Let's gooo 🏃
______________________________________________
🍒🍒🍒
Suara berisik terdengar mengusik pria yang tengah tertidur dengan menggunakan kacamata hitam dan sebuah headphone di kepalanya. Matanya terbuka secara perlahan, melihat situasi dimana dirinya masih berada di dalam pesawat. Melihat jam di tangannya, ia tertidur selama tiga puluh menit sebelum suara tangisan yang berada tepat pada dua baris kursi di sebelahnya membuatnya terbangun. Bahkan alunan musik dari headphonenya kalah oleh suara tangisan itu.
Yoongi berdecak pelan. Matanya memicing menoleh pada seorang wanita yang terus mondar-mandir menggendong bayi yang tak kunjung berhenti menangis. Menyesali diri telah menuruti keinginan istrinya untuk ikut penerbangan komersial bersama dengan karyawan perusahaannya.
"Bisakah kau membuat bayimu diam?"
Suara berat yang dapat didengar oleh wanita itu seketika menoleh menatap pada pria yang tengah menatapnya dengan sorot tajam.
"Ah, maafkan aku. Dia biasanya tidak begini" ucap wanita itu seraya masih terus menimang, berusaha menenangkan bayinya.
"Kalau --"
"Bolehkah aku yang menggendongnya?"
Yoongi menoleh menatap pada jieun yang ternyata telah membuka matanya yang semula terlelap sangat nyenyak. Wanita itu telah menyingkirkan selimutnya dan berdiri untuk menghampiri sang bayi. Apa yang jieun lakukan membuat yoongi sontak menahan pergerakan istrinya tersebut.
"Apa yang coba kau lakukan?"
"Aku hanya ingin membantu menenangkannya" sahut jieun dengan mata yang mengerjap sekali.
Yoongi mendengus "Ibunya tidak bisa membuatnya tenang, bagaimana bisa kau yang bukan siapa-siapanya bisa membuatnya tenang?"
Jieun tersenyum tipis. Tidak menghiraukan perkataan suaminya. Wanita itu melangkah kecil dan mengambil alih bayi laki-laki yang terlihat sangat tampan itu dari gendongan ibunya. Membuat yoongi hanya bisa mendesah pasrah dengan raut wajahnya yang terlihat masam.
"Apa dia sedang lapar?" Tanya jieun yang sontak dibalas gelengan oleh ibu dari bayi tersebut.
"Tidak, dia memang seperti ini jika tidak melihat ayahnya"
Jieun tersenyum. Menimang bayi laki-laki tersebut. Mengusap pipi bulatnya yang basah oleh air mata lalu menggumamkan sebuah lagu yang sering ia nyanyikan jika bermain dengan anak bayi dari rekan kerjanya.
"Tampan sekali" ucap jieun dengan senyum lebarnya. Dan entah bagaimana bayi yang berada di gendongannya seketika menghentikan tangisannya.
"Woaah, selama ini belum ada satupun yang bisa menenangkan Ken selain papanya" ujar sang ibu dari bayi yang disebutkan bernama Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY MOON
FanfictionLove is like hell. So, I won't spend my time living in that hell ! ©Yooniverse _________________________________________ Start from : 07 Oktober 2022 Finish : [Cover maker by : ©___ryyy12]