{9}

140K 11.2K 175
                                        

Malam harinya setelah menidurkan baby Hamzah di tempat tidur bayi, Syifa akan membuka kembali kotak Zahra yang ia bawa dari rumah berhantu itu karena kemarin dia hanya melihat foto itu saja masih ada isi yang lainnya dikotak itu.

Gus Faqih sedang berada diluar karena ada tamu datang ke Pesantren, jadi ia lebih leluasa untuk menjadi detektif rahasia Zahra. Ia membuka kotak itu melihat lagi foto Azzam disana, ia jadi mengingat kejadian tadi siang saat bertemu dengan Azzam langsung.

"Kenapa tadi Azzam kayak ketakutan gitu ya liat Gus Faqih? suami aku kan bukan setan," monolognya.

Syifa menaruh foto itu dikasur lalu yang ia lihat saat ini adalah topi bayi bertuliskan nama Hamzah didepannya. "Ih lucu banget pasti bagus kalo dipake baby Hamzah," ucap Syifa.

Selanjutnya yang ia lihat yaitu foto dirinya dan Zahra, membuatnya mengenang masa-masa dulu yang indah. "Aku rindu kamu Ra," Syifa membalik foto itu terdapat tulisan yang ditulis oleh Zahra disana.

'Ara pengen cerita tapi takut'

Itulah tulisan yang ada dibalik foto, Syifa mengerutkan keningnya setelah membacanya, sebenarnya Zahra ingin bercerita apa padanya? kenapa harus takut? diakan tidak menyeramkan, daripada bingung memikirkan hal yang tidak tahu jawabannya ia melihat isi selanjutnya dari kotak itu.

Disana ada foto pernikahan Zahra dan Gus Faqih. Syifa melihat lagi dibalik foto itu pasti akan ada tulisannya juga. 'Bersama namun begitu asing'  Syifa semakin dibuat pusing dengan teka-teki ini, sudah banyak pertanyaan yang memenuhi otaknya.

Yang selanjutnya ia lihat, ternyata di dalam kotak itu ada Handphone Zahra, Syifa langsung mengambilnya. "Akhirnya ketemu juga sama setan gepeng ini," ucapnya. Ia mencoba menghidupkan handphonenya namun tidak bisa.

"Yahh kok mati sih, coba aku charger dulu deh."

Syifa pun mencoba untuk mencharger terlebih dulu handphonenya, lalu ia tekan tombol untuk mengaktifkan handphonenya. "Alhamdulillah hidup, berarti handphonenya ga rusak."

"Yah pake sandi lagi," ucap Syifa saat handphone Zahra sudah menyala dan ia mencoba untuk membukanya tapi ternyata handphonenya dikunci menggunakan kata sandi. "Apa ya kata sandinya?"

"Hmm coba tanggal lahirnya Zahra," Syifa mengetik angka tanggal lahir itu namun salah. "Ih kok salah sih, coba tanggal pernikahan mereka."

Syifa mengambil foto pernikahan tadi karena disana ada tanggal pernikahannya lalu ia ketikan pada kolom kata sandi itu namun tetap salah juga, ia mengingat-ingat tanggal-tanggal spesial lainnya.

"Oke terakhir, tanggal lahirnya Hamzah bismillah semoga bisa," ucapnya. Ternyata benar itu kata sandinya, akhirnya Syifa bisa bernafas lega karena ia sudah tahu kata sandi handphone Zahra.

"Buka apa dulu ya? WhatsApp aja deh siapa tau ada petunjuk disana," monolognya.

Syifa membuka WhatsApp namun harapannya musnah untuk mendapatkan petunjuk karena WhatsApp nya juga memakai sandi.

"Ah males nebak-nebak besok aja deh sekarang buka galeri aja deh."

Yang ia lihat pertama kali ialah foto-foto Hamzah yang menggemaskan saat lahir, ia terus menscrol-scrol galeri itu tidak ada yang aneh hingga ia melihat satu Vidio disana, Vidio Zahra Syifa pun memplay videonya.

"Ya Allah kenapa hidup Ara sangat menyedihkan seperti ini, balasan dosa ini kenapa sangat menyakitkan, Ara ga kuat ya Allah."

Terlihat di video Zahra mengeluarkan 5 butir obat entah obat apa itu. "Maafin Ara semuanya, bunda, ayah, kak Barra, Nisa, Syifa, Ara ga bisa bertahan lagi, Ara harus pergi."

GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang