Bab 1: Aku adalah Krislam

172 20 2
                                    

Perlu diperhatikan untuk para pembaca.

(1) pastikan cukup umur yaitu berumur 17 karena cerita ini untuk 17+.

(2) bisa membedakan baik dan benar.

(3) jangan terapkan didunia nyata.

Selamat membaca.

***

Aku adalah Krislam dan aku bangga. Sebetulnya aku bukanlah Krislam yang seperti di judul cerita ini, namun apa daya semua teman ku mengataiku bahwa aku adalah Krislam.

Perkenalan dulu nama ku adalah Aerinda atau Bernadetta Livia. Sebetulnya sejak lama aku ingin masuk beragama Kristen dan serta mengakui Yesus Kristus, Ibunda Maria namun halangan demi halangan datang kepadaku.

Jika aku menjadi Anak Tuhan pasti yang paling utama haruslah di baptis dan itu bukan masalah yang mudah, apalagi kedua orang tuaku beragama Islam dan mereka tidak akan mengijinkan ku untuk murtad.

Hingga pada akhirnya aku mengikuti suatu kelompok bersama teman ku bernama Maria Isabella merupakan nama baptisnya, dia sama seperti ku beragama Islam namun dia ingin masuk Kristen, dan kelompok yang kami ikuti adalah 'Krislam' gabungan Islam dan Kristen.

Kami berdua merahasiakan nya hingga pada akhirnya mereka semua tau dan meledekku sebagai Krislam, ya aku sih tidak peduli sih bukanya marah namun entah mengapa aku merasa senang.

Disini mulai aku selalu diam-diam ke gereja dan sekaligus bekerja sebagai paduan suara gereja. Aku selalu datang di hari Minggu dan pada hari Natal disitu kami berdua menyanyikan lagu Malam Kudus, Hei Kota Kecil Bethlem, Datanglah Emanuell dan lain-lain.

Selepas dari itu semua kami masih beragama Islam, kami menjalankan ibadah: sholat, mengaji, dan berpuasa.

KRISLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang