Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUASANA, malam adalah hal yang paling menyenangkan bagi seorang Moran. Apalagi jika menghabiskan waktu meminum alkohol dikelilingi oleh para wanita.
Namun sayang sekali, seluruh ekspetasi nya hancur malam ini.
Tentu saja penyebabnya adalah gadis yang dengan santainya meminum susu di depannya.
"Jadi, kau tidak pergi ke kampus lagi karena seragam mu basah?" Moran berkata.
Every menganggukkan kepalanya.
"Apa kau gila?! William bisa mengkhawatirkan mu!" Moran berkata kesal dengan gadis yang saat ini sedang kelewat santai.
Every hanya menanggapi perkataan Moran dengan cengengesan.
Sejujurnya awalnya dirinya juga ingin kembali ke kampus. Namun jika di pikir-pikir lagi dengan pakaian nya yang seperti ini, pasti akan terlihat aneh jika memasuki wilayah kampus.
Maka dari itu, Every memutuskan untuk menunggu jemputan di dalam Criterion Bar.
Mengapa Every seyakin itu bakalan ada yang menjemputnya? Tentu saja karena Moran akan selalu pergi ke bar saat malam hari.
Jadi sudah di pastikan, Moran akan datang ke bar. Mangkanya Every tak ragu untuk menunggu.
"Heh! Malah cengengesan, dasar bocah. Cepat pulang sana!" Ah lihat itu, tampang kesalnya. Every rasanya senang jika melihat Moran kesal.
"Kalau aku tau jalan pulang, aku pasti akan kembali kerumah dari tadi." Every berkata sinis pada Moran.
"Astaga Bocah!"
Brak.
Sangking kesalnya, Moran memukul meja.
Bahkan, para wanita yang biasanya mendekati Moran tak berani mendekatinya sejak pertama kali Moran masuk lalu melihat Every.
Aura yang menyeramkan.
"Setidaknya tunggulah di tempat yang lebih baik, tempat ini sama sekali tak cocok untuk anak di bawah umur seperti mu!" Moran kembali berkata sembari menunjuk Every.
