Seperti hari hari biasanya. Sekarang Endra menemani perempuan kedua yang ia sayang setelah mamanya jalan jalan.
" Sayang. Nanti malam kita dinner ya? Bertiga "
Kening Endra mengkerut tak faham." Bertiga? "
" Iya sama Mellody "
Endra terkejut mendengar nama itu kembali di sebut oleh kekasihnya. Seketika itu juga ia menghentikan langkah kakinya.
" Ishhh kenapa sih sayang kamu parno an kalau aku sebutin namanya Mellody. "" Mungkin lama gak bertemu kali ya yang. Sekarang tiba tiba ketemu jadinya sawan "
Viliia tekekeh geli mendengarnya. Endra tersenyum kemudian menata rambut Villia yang terlihat berantakan karena sedari tadi ia berlarian kesana kemari untuk mencari sesuatu yang ia inginkan." Gak mampir ke salon dulu cais? "
" Cami "
" Hm "
Endra menatap Viliia lamat. Sedangkan yang di tatap terlihat salting parah. Pipinya mulai memerah.
" Ish jangan natap gitu!!!!! Maluuu!!! "
Endra terkekeh kemudian menarik tubuh Villia ke pelukannya." Apaan sih? Padahal tiap hari juga udah di tatepin gitu masa masih malu aja? "
" Kamu ganti parfum ya cami? "
Endra menundukkan kepalanya. Mengamati wajah cantik Villia yang sedang mendongak menatapnya. Ia tersenyum kemudian menoel hidung Villia." Hehee aku tadi pakek parfumnya ayah. Kenapa? Gak enak ya? "
" Hahahaha wangi kok. Pantesan berasa meluk ayah akunya "
Tawa di antara mereka pecah. Memang sudah sedekat itu Endra dengan kedua orangtua Villia dan begitu pula sebaliknya." Jadi dinner kan sayang? "
" Tap..... "
" Tenang aja camiku. Kamu boleh ajak teman mu kok. Tapi satu aja. Jangan se rt bawa semua. Dikira mau demo nanti kita "
Endra terkekeh mendengarnya. Endra mengurai pelukannya. Ia merangkul bahu Villia erat." Tapi ajak Nando aja ya? "
" Kenapa? "
" Ajak yang paling waras aja ya cami. Biar gak malu malu in ih "
Endra tertawa lepas. Ia segera mencubit pipi Villia yang terlihat menggembung karena kesal." Iya cais. Aku ngerti kok. Nanti biar Fernan aja yang nemenin "
" Kalau nggak bisa Nando yah Rafa aja dah. Jangan Kana deh Apalagi si Juli. Dan jangan sekali kali ngajak si Karno itu deh "
" Karno siapa sih sayang? Keano! "
" Jangan ajak Juli Karno sama Rafa apalagi si sesat kana "
" Namanya itu Julian Keano Rafael sama Arkana "" Kepanjangan cami aku capek ngomongnya. Lagian Keano itu pantes di panggil Karno aja deh. Lebih mudah. Mau manggol Keano sudah belibet nih lidah "
Endra terkekeh kemudian mengelus rambut Villia.
" Yaudah yaudah yaudah cari es krim yuk "Viliia pun spontan berlari seperti kendaraan yang di gas secara mendadak. Tujuannya agar ia bisa menghabiskan es krim banyak sebelum Endra bisa mengejarnya.
Endra geleng geleng kepala melihatnya. Ia pun mengikuti langkah lebar Villia. Tapi ia sedikit merapatkan langkah kakinya agar tak terlalu lebar.
Ketika sampai di toko es krim. Viliia telah menghabiskan beberapa es krim. Dan sekarang di kedua tangannya masing masing membawa dua es krim.
" Sayang banyak banget es krimnya "
" Udah terlanjur bayarin sekarang!!! "
Endra tercengang karena ia membayar delapan es krim yang di makan pacarnya dalam waktu tak lebih dari sepuluh menit." Dasar nakal "
Kata Endra menjentikkan tangannya di kening Villia.
" Ih sakit cami "
" Jangan kebanyakan es krim nya sayang "
" Ish ini tu ngidam cami. Anak kamu "
Endra melotot melihat Villia yang terlihat mengelus perut ratanya." Anak anak kapan bikinnya coba? "
" Kan udah di instal "
" Bisa di uninstall gak tu anaknya? "
Keduanya tertawa renyah. Setelah menghabiskan waktu sore hari dengan berjalan jalan ke mall. Dan menemani Villia ke salon. Akhirnya mereka memutuskan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
one promise
Teen Fictionsemua berawal pertemuannya dengan seseorang di masa lalunya. pertemuan yang menjadi awal dari rusaknya janji janjinya. pertemuan yang membuatnya jauh dari orang orang terdekatnya. apakah dia bisa melalui semuanya? atau perjuangannya mempertahankan j...