Mereka berdua Aerinda dan Isabella sedang tekun-tekunya menyayikan lagu di Gereja, lagu rohani yang mereka nyanyikan memang lumayan sangat banyak antara lain: Brilah Hormat Pada Hu, Dia Pliharakan Burung, Pertolongan-Mu, dan lain-lain sebagainya masih banyak lagi tak terhitung jumlah nya, selain menyanyi pun mereka berdoa. Melihat jemaat-jemaat Gereja berdoa dengan bersungguh-sungguh menatap salib terdapat tubuh kristus.
Disini Aerinda bingung begitupula dengan Isabella, apakah ia akan terus menjadi Krislam atau bersedia di Baptis dan menjalani agama baru yang dianutnya itu, belum masuk Kristen namun ia sudah melakukan rutinitas nya seperti ini. Mereka berdua ini masih benar-benar beragama Islam.
Kelakuan mereka menyimpang bisa dibilang iya, mereka menyimpang. Beribadalah sesuai dengan agama yang mereka anut tetapi tidak, mereka malah melakukan aktivitas ibadah agama lain termasuk Kristen contohnya.
Jujur saja mereka juga tak mau terus-terus san seperti ini, entah kenapa atau mungkin saja mereka di doktrin oleh seseorang yang membuat mereka nekad melakukan seperti aktivitas seperti ini, tidak tau kapan waktunya mereka pasti akan tertahuan dengan cara yang tak disangka-sangka.
Pikir saja, mereka Islam namun menjalankan ibadah agama Kristen. Seseorang mencuci otak mereka membuat mereka seperti itu, agar bisa merasakan bagaimana menjadi orang Kristen namun mengorbankan melakukan kewajiban yang seharusnya mereka lakukan sebagaimana umat muslim.
.
Brilah Hormat Pada-Hu
Brilah Hormat Pada-Hu.
Brilah Hormat Pada Allah.
Brilah Hormat Pada-Hu Patut Puji Terus.Puji Allah Skali Berkah.
Puji Allah Sgala Bangsa.
Puji Allah Yang Tertinggi.
Puji Allah Bapak, Putra dan Roh.Brilah Hormat Pada-Hu.
Brilah Hormat Pada-Hu.Mulia, Mulia, Mulia, Mulia, Brilah Hormat Pada-Nya.
Mulia, Mulia, Mulia, Mulia, Brilah Hormat Pada-Nya.
Dia Pliharakan Burung
Mengapa Keluh Kesah?
Mengapa Kecewa?
Mengapa hati susah? Dan gundah gulana?Yesus lah sobat setia yang memberkatiku.
Dia pliharakan burung, juga pliharakan ku.
Semua jemaat bernyanyi dengan sungguh-sungguh, nyanyian serta doa yang mereka laksanakan, Aerinda dan Isabella pun tampaknya melakukan aktivitas nya ini dengan bersungguh-sungguh.
.
Sehabis melakukan aktivitas diatas tadi di Gereja mereka pun pulang, sebelum akan masuk ke dalam mobil mereka terlebih dahulu mengganti pakaian dengan pakaian sebelumnya saat berangkat ke gereja, Arienda dan Isabella salin dan menggunakan baju gamis dan jilbab mereka dengan rapat barulah mereka masuk ke dalam mobil.
Kini bukan Aerinda lagi yang menyetir namun Isabella, sesuai sepakatan lama Aerinda menyetir pada saat berangkat sedangkan Isabella menyetir pada saat pulang. Aerinda yang duduk dikursi pengemudi pun sedari tadi hanya diam dan menunduk, awal nya Isabella menghiraukan nya saja namun kelama-lamaan ia malah khawatir dengan sahabatnya dan segera menanyakanya apa yang terjadi.
"Aerinda" panggil Isabella namun tak ada jawaban dari Aerinda, ia sibuk memandangi jendela mobil, "kau kenapa?" Tanya nya dengan pandangan nya tak luput dari pemandangan jalan.
"Aku bingung..." lirih Aerinda yang mana itu Isabella mengangkat satu alisnya tetap dengan arah pandangan nya yang tadi
"Bingung?" Isabella mencoba mencerna ucapan Aerinda, "bingung kenapa?" Pandanganya sedikit menoleh ke Aerinda namun hanya sebentar, "jangan di pendam ayo cerita"
Aerinda menghela nafasnya pelan dan mulailah kata perkata, kalimat perkalimat keluar dari bibirnya ini, "Isabella" panggilnya dengan suara lirih, "apa kita akan tertahuan?" Tanya nya. "Tertahuan dengan aktvitas kita ini?" Pertanyaan itu malah dibalas gelengan oleh Isabella.
"Tidak, kalau aku dan kau jaga rahasia. Tapi aku janji aku akan jaga rahasia" jawab Isabella dengan santai, bukan nya bertambah lega namun malah bertambah khawatir.
"Tapi??" Aerinda yang tak bisa membayangkan lagi jika ia dan sahabatnya akan tertahuan, "kebohongan suatu saat akan tertahuan, apa kau tidak takut?"
"Aku juga takut, dan dibalik rasa takut ini aku ingin menjadi Kristen sepenuh nya. Aku bersungguh-sungguh karena ingin menjadi status Anak Tuhan bukan semata-mata karena sesuatu" jelas Isabella, "mungkin Kristen masuk Islam sudah biasa namun Islam masuk Kristen itu jarang, orang-orang Islam mengatakan kalau Islam masuk Kristen itu bisa dikatakan Murtad atau di cap Kafir" lanjutnya dengan mata yang berkaca-kaca, "padahal tidak seperti itu..."
Gadis itu menundukan kepalanya lagi sembari menatap sang sahabat yang masih tetap fokus menyetir, apa yang dikatakan Isabella memang benar, alasan ia melakukan aktivitasnya semua ini karena ia juga ingin menjadi Kristen selamanya, setia menjadi pengikut kristus hingga akhir hayatnya, "kau memang benar Isabella" lirih nya mengakui, "aku juga sama seperti mu, Kristen adalah agama yang baik dengan mengajarkan umatnya kejalan yang benar, namun sayang umat Islam seperti kita ini banyak sekali yang rasis dengan Kristen" jelasnya.
Isabella mengangguk setuju dengan penjelasan Aerinda, "kau memang benar, kadang aku malu menjadi Islam" ujarnya sambil membelokan stir mobil, "orang tua kita pasti akan menentang jika kita pindah agama, ku berani bertaruh 90% orang tua tidak akan rela jika anaknya pindah agama"
"Itulah yang kupikirkan, kita tidak akan terus-terusan seperti ini kan? Kita masih berpuasa, sholat, mengaji, dan lain-lain... , so bagaimana ini?" Ujar Aerinda panik namun hanya dibalas helaan nafas oleh Isabella.
"Entahlah..." lirih Isabella, "menjadi Kristen diam-diam ternyata berat juga"

KAMU SEDANG MEMBACA
KRISLAM
Teen FictionKristen dan Islam merupakan agama yang berbeda, dari mulai tatacara beribadah, berdoa, merayakan hari besar keagamaan, menikah, hingga cara kebumikan. Namun akhir-akhir ini ada berita viral yang menghebohkan kita, apakah itu? Berita tentang gabungan...