THDSM/4

18 3 2
                                    

Guys sebelumnya aku minta maaf, ya. Seharusnya aku udah update dari minggu lalu. Tapi tulisan yang udah aku ketik,hilang terhapus.
Sedih? Jelas
Kesal? Sudah pasti. Tapi apa boleh buat, namanya juga sudah terhapus, Alhasil aku harus nulis ulang. dan kalian mau tau? Saking kesal nya, hp nya ku banting, dan Lcd nya Pecah. Jadi,aku minta tolong apresiasi nya sama kalian, demi ngetik cerita ini, hp ku sampe pecah Lcd.

JANGAN LUPA VOTE YAAA🤍

.
.
.
.
.
Happy Reading 💫

"Nah, gini dong Zi. Bunda dukung kalau kaya gini" Ucap Fatma yang masuk secara tiba-tiba.

"Bunda kok main masuk aja si"
Kesal Zia

Fatma Terkekeh pelan.
"Bunda tadi udah ketuk,tapi kamu ga nyahut" Ucap Fatma

"Bunda cuma mau nganterin paket pesanan kamu, sedari tadi pintu nya di ketuk kamu ga jawab" lanjut Fatma

"E-eh Sorry ya, bun"

"It's okey sayang"
Setelah itu Fatma keluar dan menutup kembali Pintu kamar Zia.

*****

Hujan sore ini berhasil membuat seorang gadis, berdiam diri menunggu hujan berhenti.


Jika ketika hujan biasanya ia menarik selimut, tetapi berbeda dengan sekarang. ia sedari tadi berdiri menunggu hujan berhenti. Namun hasilnya nihil. hujan itu sampai sekarang belum menandakan akan berhenti.

"Hufttt... kapan reda nya sih"
gadis itu menghela nafas berat. sudah setengah jam ia menunggu hujan itu reda.tapi sayangnya, bukan reda,hujan itu malah bertambah besar.

"Bunda Zia takut"
lirih gadis itu. Ya, Zia sedari tadi sedang berteduh menunggu hujan reda di masjid. ia sehabis selesai menghadiri kajian sore ini. Tetapi ketika hendak pulang, malah di guyur hujan. Alhasil,mau tak mau, ia harus menunggu hujan itu reda.

JDERRR
suara petir berbunyi cukup kencang.

Aaakhhhhhh
gadis itu berteriak dan berlari entah ia akan berlari kemana.

ia melihat ada orang di sana.tanpa aba aba, ia langsung memeluknya.

"Tolong Zia takut bunda, Ayah Zia takut" lirih gadis itu. dan tanpa sadar ia tengah memeluk seseorang

seorang laki-laki itu menggeliat, karena mendapati tubuh nya sesak sebab di peluk oleh Zia.
"EKHEM!"
Dehem laki laki itu cukup keras.

"Hah? M-maaf"
Beo gadis itu sembari menunduk

"Berani berani nya memeluk saya,siapa yang menyuruh mu untuk memeluk saya!"
Tegas Lelaki itu

"Maaf kak, aku ga sengaja. tadi ada petir aku-

"Udah Stop! Lebih baik kamu pulang sana, hujan nya sudah reda"

"Sekali lagi, saya minta maaf kak"
Ulang gadis itu sembari menunduk

gadis itu pun segera berlari dan menjauh dari sana.bersamaan dengan Laki-laki itu yang langsung melenggang pergi dari tempat itu, dan masuk kedalam masjid.

Laki laki tersebut langsung mengambil wudhu dan Sholat. Setelah selesai Sholat, ia langsung berdzikir.setelahnya, Ia mengadahkan kedua tangan nya.
"Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahiim... Ya Rabb hamba tau, engkau maha pengampun, maka dari itu, ampuni lah hamba.Ya Allah, hamba telah berpelukan, hamba telah bersentuhan, hamba telah berdekatan dengan yang bukan mahram hamba Ya Rabb...ampuni hamba, hal tadi adalah hal yang tidak di sengaja"

Takdir Hijrah dan Sepertiga Malam (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang