Bab 6: Tertahuan

111 19 2
                                    

Sekarang Aerinda sedang berada di sekolah, seperti biasa ia sedang mendengarkan lagu dari headset nya membuat teman nya yang lain mengerut alisnya dan memandanginya dengan heran, saat ditanya dan di tepuk pundaknya Aerinda langsung gelagapan dan menyembunyikan ponselnya kedalam tas yang mana menggundang teman-teman nya curiga terhadapnya.

Banyak yang berspekulasi bahwa layar ponsel milik Aerinda itu menampilkan sebuah film porno atau sebagaimana yang tak pantas untuk ditonton anak remaja. Mereka berpikir begitu dan itu merasa sangat lega, bahwa teman nya itu belum mengetahui fakta sebenarnya. Ia bisa menghela nafas lega sekarang.

Disaat teman-teman nya sudah pergi ia pun kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas lalu memasangkan headset dikupingnya mendengarkan lagu rohani seperti biasa, kali ini judul nya Kasih Allah. Di kelas sudah benar-benar sepi tinggal dirinya seorang yang berada didalam kelasnya itu. Yang lain sedang asyiknya beristirahat sedangkan ia sibuk mendengarkan lagu itu.

Namun tanpa Aerinda sadari sekarang ini, salah satu teman nya berada di belakang nya sekarang. Namanya adalah Dahenie, selain Sana' yang suka penasaran namun Dahenie lebih berkali-kali lipat daripada Sana', sebenarnya ia tau kalau tindakanya sekarang memang tidak sopan namun apa daya ia di grogoti rasa penasaran nya dengan apa yang di tonton Aerinda. Apa yang dilihat Dahenie sangat-sangat terkejut dan tidak percaya apa yang di tonton dan didengar oleh Aerinda.

"Aha!!" Seru Dahenie dibelakang Aerinda yang mana membuat Aerinda terkejut seketika.

"Dahenie!!" Pekik Aerinda, "kau lihat tadi?" Tanya nya dengan terkejut.

Dahenie menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras dan memandangi Aerinda tatapan penuh kecewa, "kenapa rin... kenapa?" Ujarnya dengan penuh rasa kecewa, "kenapa kamu seperti itu rin..."

Aerinda menunduk lesu dan pandanganya kearah lantai kelas nya, "maaf..." lirih Aerinda namun nada bicara Dahenie bertambah tegas.

"Kamu itu Islam! Kok kamu dengerin lagu rohani kayak gitu, kamu bisa masuk neraka lho!" Hardik nya, "Kristen itu kafir, Islam adalah agama yang paling sempurna, seharusnya kamu bersyukur bukan nya malah seperti ini!" Serunya.

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras dan membantah apa yang dikatakan Dahenie itu, "Kristen tidak kafir, mereka juga punya Tuhan yang disembah sebagaimana layaknya, mempercayai adanya sang Juru Selamat manusia, kau salah menilai" bantah Aerinda.

Dahenie adalah merupakan temanya sewaktu ia SMP dulu tepatnya waktu ia kelas 3, hubungan ia dan Dahenie bisa dibilang cukup dekat hingga sampai sekarang, dekat bukan layaknya seorang sahabat namun dekat seperti layaknya saudara, jadi wajar saja ia kecews dengan Aerinda yang notabene nya adalah adiknya sendiri.

"Siapa orang yang mencuci otak kamu, sadar Aerinda kamu itu Islam!!" Tegas Dahenie sambil berteriak.

"Aku memang Islam Dahenie! Tapi keyakinan ku beralih kepada agama Kristen, aku mempercayai adanya Tuhan Yesus dan Ibunda Maria!" Bela Aerinda, "jika orang Kristen masuk beragama Islam sudah biasa, mengapa orang Islam tidak boleh masuk beragama Kristen 'hah?!" Tanya nya kepada Dahenie.

"Kenapa kau bilang?" Dahenie yang mencoba mencerna jelas dengan apa yang dikatakan oleh Aerinda," ingat ya Yesus itu Nabi Isa, Nabi Isa di angkatkan ke langit oleh Allah hingga nantinya turun ke bumi dan melawan dakjal serta Nabi Isa mengatakan bahwa ia bukanlah Tuhan" jelasnya agar Aerinda paham dan mengerti juga sadar atas perbuatan nya tadi.

.

Teman-teman nya sekarang sudah mengetahui fakta Aerinda yang sebenarnya, mereka juga terkejut mengapa Aerinda seperti ini, perasaan Aerinda ini anak biasa-biasa saja atau salehh??

Mereka menatap Aerinda tidak percaya, namun seperti nya ia sekarang tak peduli lagi, justru entah mengapa pada saat ia diledek 'Krislam' merasa senang, ck dasar Aerinda aneh.

"Kenapa kamu seperti ini?" Tanya Sana' dengan ekpresi tidak percaya, "kamu kan Islam tapi kenapa kamu dengerin lagu nya orang kristen?"

Aerinda hanya terdiam dan tak tidak menjawab pertanyaan Sana', diam sembari kepalanya menunduk menatap meja.

KRISLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang