Bab 2: Merahasiakan nya

132 20 1
                                    

Aerinda kini berada disekolahan nya, ia sedang menggunakan headset sembari mendengarkan lagu dari ponselnya, badanya sedikit agak dibungkukan kedepan dan mumpung kelas sedang sepi ia bisa mendengarkan lagu favoritnya, lagunya adalah Hallelujah Handel dimana ia dan Isabella pernah menyanyikan nya di Gereja pada saat Natal tahun kemarin. Identitas nya sebagai Krislam belum terbongkar sampai sekarang.

Sejak ia kelas 1 SMA ia mulai menjadi Krislam yang merupakan agama barunya, soalnya Aerinda beragama Islam namun melakukan kegiatan sehari-harinya sebagai Kristen. Entah siapa yang mencuci otaknya yang jelas bukanlah Isabella namun sepertinya gadis itu mempelajari tentang apa agama kristen hingga membuatnya tertarik untuk murtad.

Namun semenit kemudian satu teman nya datang menghampiri nya sontak itu membuat ia terkejut dan segera mematikan musiknya pula memasukan headset nya kedalam sebuah tas, tadi itu hampir saja.

Padahal ia sedang beristirahat dalam damai mendengarkan sebuah lagu rohani, melihat ada teman nya itu jadi ia menunda acara mendengarkan nya itu.

"Kau sedang mendengarkan apa?" Tanya teman nya lalu matanya fokus kearah tas miliknya, "headset nya sudah dimasukan ke dalam tas?" Pertanyaan itu hanya dibalas anggukan pelan oleh Aerinda namun matanya malah menatap menggoda kearahnya. "Itu headset baru ya?" Tebaknya.

"Iya" jawabnya singkat, "aku dibelikan oleh mama" lanjutnya.

"Kau sedang mendengarkan lagu apa? Tadi kelihatanya asyik sekali" ujar Sana' dengan ekpresi penasaran.

Sana' adalah teman Aerinda semenjak naik kelas 2 SMA, sebelumnya mereka berdua berada di kelas yang berbeda namun berada di jurusan yang sama, yaitu IPS. Sana' dan Aerinda duduk bersebelahan dengan meja yang sama. Mereka ditakdirkan bertemu dan menjadi sahabat.

Aerinda tentu menjawab santai sampai sibuk memainkan ponselnya, "lagu dangdut biasa.."

"Ya... lagu dangdut nya apa? Judulnya apa?" Tanya Sana' dengan sangat penasaran namun malah dibalas tatapan tajam oleh Aerinda yang mana membuat Sana' tak berani bertanya kembali namun sedetik kemudian ekpresi Arienda berubah seperti biasa lagi.

.

"Kau mau istirahat tidak?" Tanya Sana' yang bersiap-siap ingin keluar dari kelas,"aku, Haru, Parvati, mau keluar" lanjutnya.

Gadis itu kemudian beranjak dari tempat duduknya kemudian menghampiri mereka bertiga, Haru, Parvati, dan Sana', tak lupa ia membawa ponsel dan headset nya untuk mendengarkan lagu. Mereka berempat pun keluar dari kelas menuju kantin. 

Sepanjang perjalanan Aerinda sibuk mendengarkan musik di headset nya yang menjadi pertanyaan ketiga teman nya itu termasuk Sana' yang dibuat sangat-sangat penasaran, apalagi ini pertama kalinya Aerinda mendengarkan musik menggunakan headset padahal sebelumnya tidak seperti ini, baru hari ini saja.

"Dari pagi pakai headset terus" ujar Sana' namun tidak dijawab oleh Aerinda, "emang lagu apa? Sebagus apa?" Masih tak ada respon dari Aerinda.

Mencoba melongo kearah ponsel milik Aerinda dan melihat sebuah judul lagu yang membuat ia menaikan satu alisnya dengan raut wajah keheranan, lagu yang didengarkan oleh Aerinda itu adalah lagu rohani dengan berjudul, 'Pertolongan-Mu'. Merasa ada yang memperhatikan nya Aerinda menoleh kearah Sana' mana hal itu membuat Sana' terkejut. 'Apa dia tau?' Batin Aerinda dengan jantung berdetak kencang. "Kenapa lihat-lihat?" Tanya Aerinda.

Sana' hanya cengengesan tidak jelas lalu menanyakan perkara judul lagu yang di dengar Aerinda. "Lagu apa itu, ju-judulnya itu Permohonan?"

"Lagu itu" Aerinda langsung main sambar menyambar. "Lagu biasa" jawabnya singkat.

Mereka hanya mengangguk saja dan merasa ada yang aneh dengan Arienda seperti merahasiakan sesuatu dari mereka, dan tampaknya gadis itu tak peduli sama sekali.

KRISLAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang