Teknik [True Story]

3.3K 150 35
                                    

Akhirnya aku pun terdaftar sebagai anggota basket sekolahku. eits aku bergabung klub basket sekolahku bukan hanya karena penasaran dengan kakak kelas itu loh, aku emang suka basket dari sd kok, bener.

Hari pertama, ketika kami lagi penyuluhan dilapangan tentang tim basket, aku berusaha mencuri-curi pandang ke kakak itu dan sepertinya dia menyadarinya dan balik menatapku, kami pun saling bertatapan sekitar 5 detik dan aku langsung menundukan kepalaku karena aku merasa pusing dan muka ku terasa panas.

Setelah itu baru aku sadari aku bukan hanya penasaran dengan kakak kelas itu tapi sepertinya aku menyukainya.

Augh, sekarang setiap melihatnya perutku rasanya mules. Ternyata bener yang dikatakan orang-orang, kalo kita liat orang yang kita suka perut kita bakal terasa mules banget kayak ada seribu kupu-kupu di perut kita.

Hari kedua, kami dipanggil ke ruang klub kami, untuk melakukan perkanalan anggota baru. Begitu aku masuk kedalam ruangan, disitu sudah penuh sesak oleh anggota baru mau pun lama.

Dari keramaian itu aku bisa melihat dia sedang duduk di kursi para senior dan sedang tertawa bersama beberapa temannya.

Gawat perutku mules lagi, saat aku sedang menahan mulesku tiba-tiba aku disenggol teman sekelasku yang kebetulan duduk disebelahku, membuatku terkaget "Hei, tu bangian kamu yang maju" aku hanya memasang wajah bingung, "Memperkenalkan diri" katanya lagi.

Aku pun segera maju dengan kepala tertunduk, tapi dari balik poniku yang jatuh menutupi mataku aku bisa melihat dia sedang melihatku yang sedang berjalan kedepan dengan sedikit tersenyum yang membuat aku semakin mules.

"Nama saya ..." kataku terpotong karena tiba-tiba aku mendengar ada yang berkata "Apa?? Gak kedengeran" aku pun langsung menegakan kepalaku penasaran siapa yang mengatakan itu, betapa kagetnya aku ternyata kakak itu yang bertanya sambil berdiri di depan ku. Membuat wajahku panas dan hanya bisa kembali tertunduk.

"Kok kakak gak pernah liat kamu?" katanya lagi tepat didepanku dan jaraknya sangat dekat, membuatku jantungku rasanya mau copot, degupannya benar-benar kecang.

"Saya murid baru kak" kataku benar-benar kecil dan seperti sedang tersedak menurutkuaku tak mampu mengeluarkan suara, "Apa?" katanya semakin mendekatkan telinganya ke wajahku.

Dari jarak segini aku bisa mencium bau parfumnya yang sangat maskulin dan aku suka, tak ada bau keringat yang tak sedap seperti anak lain, walau aku tau sebelum dia masuk ruangan tadi dia main basket di lapangan dulu.

"Ndre (nama dipalsukan) udah jangan ganggu dia terus, udah dek duduklah" kata salah satu kakak kelasku yang kata temanku adalah wakil kapten tim kami.

Aku pun segera berjalan kembali ketempatku dan lagi-lagi dari balik poniku aku bisa melihat kakak itu sedang melihatku sambil tersenyum, tapi senyuman yang berbeda dari yang pertama kulihat terkesan lebih evil,membuatku bergidik.

Tbc~
Nyahahaha akhirnya ngelanjutin cerita ini juga, sorry di cerita ini author palsuin nama-nama tokohnya karena kepentingan privasi, hehehe.
Aduh perut rasanya jadi mules lagi kalo lagi nginget-nginget cerita ini lagi...bukan diare loh
Maaf kalo ceritanya kurang menarik karena ini berdasarkan true storynya author. ^^

Tetep baca.
Dan kalo ada kesalahan silahkan komen...

Buku Panduan Mendapatkan Si "DIA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang