue ini, buat pens JiChen tunggu next partnya!

tanpa status || JiChen || 13+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang