87-88

46 10 0
                                    

Chapter 87:

    Saat mereka menemui jalan buntu, pintu tiba-tiba terbuka dari luar.

    "Kakak Ye, aku baru saja mengetuk pintu dan menemukan bahwa Su Su tiba-tiba menghilang. Apakah ... eh, sesuatu terjadi?"

    Xiao Weichen melihat pemandangan di depannya, dan sangat terkejut hingga matanya membelalak. Dia segera menutup pintu: "Maaf mengganggumu."


    Dengan akhir suaranya, pintu ditutup dengan "bang".

    Xiao Weichen menepuk dadanya, dia tidak menyangka akan melihat pemandangan yang begitu menarik di pagi hari.

    Jika saya tahu dia akan mengetuk pintu terlebih dahulu, saya tidak boleh gegabah karena saya sedang terburu-buru, bagaimana jika saya mengganggu Saudara Ye dan yang lainnya.

    Gu Nanyi keluar, melihat penampilan Xiao Weichen, dan bertanya dengan curiga: "Ada apa?"

    "Tidak apa-apa, tidak apa-apa." Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat.


    Suasana yang semula bermartabat di ruangan itu langsung dipatahkan oleh kemunculan tiba-tiba Xiao Weichen

    Sheng Yunfei berbalik dan bangkit dari tempat tidur, dan berjalan ke kamar mandi.

    Ming Su tertinggal, berbaring di tempat tidur dengan linglung, menatap langit-langit.

    Saya bertanya-tanya apakah Sheng Yunfei akan menjauh darinya karena kejadian ini.

    Saat Sheng Yunfei keluar dari kamar mandi, Ming Su masih dalam posisi itu.

    Pandangan tak berdaya melintas di matanya, dan dia berjalan ke sisi tempat tidur dan berkata kepada bocah itu,

    “Turun dari tempat tidur, saatnya pergi.” Setelah selesai berbicara, Sheng Yunfei langsung keluar dari kamar.


    Saat itulah Ming Su kembali sadar. Dia duduk, mendengarkan nada datar Sheng Yunfei yang biasa, seolah tidak ada yang berubah karena dia adalah hantu.


    Kegembiraan yang tak bisa dijelaskan muncul dari lubuk hatiku.

    “Selamat pagi!”

    Gu Nanyi menyapa Sheng Yunfei, “Setelah sarapan, aku akan meminta seseorang untuk membawamu kembali.”

    Sheng Yunfei mengangguk, tidak terlalu memperhatikan hal ini.

    Saat Xiao Weichen melihat Sheng Yunfei, dia teringat akan rasa malu tadi.

    Kemudian dia tercekik, terbatuk beberapa kali, dan berkata setelah sembuh, “Kakak Ye, selamat pagi.”


    Sheng Yunfei meliriknya dan sedikit mengangguk.

    Satu-satunya suara yang tersisa di atas meja adalah sumpit yang sesekali membentur mangkuk.

[✓] Those Years I Loved VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang