Looking for Blessing (Xianwang)

557 38 2
                                    

Oleh: Vand @Aokiitakii

 

Berkah terbesar bagi seorang kultivator adalah ketika kekuatan dan hatinya yang murni diapresiasi oleh Para Dewa. Begitu amal dan perbuatan mereka di dunia dianggap mulia, Dewa tanpa ragu mengangkat mereka ke surga dan menjadikan mereka imortal.

Tak banyak orang yang mampu memenuhi kriteria tersebut. Dalam 500 tahun terakhir, hanya satu orang kultivator yang mendapat kesempatan untuk hidup berdampingan dengan Para Dewa. Imortal yang terakhir kali diangkat itu merupakan seorang jenderal yang bertempur demi menyelamatkan kaum lemah. Karena kemenangannya, ratusan ribu penduduk negeri tak harus mati sia-sia demi memuaskan ego para penguasa.

Tak disangka, setelah 500 tahun berlalu, seseorang kembali berhasil menyentuh hati Para Dewa. Kultivator itu hanyalah manusia biasa. Ia memang memiliki energi spiritual, tapi kekuatan itu jelas tak dapat dibandingkan dengan Para Dewa. Meski begitu, sang kultivator mampu menyegel kembali Hailong, naga hitam kuno yang mengalami penyimpangan energi, yang sempat mengamuk di tanah utara. Para Dewa belum sempat melakukan tindakan untuk menjinakkan sang naga, tapi kultivator hebat itu berhasil menguatkan kembali segel sang naga di sebuah sungai di utara.

Kultivator itu bernama Lan Wangji. Pria rupawan yang berasal dari sekte Gusu Lan itu menjadi kultivator pertama yang mendapat berkah tertinggi Dewa setelah 500 tahun lamanya.

Saat itu Lan Wangji tengah berdiri di udara dengan kecapi di tangannya. Ia baru saja menyelesaikan mantra penyegelan Hailong ketika langit terbelah dan seberkas cahaya keemasan menyilaukan menyorot ke arahnya.

Energi spiritual dewata memenuhi wilayah Fuyuan. Angin tiba-tiba bertiup membawa kelopak bunga musim semi dan mengelilingi Lan Wangji, kultivator berwajah dingin yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi padanya.

Wei Wuxian, pasangan kultivasi Lan Wangji, melebarkan senyuman pada sang kultivator dari bawah. Pria berwajah manis dan ramah itu saat ini masih berdiri di atas perahu di tengah sungai. Ia baru saja menahan Heilong sang naga hitam menggunakan energi kegelapan yang dikuasainya agar Lan Wangji dengan mudah menyegel sang naga dengan alunan kecapinya. Melihat Lan Wangji kebingunan di atas sana membuat Wei Wuxian tertawa. Ia lalu berteriak,

“Lan Zhan! Lihat atasmu!”
Kultivator yang memiliki nama panggilan Lan Zhan itu segera mendongak.

Dari tempatnya terbang, ia melihat celah surga terbuka padanya. Seorang Dewa menatapnya di sana. Ketika Dewa tersebut berbicara, ribuan suara Para Dewa lain juga terdengar menggelegar ke sepenjuru wilayah.

“Hanguang-jun yang memiliki nama asli Lan Zhan dan nama kehormatan Lan Wangji, Kami memberi berkah tertinggi padamu sebagai hadiah atas prestasimu dalam menyegel Heilong. Rumahmu adalah surga, tugasmu adalah melindungi tiga alam.  Mulai hari ini, kau adalah seorang imortal.”

Para kultivator yang turut hadir dalam misi penyegelan Heilong segera bersujud dan melontarkan pujian pada Dewa dan Lan Wangji. Hanya Wei Wuxian yang berdiri membeku di atas perahunya. Tubuhnya basah, berbau amis, dan darah menetes dari luka sayat di sana-sini, tapi ia tidak peduli.
Awalnya Wei Wuxian kira langit terbelah karena Dewa sedang ingin berterima kasih secara langsung pada Lan Wangji. Sepatah dua patah kata nampaknya sudah luar biasa hebatnya. Ia tak menyangka bahwa surga terbuka tidak hanya untuk jalan turun Dewa, tapi juga jalan naik Lan Wangji agar menjadi bagian dari mereka. Membayangkan Lan Wangji akan pergi dari sisinya membuat senyum lebar Wei Wuxian luntur.

Di saat yang bersamaan, Lan Wangji menatap Wei Wuxian dari atas sana. Pria itu segera turun dan singgah di sisi Wei Wuxian, di atas perahu bambu yang koyak karena pertempuran sebelumnya. Kepada Sang Dewa, Lan Wangji berkata, “Yang menyegel Heilong tidak hanya aku seorang. Tanpa Wei Wuxian, aku tidak akan bisa melakukannya.”

Kumpulan Cerita Peserta Lomba Wangxian/XianwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang