setengah tahun? 1 tahun? sudah 2 tahun Jisung berjuang mati matian untuk bisa mendapatkan pengakuan resmi dari Chenle jika mereka berdua pacaran, namun nyatanya Chenle masih ragu untuk membuka pintu hatinya.
Apa Jisung menyerah? pastinya tidak, teta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berita hangat di base itu kini menjadi topik perbincangan utama siswa siswi SMA NEO, Chenle yang lugu dan tak tau apa apa menjadi sasaran empuk mata mata penuh kebencian dari orang orang disekelilingnya.
Chenle berjalan dengan santai tanpa memperdulikan orang orang yang menatapnya sinis, tapi hal itu membuat Chenle kepikiran.
"CHENLEE SINI CEPETAN DUDUK!" Jaemin sahabat sohib Chenle dengan wajahnya yang panik menarik Chenle agar segera duduk pada bangku kosong disebelahnya.
"Apaan sih Jaem? main asal tarik aja" Chenle jadi ikutan panik karena melihat gelagat Jaemin seperti itu.
"Nih lo baca!" Jaemin menyerahkan ponselnya dan memperlihatkan sesuatu dari aplikasi twitter. Sungguh Chenle tidak tau ternyata dirinya menjadi perbincangan hangat satu sekolah karena kejadian kemarin sore, pantas saja banyak siswi menatapnya sinis tadi.
"Lo beneran pacaran sama Jisung?" Jaemin sebenarnya ragu untuk bertanya seperti itu, takut jika Chenle tersinggung, karena setau Jaemin Chenle masih menyukai perempuan, Lea contohnya.
"Lo percaya sama gue apa sama mereka?" Ah elah malah tanya balik tuh bocah, Jaemin jadi semakin bingung kan.
"G-gue percaya lo lah, tapi kan-"
"Yaudah, kalau lo percaya gue lo ga usah dengerin berita ga jelas itu" Acuh Chenle yang sebenarnya merasa gelisah, bagaimana ini? apa yang akan Chenle tanggung dikedepannya jika semua orang tau Jisung sedang mencoba mendekati dirinya?
*** "Besok materi yang akan ibu ujikan semua ada didalam buku, jangan lupa dipelajari"
"Baik buu" Sahut semua siswa dikelas lalu setelah itu mereka mulai merapikan bangku masing masing untuk segera keluar menikmati jam istirahat.
"Ikut ga ke kantin?" Jaemin sebari membawa tote bag bekalnya mengajak Chenle ikut bersamanya ke kantin, namun Chenle merasa enggan untuk keluar ini semua efek dari berita kurang berfaedah di twitter itu yang membuat beban Chenle semakin bertambah.
"Ga ah gue ngantuk" Chenle membenamkan wajahnya di atas meja, Jisung yang sudah kelaparan itu akhirnya meninggalkan Chenle dikelas sendirian.
"Suiitt suiit mau kemana Jaemin?" Jeno menggoda Jaemin yang baru saja keluar dari kelasnya, Jisung juga berada disamping Jeno.
"Mau makan" singkat Jaemin segera pergi dan Jeno dibelakang menyusul.
"Tungguin gue Jaem, Sung gue pergi dulu ya, biasa urusan rumah tangga" Jeno memang sudah terbuka mengenai orientasi seksualnya pada Jisung jadi Jisung tidak kaget lagi dengan apa yang akan Jeno lakukan. Sekarang hal terpenting yang akan akan dilakukan Jeno adalah menemui Chenle, setelah mengintipnya dari jendela Jisung bernafas lega karena milihat Chenle berada di bangkunya.
"Nih makan" Chenle mendongak sebentar untuk memastikan siapa seseorang yang mengajaknya berinteraksi itu, setelah tau jika dia Jisung Chenle kembali ke posisinya semula.
Jisung menarik kursi disebelah Chenle lalu melempar pantatnya tepat diatas kursi kayu tersebut.
"Ga usah diambil hati, gue tau pasti lo kepikiran sama berita di twitter itu kan?" Jisung mengusap lembut pucuk kepala Chenle, si empu sedikit merenggangkan tubuhnya kemudian duduk dengan sikap sempurna dan memandang wajah Jisung yang tersenyum sangat lebar kepadanya.
"Gue belum siap aja Jie, bukan gue ga mau" Chenle meraih jari jemari Jisung yang ia usap dengan lembut, Jisung memperhatikan wajah murung calon pacarnya itu, sepertinya Chenle benar benar khawatir akan nama baiknya.
"Nanti kalau kita pacaran, lo tetap akan menyembunyikan status kita ke temen temen satu sekolah?" Jisung mencoba menebak jawaban dari tatapan polos Chenle yang sempat menatapnya terkejut.
"I-iya" Suara Chenle melemah di huruf vokal terakhir, Jisung tidak terlalu ingin membuat tekanan pada Chenle, ini salahnya menanyakan hal tidak berguna itu.
"Apapun nanti yang akan terjadi dengan hubungan kita di kedepannya, gue akan terima semua itu, lo jangan terlalu bawa beban ya, gue khawatir sama kesehatan lo Le" sebelum Jisung meninggalkan Chenle dia berpamitan dengan mengecup punggung tangan Chenle.
"Jangan lupa pulang sekolah gue tunggu di parkiran" Anggukan Chenle nampaknya sudah cukup membuat Jisung paham akan maksudnya, lalu Jisung benar benar beranjak pergi meninggalkan kelas itu.
beberapa menit setelah Jisung pergi, sebuah pesan masuk pada ponsel Chenle.
Dari : Lea "Chenle, aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu nanti sewaktu pulang sekolah, aku menunggu mu di rooftop sekolah"