03.Pernikahan

141 100 81
                                    

Haloo, vote + komen ya

💗 Happy Reading 💗

Hari hari telah dilalui, sekarang adalah hari yang di tunggu tunggu keluarga besar Sagara maupun Elisa.

Acaranya tidak begitu besar hanya kerabat dekat saja yang datang ke acara pernikahan Elisa dan Sagara.

Hiasan yang berwarna emas itu sangat cantik di pandang, ijab kabul belum di mulai karena calon mempelai laki laki belum datang.

"Calon mempelai laki laki sudah hadir mari kita buka acaranya."

"Bismillahirrahmanirrahim."

"Saya nikahkan saudara Sagara Putra Jhonson bin Gio Sanjaya Jhonson dengan anak kandung saya Elisa Kanaya Dirgantara binti Abizar Dirgantara dengan maskawin Uang tunai tunai sebesar lima ratus juta, satu unit apartemen, dan seperangkat alat sholat di bayar tunai."

Sagara mulai menarik nafas dalam lalu berucap "Saya terima nikahnya Elisa Kanaya Dirgantara binti Abizar Dirgantara dengan maskawin tersebut di bayar tunai."katanya dengan lantang.

"Bagaimana para saksi sah?"tanya penghulu kepada para saksi.

"SAH."teriakan dari sanak keluarga yang melihat acara ijab qobul

"Alhamdulillah."ucap semuanya.

Sementara di kamar, Elisa tampak gelisah dia hanya menatap wajahnya di cermin. Hari ini ia akan menjadi istri seorang ketua OSIS yang sejak dulu selalu ia hindari.

"Ayo Elisa acara ijab Kabulnya sudah selesai."ujar mamanya, Elisa hang mendengarnya

"Berarti aku udah nikah dong."tanya Elisa kepada mamanya, Elisa menatap mata sang mama. Ia tidak ingin berpisah dari sang mama secepat ini.

"Iya, El."ujar mamanya, Elisa menangis. Air mata yang sedari dati ia bendung pun tumpah, pertahanan Elisa roboh ketika bersama sang mama.

"Elisa gak mau pisah sama mama, secepat ini."ujar Elisa sambil menangis sesenggukan. Ia memeluk tubuh sang mama, Elisa masih ingin bersama mama. Elisa belum mau menjadi istri, apalagi menjadi istri adalah hal perkara yang tidak mudah untuk di lakukan.

Ara-mamanya memeluk Elisa, memberi kehangatan kepada Elisa. Ia memang tidak ingin pisah secepat ini kepada Elisa, tetapi Sagara membutuhkan Elisa.

"Udah jangan nangis, nanti makeup kamu luntur. Udah susah payah, mba Dewi makeup'in kamu."ujar mamanya sambil menghapus sisa air mata Elisa dengan sedikit hati-hati agar makeup yang berada di wajah Elisa tidak luntur ketika terkena tisu.

Elisa turun dari tangga membuat semua atensi melihat kearahnya, Elisa memakai Gaun berwarna putih dan ada bunga mawar pada bagian kiri di dadanya. Sangat cocok dipakai oleh Elisa terlihat anggun.

Sagara tak berkedip sama sekali hatinya ragu apakah dia sudah mulai mencintai Elisa?tetapi bayangan masa lalunya selalu terbawa.

"Cantik."gumam Sagara tak sadar berikutnya dia menggeleng pelan.

"Berikutnya memasangkan cincin."

"Alhamdulillah."

_Sagara_

Elisa dan Sagara ada di atas pelaminan mereka sedang bersalaman dengan para tamu undangan, walaupun para tamu undangan hanya sedikit. Tetapi mereka tetap berdiri di bawah teriknya mentari.

SAGARA: PERFECT HUSBAND|revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang