Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"𝐑𝐚𝐬𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐢𝐚𝐫."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENGHELA NAFASNYA, William merasa sangat lelah. Tak biasanya dirinya selelah ini rasanya, bahkan saat begadang semalaman dirinya pun tak akan merasa mengantuk.
"Kakak, kamu terlihat tidak sehat." William mengalihkan atensi nya pada Louis. William hanya tersenyum, lalu menggeleng.
"Aku baik-baik saja, Louis," William berkata.
"Will, kamu memang terlihat tidak sehat, bagaimana jika istirahat saja dulu hari ini?" Kini si sulung, Albert yang berkata.
William menggelengkan kepala nya kembali, "tidak kak, kita harus segera menyelesaikan misi ini," William kembali berkata.
Albert mengehela nafasnya, adiknya yang satu ini memang keras kepala. Sedangkan Louis menatap khawatir kakaknya.
"Kak, setidaknya tidur lah terlebih dahulu sebelum menjalani misi hari ini." Louis kembali berkata.
William terdiam sejenak, lantas kembali berkata, "Louis, malam ini aku tidur."
Albert menatap heran William, "Lalu kenapa kau terlihat sangat lelah begitu, Will?"
William menggelengkan kepalanya, "Akupun tak tau, Kak."
"Pokoknya- tolong istirahat dulu sebelum menjalankan misi, kak! Kakak sungguh terlihat tidak sehat kali ini." Louis berkata lebih tegas.
William terkekeh, lalu mengangguk. Tangan William terulur mengelus surai pirang sang adik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MISI, telah selesai dan kini William kembali terkapar di kasurnya.
"Mengapa rasanya hari sungguh melelahkan..." William bergumam pelan sembari memijat pelipis nya. Kepalanya terasa amat sakit.
"William, apa kau baik-baik saja?" William membuka kembali matanya, menatap ke arah pintu kamar nya.
Ah, dia lupa menutup pintu kamarnya.
"Aku baik, Moran." William berkata, sembari tersenyum.
"Siapapun tau kau sedang berbohong, William." Moran melangkah masuk, lantas menaruh sebuah baki berisi air dan juga obat.
"Louis meminta ku mengantarnya, istirahat lah Will," Moran berkata, sembari menatap William yang masi berbaring.
William hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Bagaimana dengan Adler? Ah tidak, maksudku James Bond," William kembali berkata.
"Kau bisa tenang, Louis dan Albert sudah mengurus nya."
Sekali lagi, William mengangguk, "Terimakasih telah mengantar ya untuk ku, Moran. Sampaikan terimakasih juga pada Louis."
"Tentu saja, tidurlah." Setelahnya, Moran pergi.
"Briana Everette...." William bergumam, menatap langit-langit kamarnya.
Nama gadis itu entah kenapa muncul di benaknya sedari tadi.
"Rasanya gadis itu familiar, seperti siapa ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PAGI INI, William terasa lebih baik dari sebelumnya.
William berjalan santai ke arah ruangan tempat biasanya mereka berkumpul. Setelah kejadian di ruang ganti, William terasa sedikit lega pasalnya, Irene Adler sungguh-sungguh menepati perkataan nya berubah menjadi pria.
"Semua sudah berkumpul, ya?" William berkata kala melihat mereka sudah berkumpul.
"Aku ingin kalian melakukan tugas hari ini bersama-sama." William berkata, sembari berjalan ke arah sofa.
"Dengan dia juga?!" Moran berkata kesal, sembari menunjuk Bond.
William yang telah duduk menganggukkan kepalanya, "Tentu saja."
"Aku ingin kamu membantunya sebagai senior, Kak Albert sudah mempercayakan Bond padamu, kan?" William melanjutkan perkataan nya.
"Itu memang benar, tapi..."
"Tugasnya sudah tertulis di kertas ini," Menghiraukan perkataan Moran, William menaruh sebuah kertas di atas meja.
"Jadi... Aku mau istirahat sebentar," William berkata.
Setelahnya, pandangannya menggelap, menuju mimpi terindah.
Harusnya si begitu.
Tapi sekali lagi, William di suguhkan pemandangan hamparan bunga putih dengan langit hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TO BE CONTINUED ┇‣ 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 : 𝟎𝟐 || 𝐥𝐨𝐜𝐤𝐞𝐝 🔒
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.