THDSM/5

16 4 0
                                    

Jangan lupa vote

.
.
.
.
.

Happy Reading💐✨

Kini waktu telah menunjukan sore hari. seorang gadis tengah berjalan di koridor sekolah menuju parkiran.

dengan keadaan sore hari yang sudah membuat sekolah sepi tak berpenghuni, sama sekali tidak membuat gadis itu merasa takut.

"Sunset nya indah banget"
Ujar gadis itu sembari mendongak ke atas melihat awan yang menunjukan sunset.

Gadis itu pulang akhir, karena sehabis melaksanakan piket di kelas. sebetulnya piket tidak terlalu lama,tapi karena piket nya sembari menonton drakor,alhasil membutuhkan waktu yang lama.

Gadis itu duduk di halte sembari sesekali melirik jam tangan nya. Kini waktu sebentar lagi menandakan akan masuk waktu maghrib.

"Argh,mana ponsel gue lowbet, Ayah kok jam segini belum jemput ya"
Gadis itu berdecak sebal.

"Neng kok belum pulang"
Mang maman yang di ketahui satpam sekolah itu bertanya kepada Zia.

"Eh belum Mang, saya masih menunggu jemputan, tapi Ayah saya sebentar lagi sampai kok.tadi sudah bilang,katanya sudah di jalan"
bohong gadis itu

"Ah yang bener neng, ini sudah mau masuk waktu maghrib loh.ga baik sendirian gini, mana perempuan. Ikut mamang saja yuk, kerumah. tenang aja, ada istri bapak dan ada naya di rumah" Ucap nya.

ya, Kanaya adalah teman Zia. ia merupakan anak dari satpam sekolah.
bahkan,Zia sudah beberapa kali bermain kerumahnya.keluarga nya pun sangat baik dan ramah.

"Engga deh Mang, takut nanti Ayah jemput,saya nya ga ada"
Tolak Zia.

"Yaudah atuh.tapi hati hati ya, neng. kalau bisa ketempat yang ramai" peringat Mang Maman. meski jalanan ini masih ramai, karena masih banyak kendaraan yang berlalu lalang tapi tetap saja khawatir. terlebih Zia seorang anak perempuan. rawan sekali jika sendirian.

"Iya Mang, nanti Zia ke masjid saja sekalian sholat" ucap nya.

"Yaudah bagus. Mamang duluan, hati hati ya, neng."
Pamit nya, dan Zia hanya membalas dengan Anggukan.

•••••
Kini Fatma sedang panik,sungguh panik.pasalnya Imran hari ini lembur. dan Aurel? gadis itu sibuk dengan persiapan koas nya. Fatma sebenarnya sudah mengabari,tapi pesan itu tak kunjung di baca maupun di balas. Akhirnya, Fatma memilih untuk menelfon anak bungsu nya itu.

1 kali
2 kali
3 kali
4 kali
5 kali

Telepon dari Fatma tak kunjung di angkat oleh gadis itu.

"Zy kamu kemana sih, sudah sore loh.dari tadi bunda Sms ga di respon.bunda tunggu sudah 2 jam pesan bunda ga di balas ataupun di read.di telfon juga ga di angkat.seharusnya kamu sudah pulang 2 jam yang lalu Zy, kamu kemana"
Fatma kepalang panik ia menyerah, akhirnya memutuskan untuk menelfon Imran saja.

Mohon maaf nomor ini sedang tidak bisa di hubungi, silahkan coba lagi

Lagi, dan lagi. semua nomor tidak aktif.

Takdir Hijrah dan Sepertiga Malam (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang